Saham

Window Dressing: Momen Cuan Para Investor

 Window Dressing

Window dressing biasanya dilakukan pada waktu-waktu tertentu. Untuk menangkap peluang tersebut, kita perlu mengetahui apa yang dimaksud dengan window dressing dan bagaimana cara cuan dari momen tersebut.

Tidak sedikit investor pemula yang terkecoh dengan adanya window dressing. Alih-alih mendapatkan keuntungan, langkah yang salah malah membuat risiko kerugian semakin besar.

Agar tidak salah langkah, pahami dulu apa itu window dressing dan cara kerjanya. Kenali juga waktu yang biasanya terjadi dan cara mendapatkan keuntungan. Simak pembahasan berikut!

Pengertian Window dressing dan Cara Kerjanya

Sebenarnya apa yang dimaksud dengan window dressing? Berdasarkan penelusuran dari Investopedia, window dressing adalah strategi yang biasanya dilakukan oleh perusahaan maupun manajer investasi untuk memoles tampilan kinerja saham atau reksa dana agar laporannya tampak lebih baik.

Laporan kinerja saham dan reksa dana hasil polesan tersebut disajikan kepada investor dan pemegang saham. Laporan keuangan yang menunjukkan kondisi finansial suatu perusahaan merupakan pertimbangan utama bagi investor untuk menanamkan modalnya.

Strategi ini dilakukan untuk menutupi cela perusahaan. Selain untuk tujuan menarik minat investor, strategi ini juga kadang digunakan untuk memperbaiki rekam jejak manajemen perusahaan.

Tujuan window dressing lainnya adalah untuk meningkatkan kepercayaan investor dan dapat menarik minat masyarakat umum agar menempatkan investasi di perusahaan tersebut. Bagi manajer investasi, strategi ini digunakan untuk memberikan imbal hasil yang besar kepada investor.

Cara kerja window dressing yang dilakukan perusahaan untuk memoles kinerja keuangannya bermacam-macam. Misalnya dengan menunda pembayaran kewajiban, membukukan pendapatan lebih awal atau pendapatan fiktif, dan lain-lain.

Bagi manajer investasi, window dressing dilakukan dengan cara mengerek harga saham yang terdapat di portofolionya sehingga terlihat imbal hasil yang besar di produk reksa dana tersebut. Namun hal demikian hanya sementara, sehingga harga saham akan segera terkoreksi setelah momen tersebut berakhir.

Bagaimanapun,strategi ini merupakan tindakan manipulasi data dan aktivitas perusahaaan. Bursa Efek Indonesia (BEI) meminta setiap emiten menyampaikan laporan keuangan dengan benar agar tidak mengecoh investor.

Kapan Terjadinya?

Tidak ada yang bisa memastikan window dressing terjadi kapan. Namun mengingat tujuannya untuk memoles laporan keuangan, biasanya strategi ini dilakukan pada akhir tahun dan menjelang tutup buku.

Pada laporan keuangan kuartal 1 dan 2 juga kadang-kadang ada perusahaan dan manajer investasi yang melakukannya. Namun permainan yang dilakukan tidak terlalu agresif sehingga sulit dideteksi investor pemula.

Meskipun demikian, waktu pasti dilakukannya strategi ini tidak diumumkan oleh pelakunya. Kadang-kadang di Bulan November, awal Desember, maupun akhir Desember. Hal ini untuk meminimalisir banyaknya investor retail yang turut serta mencari keuntungan pada momen tersebut.

Agar lebih waspada, kita dapat mengamati ciri-ciri dilakukannya. Salah satu indikasinya adalah perusahaan yang kinerjanya rendah dalam waktu lama kemudian bisa meningkat signifikan.

Ciri lainnya pada laporan keuangan adalah munculnya perputaran keuangan yang sangat cepat di luar kewajaran untuk meningkatkan cashflow. Apalagi jika peningkatan casflow tersebut hanya terjadi pada akhir tahun saja.

Dengan mengenali ciri-ciri tersebut, maka Anda dapat menjadikannya sebagai sinyal. Kita dapat bersiap-siap agar tidak mudah terkecoh dengan pergerakan harga saham yang meningkat drastis.

Mengapa Window Dressing Dilakukan?

Window dressing dilakukan pasti memiliki tujuan yang bisa memberikan keuntungan kepada perusahaan. Alasan dilakukannya window dressing adalah untuk menutupi kerugian investasi dan strategi penghindaran pajak. Dalam upaya menutupi kerugian investasi, strategi ini berkaitan dengan January Effect dalam dunia investasi.

