Investor Pemula

Bagaimana Nasib Investor yang Rugi Akibat Mt.Gox?

Bagaimana Nasib Investor yang Rugi Akibat Mt.Gox?

Dunia kripto sempat dihebohkan dengan kabar bangkrutnya perusahaan terbesar kedua alias FTX beberapa waktu lalu. Namun, jauh sebelum kasus FTX muncul, ada satu kasus yang tidak kalah menarik perhatian, yaitu MT Gox. Lalu bagaimana penjelasan lebih lengkap mengenai kasus MT Gox?

Apa Itu Mt.Gox?

Mt. Gox merupakan sebuah platform aset kripto yang sudah ada dan berdiri sejak 2010 lalu dan berbasis di Tokyo. Perusahaan ini didirikan oleh programmer dari Amerika Serikat, yaitu Jed McCaleb. Namun berselang setahun kemudian, amt. Gox dijual ke Mark Karpeles yang merupakan developer di Prancis.

Pada awalnya Mt.Gox merupakan sebuah platform game kartu “The Gathering”. Namun platform ini diubah menjadi platform trading untuk Bitcoin dan aset kripto lainnya. Hingga akhirnya Mt.Gox menjadi sebuah crypto exchange nomor 1 didunia pada tahun 2014. Saat itu, crypto sedang naik-naiknya. Tapi sayangnya masa kejayaan ini tidak bertahan lama hingga Mt.Gox mengalami peretasan besar-besaran masih ditahun yang sama. 

Penjelasan Tentang Kasus Peretasan MT.Gox

Di tahun 2014, MT.Gox mengalami peretasan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. MtGox remix menutup situsnya dan mengalami kerugian hingga $400 juta. Para pengguna Mt.Gox rugi besar-besaran karena kasus peretasan ini. Kasus ini bermula ketika penggunanya menyadari kalau penarikan di MtGox mengalami keterlambatan. Setelah diusut lebih dalam, rupanya terjadi peretasan sekitar 740.000 BTC milik pengguna dan 100.000 BTC milik perusahaan berhasil di bawah kasur peretas.

Tidak lama setelah itu, MTGox menutup situs resminya dan mengajukan kebangkrutannya. Sebagian besar kerugian yang dialami Mt.Gox adalah milik penggunanya. KEKacauan ini membuat amarah para penggunanya naik. MtGox disalahkan karena tidak memiliki keamanan yang tinggi terhadap aset-aset yang mereka kelola. Beberapa waktu kemudian, pihak Mt.Gox mengumumkan kalau mereka menemukan sekitar 200.000 BTC di wallet lama mereka. Bukannya tenang, para korban dari Mt.Gox malah semakin menjadi-jadi menuntut kerugian yang mereka alami. 

Upaya yang Dilakukan Hingga Saat Ini

Setelah delapan tahun lamanya, Mt.Gox baru akan memberikan sedeikit penjelasan mengenai kasus peretasannya. Mt.Gox membuat pengumuman mengenai rehabilitation trustee. Rupanya rehabilitation trustee Mt.Gox tengah berusaha dan bersiap membayar kembali korban-korbannya atas kerugian peretasan yang mereka alami pada 2014 silam.  

Rencana ini didukung oleh Pengadilan Distrik Tokyo yang mengonfirmasi . DImana pernyataan ini memuat kalau para korban yang menerima ganti rugi dalam bentuk tunai dan sebgaiannya dalam bentuk BTC atau Altcoin Bitcoin Cash (BCH). Dengan upaya pengembalian ganti rugi ini, para pemegang aset-aset kripto ini khawatir jika si penerima ganti rugi akan menjual aset-aset BTC yang diberikan. Bahkan, hal ini dianggap sebagai sebuah “Black Swan”.

Black SWan yang dimaksud adalah sebuah peristiwa yang tidak terprediksi yang terjadi di pasar dan akan memberikan dampak yang cukup besar dan berpengaruh. Sampai saat ini, Mt.Gox memiliki akses ke sekitar 150.000 BTC. Jumlah ini memang jauh lebih rendah dibandingkan kerugian yang mereka alami delapan tahun silam. Namun jika kita melihat lagi bagaimana harga Bitcoin yang sudah meningkat sebesar 2000 persen sejak kasus peretasan Mt.Gox berlangsung. 

Aset-aset yang akan diberikan kepada investor diperkirakan senilai $3 Miliar. Hal ini juga diperburuk karena investor-investor ini sudah menunggu bertahun-tahun lamanya untuk menunggu aset mereka kembali. Para korban ini tentu sangat dirugikan atas kasus peretasan yang dialami Mt.Gox. Maka, mereka diperkirakan akan langsung menjual habis dan besar-besaran aset yang mereka miliki. Hal ini juga akan berefek pada pemegang aset kripto BTC lainnya. 

Jika terjadi penjualan besar-besaran ini, maka harga Bitcoin akan turun drastis. Upaya ini juga akan memberikan efek domino. Efek domino yang dimaksud bisa mengakibatkan fenomena penjualan yang sangat besar-besaran hingga meningkatkan ketakutan pada trader dan investor lainnya. Upaya yang dilakukan Mt.Gox juga berhasil menimbulkan pro dan kontra dari kalangan komunitas crypto.

Ganti rugi dari Mt.Gox ini akan menimbulkan dampak buruk untuk kestabilan pasar aset-aset kripto, apalagi Bitcoin. Banyak yang menyarankan jika saja pembayaran ganti rugi disediakan dalam bentuk tunai sehingga tidak akan mempengaruhi pasar crypto nantinya. Seperti halnya yang dilakukan Fortress Investment Group LCC yang menyediakan pembayaran ganti rugi berbentuk uang tunai sebesar $600 hingga $1300. 

Kasus Mt.Gox memang masih jadi bulan-bulanan publik. Delapan tahun dilalui para investor dengan sabar menunggu aset-asetnya kembali. Namun begitu Mt.Gox muncul dan ingin memberikan solusi pembayaran, malah menjadi ancaman pasar aset kripto harga berpotensi menyebabkan ketidakstabilan harga.

Melihat dari kasus ini, kamu sebagai investor atau trader perlu ememriksa lebih jelas bebet-bobot dari suatu perusahaan dan aset yang ingin kamu investasikan. Jangan sampai kamu menginvestasikan perusahaan atau aset yang tidak memiliki kejelasan dan keamanan yang terjamin.

Artikel Terkait