Pada bulan Juni, inflasi di AS, yang diukur melalui Indeks Harga Konsumen (CPI), turun menjadi 3% YoY, lebih rendah dari perkiraan pasar sebesar 3,1% dan juga lebih rendah dari 3,3% yang tercatat pada bulan Mei. Hal ini mendorong para investor untuk meningkatkan taruhan pada pemotongan suku bunga dan menurunkan yield pada Treasury.
Data dari CoinGecko menunjukkan bahwa harga Bitcoin (BTC) melonjak ke angka US$59.313 segera setelah Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS) rilis data CPI untuk bulan Juni pada Kamis (11/7).
Dampak Penurunan Inflasi
Penurunan inflasi ini memberikan dampak positif pada pasar kripto. Biasanya, aset berisiko seperti kripto cenderung bereaksi bullish ketika CPI menunjukkan penurunan inflasi atau angka yang lebih rendah dari perkiraan.
Respons Kebijakan Moneter
Treasury yields turun saat para pedagang meningkatkan taruhan pada dua kali pemotongan suku bunga tahun ini. Presiden Joe Biden menyatakan bahwa angka-angka tersebut menunjukkan bahwa AS sedang “membuat kemajuan signifikan dalam memerangi inflasi”.
Namun, dalam testimoninya pada Selasa (9/7), Ketua Federal Reserve Jerome Powell menyatakan bahwa The Fed belum siap untuk memangkas suku bunga karena masih kurangnya keyakinan bahwa inflasi dapat bergerak menuju target 2% secara berkelanjutan.
Prospek Suku Bunga
Meskipun pasar sebelumnya memperkirakan akan ada hingga tujuh kali pemotongan suku bunga pada 2024, sejauh ini The Fed telah mempertahankan suku bunga acuan pada kisaran 5,25-5,5%, yang merupakan level tertinggi sejak 2001.
Secara keseluruhan, angka inflasi ini memberikan harapan bahwa tekanan harga di ekonomi terbesar dunia ini sedang mereda, namun The Fed tetap membutuhkan lebih banyak data positif sebelum dapat dengan yakin menurunkan suku bunga.
Untuk mendapatkan berita menarik lainnya seputar aset kripto, blockchain, NFT, dan Metaverse, kunjungi halaman blog Ajaib Kripto! Ajaib Kripto menghadirkan layanan investasi crypto online yang aman dan terpercaya. Yuk, download aplikasi Ajaib Kripto dengan klik button di bawah ini!