Cara kerja strategi ini yaitu pada akhir tahun perusahaan terbuka dan manajer investasi akan berlomba-lomba untuk mempercantik laporan keuangan laba dan rugi agar terlihat lebih baik. Biasanya manajer investasi akan menjual saham yang memiliki kerugian besar lalu membeli saham yang diharapkan akan memberikan untung besar.

Laporan laba rugi ini akan tercatat di laporan keuangan yang nantinya diberikan kepada investor. Dengan strategi ini, neraca keuangan akan terlihat lebih baik dan seperti yang diharapkan. Selain mempertahankan investor lama, laporan keuangan yang terlihat lebih baik ini akan digunakan untuk menarik investor baru. 

Akibat dari window dressing ini akan membuat IHSG diprediksi menghijau sepanjang Desember yang tentunya membuat investor saham dan reksa dana sangat senang. Kebahagian ini akan berlanjut hingga bulan Januari karena harga-harga masih terus meningkat sehingga dapat menarik investor baru untuk ikut membeli saham.

Namun tentu saja, strategi memoles kinerja investasi ini tidak berlangsung selamanya. Pihak terkait bisa menghentikan aksinya sewaktu-waktu sehingga bisa menimbulkan kerugian juga bagi investor. 

Cara Cuan dari Window dressing

Window dressing merupakan bentuk manipulasi yang bisa membuat harga suatu saham naik terus-menerus selama periode tertentu. Sehingga cukup banyak investor yang terkecoh dan ingin mengoleksi saham tersebut karena mengira harganya akan terus naik.

Padahal setelah masa berakhir, harga saham bisa langsung terkoreksi dalam dan akan menimbulkan kerugian yang besar bagi investor. Sebaiknya kita berhati-hati agar tidak terjebak.

Apakah ada cara cuan dari window dressing? Strategi ini merupakan fenomena yang tidak dapat kita cegah. Pada umumnya di penghujung tahun atau laporan keuangan kuartal tetap ada oknum-oknum yang melakukan strategi ini. Jika tertarik untuk mengambil peluang, maka ada beberapa yang bisa dilakukan.

Cara cuannya antara lain dengan mengoleksi saham-saham yang terdapat dalam portofolio manajer investasi yang biasanya melakukan strategi ini. Perlu diingat bahwa kita harus membeli saham tersebut pada harga terendah sebelum dipoles oleh manajer investasi.

Selanjutnya kita harus menetapkan target keuntungan yang ditetapkan dan segera menjual saham tersebut ketika mencapai target tersebut. Kita harus berhati-hati dari sifat greedy yang pada akhirnya malah membuat terlambat menjual saham di harga terbaik.

Selain itu, Anda juga dapat memeroleh cuan dengan trading jangka pendek yang segera take profit dalam hitungan hari. Tidak dianjurkan membeli saham untuk jangka panjang.

Tak ketinggalan, pastikan kamu melakukan analisis fundamental dan analisis teknikal untuk menilai performa suatu saham sebelum momen dimulai. Hati-hati jika ingin membeli saham dari perusahaan dengan kinerja keuangan yang negatif.

Dana yang kita miliki sepenuhnya merupakan tanggung jawab kita untuk mengelolanya. Hendaknya setiap tindakan investasi yang dilakukan merupakan hasil analisis dan keputusan kita sendiri. Hati-hati dengan banyaknya pompom terhadap emiten tertentu menjelang momen window dressing.

Keuntungan Window Dressing

Meskipun dari satu sudut pandang terlihat bagus, tetapi keuntungan dan kerugian window dressing tetap ada. Umumnya, keuntungan dan kerugian strategi ini masing-masing dirasakan oleh pihak yang berbeda.  

Berikut ini beberapa keuntungan dari strategi window dressing

  1. Menutupi Kerugian Investasi

Akhir tahun merupakan momen penting untuk meninjau kinerja portofolio investasi. Jika di akhir tahun tidak begitu menguntungkan, lebih baik menjual saham yang rugi besar dan kemudian membeli saham yang berpotensi untung besar untuk menutupi kerugian tersebut.

  1. Mendapatkan Investor Baru

IHSG yang diprediksi terus hijau selama Desember hingga Januari akan menarik para investor untuk membeli instrumen investasi, apalagi investor pemula yang belum tahu mengenai strategi ini. Kemunculan January Effect setelah strategi ini cukup efektif dalam mendatangkan investor baru. 

  1. Strategi Penghindaran Pajak

Selain menghindari kerugian, menjual rugi beberapa saham di bulan Desember dilakukan untuk menghindari pajak akhir tahun. Kemudian, membeli kembali saham baru yang untuk menutup kerugian tersebut.

