Pada awal Desember ini, Fantom berupaya mengimplementasikan program afiliasi untuk pengembang aplikasi terdesentralisasi (DApp) dengan biaya gas jaringan. Untuk mendanai usaha ini, komunitas telah mengusulkan pemotongan tingkat pembakaran token FTM protokol saat ini dari 20% menjadi 5%.
Untuk mendukung proposal tersebut, perwakilan perusahaan mengungkapkan bahwa pihaknya mengambil apa yang berfungsi di web2 dan merestrukturisasinya agar sesuai dengan prioritas jaringan, yang berarti mengambil model monetisasi iklan dan memperluasnya ke monetisasi gas untuk menjalankan dApps yang berhasil menarik arus pengguna yang stabil.
Tim pengembangan lebih lanjut, menjelaskan bahwa jaringan Opera Fantom [pembangun DApp asli] “tidak secara langsung bersaing dengan Youtube atau Twitter,” tetapi berusaha untuk “menarik dan mempertahankan bakat bermutu tinggi secara terus-menerus” di ruang Web3.
Agar memenuhi syarat untuk insentif potensial, DApps harus mencatat 1.000.000 transaksi atau lebih dan telah menghabiskan tiga bulan atau lebih di jaringan Fantom Opera. Setelah disetujui, pengembang kemudian dapat mengklaim 15% dari total biaya gas yang dihabiskan untuk DApp mereka.
Namun, FantomFoundation mengatakan bahwa pihaknya “berhak untuk menghentikan aliran pembayaran apa pun tanpa batas waktu dengan alasan apa pun, termasuk jika aktivitas pengguna yang curang dicurigai atau jika Yayasan yakin itu demi kepentingan terbaik ekosistem.”
Saat ini, total 8,36 juta token FTM telah dibakar sejak mainnet Fantom ditayangkan pada tahun 2019. Voting untuk proposal sedang berlangsung dan membutuhkan partisipasi minimum 55% dari pemegang token FTM untuk lolos.
Sumber: Fantom proposes a 75% reduction in token burn rate to fund dApp rewards, Fantom wants to cut token burn rate by 75% to fund DApp rewards program, dan Fantom wants to cut token burn rate by 75% to fund dApp rewards program, dengan perubahan seperlunya.
