Keputusan Commodity Futures Trading Commission (CFTC) untuk mendenda Uniswap Labs sebesar $175,000 telah memicu kontroversi, terutama dari Komisaris CFTC, Summer K. Mersinger. Ia mengkritik pendekatan “regulasi melalui penegakan hukum” yang diterapkan oleh CFTC, dengan menyatakan bahwa langkah ini dapat menghambat inovasi dalam ekosistem decentralized finance (DeFi) dan mendorong pengembang keluar dari Amerika Serikat.
Tindakan CFTC ini berfokus pada peran Uniswap Labs dalam memfasilitasi perdagangan melalui decentralized exchange (DEX), yang memungkinkan pengguna memperdagangkan leveraged tokens. CFTC menilai transaksi ini sebagai kontrak komoditas ritel yang seharusnya dilakukan di pasar kontrak terdaftar, namun Uniswap tidak mendaftarkan platformnya, yang dianggap melanggar hukum.
Meskipun Uniswap telah bekerja sama dalam penyelidikan dan mengambil langkah-langkah untuk mematuhi peraturan, mereka tetap didenda dan diperintahkan untuk menghentikan pelanggaran lebih lanjut. Mersinger memperingatkan bahwa pendekatan ini dapat menciptakan preseden yang menghalangi inovasi dan kepatuhan di sektor DeFi, serta menyerukan regulasi yang lebih jelas dan kolaboratif.
Menurut CFTC, transaksi aset digital yang melibatkan leverage di DEX Uniswap dianggap sebagai kontrak komoditas ritel, yang seharusnya dilakukan di pasar kontrak terdaftar sesuai dengan hukum AS. Karena Uniswap tidak mendaftarkan platformnya dengan CFTC, hal ini dianggap sebagai pelanggaran. Perintah penegakan hukum juga menemukan bahwa transaksi ini tidak mengakibatkan pengiriman aset yang sebenarnya dalam 28 hari, yang semakin memperkuat kebutuhan akan pengawasan regulasi.
Sebagai bagian dari penyelesaian, Uniswap Labs sepakat untuk membayar denda sebesar $175,000 dan menghentikan pelanggaran lebih lanjut terhadap Commodity Exchange Act (CEA). CFTC mengakui bahwa Uniswap telah bekerja sama dalam penyelidikan ini, yang berkontribusi pada pengurangan besaran denda.
Meski demikian, token UNI mengalami kenaikan 6% dalam 24 jam terakhir dan bertengger pada $6.437 pada perdagangan Kamis (5/9/2024) pukul 07.00 WIB. Kasus ini menyoroti perdebatan yang sedang berlangsung tentang bagaimana regulator seharusnya menangani sektor DeFi yang terus berkembang pesat.
Download aplikasi Ajaib Kripto untuk jual beli Bitcoin dan aset kripto populer lainnya. Ajaib Kripto sudah berizin dan diawasi Bappebti.