Bullish divergence merupakan salah satu jenis divergence pattern yang biasa digunakan para trader dalam trading crypto. Di mana, pola ini sangat berguna bagi trader dalam mengambil keputusan untuk membuka posisi di waktu yang tepat. Dengan begitu, trading pada aset kripto bisa mengantarkan setiap trader pada keuntungan maupun menghindari kerugian yang menjadi risiko.
Bagi trader pemula yang ingin menemukan strategi dengan membaca grafik harga di pasar crypto, salah satu analisis teknikal yang satu ini bisa menjadi pilihan. Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan bullish divergence dan apa perbedaannya dengan bearish divergence? Yuk, simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Apa Itu Bullish Divergence?
Pada dasarnya, bullish divergence adalah kondisi pasar dengan harga yang membentuk titik lower low. Di mana, saat ini terjadi, indikator yang akan dipilih memiliki posisi berupa higher low. Dengan begitu, kondisi ini sebagai sinyal pertama yang menandakan bagi trader untuk membuka posisi pada reli upward. Di samping itu, trader juga perlu mengetahui bahwa indikator digunakan dalam memprediksi arah harga.
Dengan begitu, ketika indikator bergerak ke atas, maka harga juga harus ikut naik. Di samping itu, bullish divergence bisa menjadi sinyal bear ketika semakin melemah. Hal ini berarti adanya peringatan bagi laju tren yang bakal mengalami kenaikan maupun semakin positif.
Indikator Bullish Divergence
Bullish divergence yang menjadi salah satu jenis divergence tentunya memiliki indikator yang tidak jauh berbeda. Di mana, terdapat sejumlah indikator teknis yang bisa dijadikan acuan dalam mendeteksi keberadaan divergence. Adapun sejumlah indikator dalam divergence pattern yang dimaksud, di antaranya sebagai berikut:
1. Moving Average Convergence Divergence atau MACD
Indikator yang pertama yaitu MACD sebagai indikator berbasis moving average dengan sinyal yang bisa diambil pada crossover. Pada dasarnya, indikator ini memiliki karakter tertinggal, namun karakter ini hanya menyangkut pada sinyal utama alias sinyal crossover.
Di mana, fungsi dari indikator ini meliputi kemampuan untuk melihat kondisi pasar yang diperpanjang ketika garis mendekati tanda overbought maupun oversold.
Selain itu, terkait divergence trading, saat puncak atau titik bawah MACD ada di arah berlawanan dari titik harga yang membuat hadirnya divergence.
2. Stochastic Oscillator
Lanjut ke Stochastic Oscillator yang menjadi indikator berupa dua garis sering berinteraksi satu sama lain. Di mana, bagian atas dan bawah indikator memiliki dua area yang meliputi area overbought dan oversold. Hal ini membuktikan stochastic oscillator sebagai indikator yang tepat dalam mengenali pengaturan divergence trading.
Untuk bisa menemukan perbedaan antara aksi harga serta stochastic, trader harus mencari sejumlah perbedaan antara arah harga maupun stochastics tops dan bottoms. Hal ini hampir serupa dengan yang dilakukan MACD. Akan tetapi, stochastic oscillator akan memberikan lebih banyak sinyal divergence jika dibandingkan MACD karena adanya karakter dinamis. Oleh karena itu, stochastic oscillator mampu memberikan lebih banyak peluang jika dibandingkan dengan MACD.
3. Relative Strength Index atau RSI
Indikator selanjutnya adalah Relative Strength Index atau RSI yang bisa diterapkan dalam trading crypto. Di mana, indikator ini terdiri dari satu garis bergerak antara zona overbought dan oversold sehingga RSI memiliki karakter terdepan. Tidak heran, jika RSI menjadi indikator yang bagus untuk melihat divergensi melalui grafik aset kripto.
Apalagi saat trader menemukan adanya ketidakcocokan antara bagian atas maupun bawah price action serta bagian atas atau bawah RSI karena pola tersebut bisa dianggap divergence pattern. Oleh karena itu, dengan memahami pola ini, pilihan terbaiknya adalah membuka posisi berdasarkan sinyal tersebut.
