Berita

Laporan KPMG Sebut Bitcoin Kini Lebih Ramah Lingkungan

bitcoin kini ramah lingkungan

KPMG, perusahaan konsultasi bisnis asal Belanda, merilis laporan berjudul Bitcoin’s Role in The ESG Imperative yang menyatakan bahwa Bitcoin saat ini lebih ramah lingkungan. Permasalahan Bitcoin dengan ESG atau environment, social, and governance sendiri justru dihadapkan dengan KPMG yang menemukan sejumlah manfaat melalui kerangka kerja ESG.

Mengingat, Bitcoin sendiri sering kali dianggap menjadi salah satu penyumbang emisi karbon terbesar di dunia. Bahkan berdasarkan sebuah artikel dari Newsweek pada 2020 lalu, menyatakan bahwa penambangan alias mining Bitcoin bisa menghabiskan seluruh energi di dunia.

Jika mengacu pada isi laporan KPMG, masalah utama emisi sendiri bukan karena konsumsi energi, melainkan produksi dari energi itu sendiri seperti emisi pembakaran bahan bakar atau sumber lain yang lebih memiliki dampak besar.

Selain itu, laporan tersebut menyatakan bahwa emisi karbon yang diproduksi oleh Bitcoin sama halnya dengan energi yang dibutuhkan dalam menjalankan mesin pengering pakaian. Adapun rincian berdasarkan laporan tersebut bahwa Bitcoin mengonsumsi 110 terawatt jam energi setiap tahun atau sekitar 0,55 persen dari jumlah konsumsi listrik skala global.

Strategi Berdasarkan Laporan KPMG untuk Kurangi Emisi Karbon

Pada dasarnya, laporan yang disampaikan oleh KPMG sendiri secara tidak langsung meluruskan sudut pandang yang salah mengenai dampak negatif Bitcoin bagi lingkungan.

Namun, ada sejumlah strategi yang coba dilakukan dalam mengurangi emisi karbon dari mining Bitcoin seperti menggunakan lebih banyak energi yang dapat diperbarui dan energi yang diproduksi dari metana untuk penambangan.

Selain itu, KPMG melakukan penelitian untuk membuat penambangan Bitcoin yang berkesinambungan dengan konsep ESG. Berdasarkan analisis KPMG, para penambang Bitcoin mulai mencari sumber energi yang bisa diperbarui dan terjangkau seperti tenaga surya dan angin sehingga bisa mengurangi biaya.

Praktik ini mampu menciptakan tambahan pendapatan dalam mendukung banyaknya proyek energi terbarukan termasuk di wilayah terpencil.

Ditambah dengan beban untuk aktivitas komputasi yang fleksibel sehingga bisa menyeimbangkan jaringan listrik dengan cara mengurangi permintaan saat periode naik. Selain itu, riset KPMG juga merinci bagaimana penambang Bitcoin memanfaatkan sistem respon permintaan dalam membantu Texas ketika mengalami badai musim dingin di 2021 lalu.

KPMG juga menyoroti usaha seperti Crusoe Energy dengan memperoleh gas alam yang menyala melalui ladang minyak untuk menggerakkan pusat data dari penambangan Bitcoin modular. Praktik ini bermanfaat untuk mengurangi emisi metana dan juga gas rumah kaca. 

Oleh karena itu, demi bisa mewujudkan strategi pengurangan emisi, KPMG menyarankan perusahaan penambangan Bitcoin untuk aktif dalam kerja sama pada pengembangan energi terbarukan, operator jaringan, produsen gas, pengelolaan TPA, dan masih banyak lagi.

Perbandingan Pencucian Uang Menggunakan Bitcoin

Selain masalah emisi karbon, Bitcoin juga dianggap sebagai media untuk pencucian uang bagi banyak orang. Padahal, laporan KPMG tersebut juga menyatakan bahwa praktik pencucian uang melalui aset Bitcoin relatif kecil dibandingkan kasus pencucian uang yang ada di seluruh dunia. 

Berdasarkan statistik Kantor PBB, pencucian uang sendiri diperkirakan mampu menyumbang 2 sampai 5 persen dari produk domestik bruto global. Sedangkan menurut laporan Elliptic, Bitcoin hanya bisa menyumbang 0,24 persen dari total transaksi.

Selain itu, uang yang dijadikan media pencucian menggunakan Bitcoin juga jauh lebih kecil jika dibandingkan aset kripto lainnya seperti Ethereum, stablecoin, maupun altcoin.

Untuk mendapatkan berita menarik lainnya seputar aset kripto, blockchain, NFT, dan Metaverse, kunjungi halaman blog Ajaib Kripto! Ajaib Kripto menghadirkan layanan investasi crypto online yang aman dan terpercaya. Yuk, download aplikasi Ajaib Kripto dengan klik button di bawah ini!

Referensi:

  1. Derek Andersen, KPMG touts ESG benefits from Bitcoin, counters misperceptions in new report, Cointelegraph, diakses terakhir pada 4 Agustus 2023
  2. Jamie Redman, KPMG Study Highlights Bitcoin Mining’s Potential to Shrink Carbon Footprints, Bitcoin.com, diakses terakhir pada 4 Agustus 2023
  3. Anggita Hutami, KPMG Sebut Emisi Karbon Mining Bitcoin Setara dengan Pengering Pakaian, Coinvestasi, diakses terakhir pada 4 Agustus 2023

Artikel Terkait