Berita

Sinergi Antara Telkom dan ISI Yogyakarta di Pengembangan Seni

Telkom dan ISI Yogyakarta Perluas Pengembangan Seni

Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta menggandeng PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) untuk memperluas pengembangan seni di wilayah yang lebih luas, khususnya dalam dunia teknologi digital dan ruang siber.

Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta sendiri merupakan salah satu lembaga pendidikan yang melahirkan banyak talenta-talenta muda yang berprestasi di kesenian. 

Pembantu Rektor I ISI, Stepanus Hanggar Budi Prasetya, mengungkapkan bahwa mahasiswa ISI mempunyai bakat dan talenta dalam berbagai bidang seni yang berbeda dan cukup lengkap. 

Sementara itu, ISI turut beradaptasi dengan perkembangan zaman dan memanfaatkan teknologi untuk menciptakan seniman kreasi 2 dimensi (2D) maupun 3 dimensi (3D). 

Dikutip dari Republika.co.id pada Kamis (22/9), Stepanus mengungkapkan bahwa selama ini  yang lebih aktif sebagai kreator 2D atau 3D ada di seni rupa, seperti jurusan desain komunikasi visual maupun jurusan seni murni, selain itu juga di prodi animasi.

Sebelumnya, Telkom melalui divisi Digital Business & Technology (DBT) telah menciptakan berbagai inovasi yang melahirkan beragam produk digital di bawah payung Leap-Telkom Digital. 

Salah satunya, Telkom tengah mengembangkan blockchain platform serta telah memiliki dunia metaverse yang bisa dijadikan sebagai sarana untuk kebutuhan pemberdayaan ekonomi kreatif dalam bentuk NFT marketplace dan dunia virtual.

Pengembangan blockchain platform dan dunia metaverse ini didukung oleh SM Emerging Technology Platform Telkom, Anton Wahyu Pramono. Sementara koordinator kreator 2D dan 3D didukung oleh Chapter Leader Design and Enterprise Telkom, Aris Bachtiar.

“Kami juga berusaha untuk memperkuat jejaring dan memperkenalkan seni Indonesia melalui dunia digital. Hal ini tentu tidak bisa dikerjakan sendiri oleh ISI sehingga butuh partner yang kuat. Untuk itu kami memilih bekerja sama dengan Telkom untuk merealisasikannya,” tambah Stepanus.

GM Witel Telkom Yogyakarta, Agus Faisal, mengungkapkan bahwa, DBT melalui unit enterprise Witel Yogyakarta melakukan kerja sama dengan ISI dalam bidang digital service. Melalui sinergi tersebut, Telkom bersama ISI saling bekerja sama untuk mengembangkan talenta-talenta yang mampu menciptakan kreativitas 2D dan 3D.

Tujuannya adalah untuk bersama-sama mengeksplorasi proof of concept and market blockchain platform dan metaverse sebagai media untuk pemberdayaan ekonomi kreatif, khususnya komunitas seniman atau kreator serta civitas academica di lingkungan ISI.

“Selain menyediakan blockchain platform dan metaverse, kami juga melakukan sinergi kolaboratif dalam rangka pengembangan dan pemberdayaan kompetensi digital bagi mahasiswa serta dosen melalui program kuliah umum, workshop, kerja praktik industri, dan internship di lingkungan Telkom,” jelas Agus.

Selaras dengan Telkom, ISI berharap, sinergi antara keduanya bisa memperluas wacana seni dalam dunia digital untuk masa depan. Termasuk memberikan ruang bagi talenta dan potensi mahasiswa dalam seni dengan berkarya melalui media digital dan cyberspace, serta pengembangan platform seni berbasis teknologi informasi.

“Kerja sama ini menjadi pilot project ISI dan Telkom untuk pemanfaatan teknologi informasi dalam dunia seni. Bagaimana seni melakukan adaptasi, inovasi, dan bersinergi dengan teknologi serta menjadi bagian dari perubahan dalam cara mempresentasikan dan  menghadirkan karya seni yang mengikuti perkembangan teknologi,” pungkas Stepanus.

Sumber: Telkom dan ISI Yogyakarta Perluas Pengembangan Seni, dengan perubahan seperlunya.

Artikel Terkait