Bullish Divergence Pattern
Begitu juga dengan jenis bullish divergence, pola ini memiliki hal yang sama dengan divergence pattern. Di mana, terdapat dua jenis pola divergence yang bisa dipahami melalui grafik harga dari aset kripto yaitu regular divergence dan hidden divergence. Adapun penjelasan lengkapnya mengenai regular divergence dan hidden divergence, di antaranya sebagai berikut:
1. Regular Divergence Pattern
Jenis regular divergence pattern sendiri menjadi pertanda yang menunjukkan pembalikkan tren. Di mana, pola ini dapat menjadi regular bearish divergence atau regular bullish divergence dengan ketentuan seperti regular bullish terjadi jika harga grafik berada di posisi lower low dan indikatornya berada di posisi higher low yang menyebabkan terjadinya reversal.
Sementara untuk regular bearish terjadi jika harga grafik berada di posisi higher high dengan indikator berada di posisi lower high sehingga menunjukkan reversal pada tren naik ke turun.
2. Hidden Divergence Pattern
Kemudian hidden divergence pattern menjadi indikator yang memberikan pertanda pada tren berlanjut. Di mana, dua hidden divergence ini meliputi hidden bullish dan hidden bearish dengan ketentuan hidden bullish akan terjadi saat harga grafik berada di posisi higher low dan indikator berada di posisi lower low. Ketika tanda muncul, maka tren bullish tengah berlangsung dan tetap berlanjut.
Kemudian untuk hidden bearish menunjukkan harga grafik pada posisi lower high dengan indikator posisi higher high. Tanda-tanda ini bisa diidentifikasi yang berarti jika bearish tengah berlangsung dan kemungkinan terus berlanjut.
Perbedaan Bullish Divergence dan Bearish Divergence
Jika ada jenis bullish divergence, maka ada juga bearish divergence yang menjadi kebalikannya. Di mana, ada sejumlah perbedaan antara bullish divergence dengan bearish divergence.
Bearish divergence sendiri sebagai posisi ketika harga tengah menciptakan top lebih tinggi pada grafik harga dengan indikator memberikan top maupun puncak lebih rendah. Setelah adanya bearish divergence, aset kripto biasanya membuat pergerakan bearish secara cepat sehingga penting untuk memerhatikan polanya.
Sedangkan bullish divergence dibekali karakteristik serupa dengan bearish divergence, hanya saja dalam arah berlawanan.
Mengingat, sebuah aset kripto akan dianggap bullish divergence saat harga berada di titik terendah yang lebih rendah dibandingkan grafik sebelumnya dengan indikator yang memberikan titik terendah lebih tinggi. Pola bullish dibergence juga menyebabkan harga aset kripto cenderung mengalami kenaikan harga secara cepat.
Tips Trading Crypto Ketika Bullish Divergence
Dalam menggunakan bullish divergence saat trading crypto, tentunya kamu harus membuat keputusan secara tepat sehingga penting memahami bagaimana menemukan divergence.
Dengan begitu, kamu bakal lebih mudah mengetahui strategi trading di kondisi pasar divergence. Memilih waktu yang tepat dalam trading crypto menggunakan teknik apapun akan menjadi pilihan tepat.
Kesabaran sangat diperlukan dalam mencari konfirmasi price action karena adanya konfirmasi harga terjadi saat harga berhasil melampaui garis tren. Apalagi jika harga menembus level support dan resistance.
Jangan lupa juga untuk menempatkan stop loss pada atas batas atas serta di bawah batas bawah reversal. Dengan begitu, kamu bisa secara aman menghindari pergerakan harga yang tidak diyakini.
Oleh karena itu, bullish divergence bisa menjadi salah satu acuan dalam membaca pola dari grafik harga saat trading crypto. Di mana, kamu bisa memprediksi arah pergerakan harga sehingga bisa membuka posisi untuk trading.
Bagi kamu yang ingin trading maupun investasi di aset kripto, kamu bisa memilih platform yang aman dan tepercaya, salah satunya adalah aplikasi Ajaib Kripto.
Di mana, Ajaib Kripto akan membantu kamu untuk mendapatkan aset kripto secara aman dan mudah. Caranya dengan download aplikasi Ajaib Kripto di smartphone, lalu pilih aset kripto mana yang memiliki potensi bagus di masa mendatang.
Baca Artikel Lainnya di Ajaib Kripto!
Untuk menemukan artikel menarik lainnya, ayo, cek halaman Belajar Ajaib Kripto! Download juga aplikasi Ajaib Kripto di iOS dan Play Store dengan klik button di bawah ini!