  1. Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Kinerja Manajer Investasi

Manajer investasi menjadi pihak yang paling aktif dalam melakukan window dressing untuk memenuhi portofolio investasi milik investor agar terlihat bagus. Umumnya performa kinerja manajer investasi ini akan dinilai setelah akhir tahun baru berlalu.

Jika dalam portofolio tercatat kerugian besar dalam investasi akan berpengaruh terhadap penilaian kinerja manajer investasi tersebut. Oleh karena itu, strategi ini pun aktif dilakukan manajer investasi agar bisa meningkatkan performa kinerjanya. 

Kerugian Window Dressing

Selain keuntungan yang diperoleh satu pihak, ada pihak lain yang bisa jadi mengalami kerugian akibat adanya praktik window dressing. Berikut beberapa kerugian yang patut diwaspadai:

  1. Adanya Manipulasi Laporan Keuangan

Kebiasaan window dressing yang dilakukan manajer investasi ini terpaksa mendorong perusahaan harus ikut memanipulasi laporan keuangan agar investor mau menanamkan dana investasinya. 

Agar laporan keuangan bisa sesuai dengan laporan laba rugi saham, biasanya perusahaan melakukan beberapa cara, seperti meningkatkan diskon khusus agar penjualan meningkat, menunda pembayaran kepada supplier, mengurangi beban penjualan, dan sebagainya.

  1. Investor Terkecoh dengan Kenaikan Harga Saham

Kenaikan harga saham selama bulan Desember-Januari ini dapat menjadi kerugian ke depannya bagi investor. Investor terkecoh karena harga saham yang naik dirasa akan bisa memberikan expected return. Padahal sebenarnya tidak karena kenaikan saham tersebut tidak dibarengi dengan kinerja keuangan yang baik. 

Kenaikan saham yang terus terjadi ini pun bisa menyebabkan efek bubble. Di mana terjadinya kenaikan saham yang cepat, lalu perlahan terus meletus dan bisa mencapai titik yang rendah dan menyebabkan kerugian besar. Oleh karena itu, strategi ini jelas bisa merugikan pihak investor.

  1. Menyebabkan Terjadinya Misleading

Adanya manipulasi laporan keuangan dan kondisi kenaikan harga saham merupakan dua hal yang bisa menyebabkan kesalahan dalam pengambilan putusan (misleading) bagi pihak-pihak yang mempunyai kepentingan, seperti investor, bank, kreditur, bahkan pihak pemerintah. 

Dampak misleading ini yaitu saham-saham yang seharusnya mempunyai kinerja keuangan yang bagus dan diperkirakan bisa memberikan keuntungan kenyataannya justru ada di urutan terbawah dari segi performanya. 

Siapa Saja Pihak yang Terlibat dalam Strategi Window Dressing?

Pihak yang secara aktif dalam kegiatan window dressing ini adalah manajer investasi. Namun, pihak lain dalam perusahaan pun bisa dikatakan terlibat karena bisa merasakan dampak keuntungannya. 

Hal ini karena akan terjadi pula manipulasi laporan keuangan yang akan berdampak pada proses yang lainnya. Tidak ketinggalan adanya market maker yang bisa mengambil keuntungan dari adanya strategi ini.

Itulah berbagai hal mengenai window dressing yang perlu kamu ketahui, terutama jika ingin terjun dalam dunia investasi saham atau reksa dana. Baik menjadi investor tetap maupun trader harus mempunyai pengetahuan yang luas tentang dunia investasi agar mendapatkan keuntungan yang diinginkan dan bisa mengukur risiko yang mungkin terjadi.

Baca juga: Cara Menghadapi Perusahaan yang Melakukan Window Dressing

Mulai Investasi di Ajaib Sekuritas Sekarang!

Sebagai aplikasi Pilihan #1 Investor Indonesia, Ajaib hadir untuk memberikan pengalaman trading yang lebih cepat, aman, dan handal. Yuk mulai berinvestasi di saham, reksa dana, hingga Aset Kripto di platform Ajaib. Proses pendaftarannya mudah dan 100% online.

Ada berbagai fitur menarik yang tersedia untuk membantu Anda memaksimalkan potensi profit dari trading saham, salah satunya X-TRA Day Trading. Anda dapat menikmati X-TRA buying power hingga 7x lipat untuk maksimalkan potensi cuan.

Jadi, tunggu apalagi? Yuk, download aplikasi Ajaib sekarang! Untuk investor crypto, Anda juga dapat mendownload aplikasi trading Ajaib Kripto di Play Store dan App Store.

Artikel Terkait