Investor Pemula

Mengenal Lebih Dalam Konsep Decentralized Storage dan Contohnya

decentralized-storage

    Pada zaman digital saat ini, data menjadi salah satu hal yang sangat berharga. Sayangnya, kebanyakan data disimpan pada sistem penyimpanan terpusat yang lebih rentan terhadap monopoli pihak tertentu. Oleh karena itu, konsep seperti decentralized storage sangatlah dibutuhkan.

    Konsep penyimpanan terdesentralisasi memanfaatkan teknologi blockchain sebagai dasarnya, sehingga lebih kuat terhadap berbagai tindak kejahatan, penyalahgunaan, ataupun monopoli oleh entitas tertentu.

    Lalu, sebenarnya apa yang dimaksud dengan penyimpanan terdesentralisasi itu, dan bagaimana cara kerjanya? Simak langsung selengkapnya pada artikel di bawah ini!

    Apa yang Dimaksud dengan Decentralized Storage?

    Konsep dasar dari sistem penyimpanan terdesentralisasi adalah tidak ada pihak ataupun entitas tertentu yang mengaturnya pada setiap prosesnya melainkan tersebar di seluruh jaringan komputer yang luas.

    Berbeda dengan layanan penyimpanan awan tradisional pada umumnya, seperti Google Drive atau Amazon Drive, yang mengandalkan server terpusat, decentralized storage adalah sistem memanfaatkan kekuatan jaringan blockchain. Berikut beberapa keuntungannya:

    • Keamanan dan Privasi yang Ditingkatkan: Data dienkripsi dan dipecah menjadi fragmen-fragmen, disimpan di berbagai lokasi dalam jaringan. Hal ini membuatnya jauh lebih sulit bagi peretas untuk mencuri atau merusak data Anda.
    • Ketersediaan yang Ditingkatkan: Tidak ada titik kegagalan tunggal. Bahkan jika satu komputer mati, data Anda tetap dapat diakses dari node-node lain dalam jaringan.
    • Ketahanan terhadap Sensor: Tidak ada entitas tunggal yang mengontrol jaringan, sehingga tidak ada risiko data disensor ataupun dibatasi.
    • Potensi Biaya yang Lebih Rendah: Dengan menghilangkan kebutuhan akan pusat data besar-besaran, decentralized storage memiliki potensi untuk membuat biaya menjadi lebih murah dan efisien dalam jangka panjang.

    Cara Kerja Penyimpanan Terdesentralisasi

    Bayangkan sebuah jaringan komputer yang luas bekerja sama, masing-masing bertindak seperti brankas aman untuk file digital tertentu. Ini adalah inti dari penyimpanan terdesentralisasi.

    Berbeda dengan penyimpanan awan tradisional pada umumnya di mana satu perusahaan mengontrol server-server, penyimpanan terdesentralisasi mendistribusikan data di seluruh jaringan komputer yang tersebar diseluruh penjuru dunia atau lebih dikenal dengan node.

    Ketika seseorang mengunggah sebuah file, file tersebut pertama-tama dipotong menjadi potongan-potongan kecil atau fragment, seperti sebuah teka-teki. Setelah itu pecahan tersebut akan terenkripsi dan kemudian tersebar lalu disimpan di berbagai node di seluruh jaringan.

    Fragmentasi ini memastikan keamanan; bahkan jika satu node mengalami masalah, data tersebut akan tetap aman. Mengambil kembali file tersebut sama seperti menyusun kembali teka-teki. Jaringan ini menemukan potongan-potongan yang tersebar dari node berbeda dan merakitnya kembali berdasarkan sidik jari digital unik untuk file dan biasanya proses tersebut menggunakan teknologi blockchain.

    Contoh Proyek Decentralized Storage

    Saat ini sudah banyak proyek yang mengusung konsep penyimpanan terdesentralisasi, berikut ini beberapa contohnya;

    Arweave

    Arweave membedakan dirinya dalam sektor decentralized storage karena selangkah lebih maju dibandingkan yang lainnya, proyek ini menawarkan penyimapan data yang permamen pada jaringan blockchain.

    Pengguna hanya perlu membayar biaya awal sekali untuk menyimpan data mereka secara permanen di Arweave. Data pada jaringan ini tidak akan pernah dapat dihancurkan, dan tidak ada biaya tersembunyi ketika pengguna ingin mengambil kembali data mereka.

    Setiap data yang disimpan akan tetap sah dan permanen dengan menggunakan mekanisme Succint Random Proofs of Acces (SPoRA) yang terdiri dari blockweave dan endowment untuk dapat mencapai hal tersebut.

    Filecoin

    Filecoin membawa revolusi dalam penyimpanan data dengan memungkinkan pengguna untuk menyewakan ruang hard drive cadangan mereka, sehingga membentuk ekosistem penyimpanan terdesentralisasi.

    Jaringan peer-to-peer ini menggunakan metode kriptografi dan insentif ekonomi untuk memfasilitasi penyimpanan data jangka panjang. Protokol inovatifnya, yang terintegrasi dengan InterPlanetary File System (IPFS), memastikan redundansi data di berbagai node jaringan.

    Melalui Filecoin, individu berkontribusi pada infrastruktur penyimpanan global, dengan insentif berupa token yang mereka dapatkan atas partisipasinya.

    Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan keamanan dan aksesibilitas data, tetapi juga mendorong distribusi sumber daya penyimpanan yang lebih adil. Model terdesentralisasi Filecoin menandai langkah signifikan menuju infrastruktur digital yang lebih tangguh dan demokratis dibandingkan sistem terpusat.

    Storj

    Storj adalah contoh proyek decentralized storage selanjutnya yang memanfaatkan kapasitas penyimpanan yang ada di sejumlah perangkat pribadi di dalam jaringan untuk menyimpan data.

    Platform decentralized storage ini menggunakan model berbasis kontrak, di mana pengguna dapat membayar untuk penyimpanan dan bandwidth yang mereka gunakan. Para operator node diberi imbalan dengan token sebagai penghargaan atas kontribusi mereka terhadap ruang penyimpanan.

    Keamanan privasi didorong melalui enkripsi sisi klien, yang mengenkripsi data sebelum diunggah ke jaringan. Setelah proses enkripsi, file dibagi menjadi 80 bagian dan tersebar di beberapa node. Untuk mengakses data, hanya diperlukan 29 komponen dari suatu item, meningkatkan ketersediaan data secara lebih efektif.

    Bagaimana Masa Depan Decentralized Storage?

    Di era digital ini, data telah menjelma menjadi aset berharga yang tak tergantikan. Kesadaran akan pentingnya data pribadi dan privasi mendorong banyak orang untuk mencari solusi penyimpanan yang lebih aman dan andal. Di sinilah decentralized storage hadir sebagai jawaban.

    Konsep penyimpanan terdesentralisasi ini memanfaatkan jaringan komputer yang terdistribusi untuk menyimpan data secara aman dan terenkripsi. Berbeda dengan penyimpanan terpusat pada layanan cloud tradisional, di mana data dikendalikan oleh satu entitas, jenis penyimpanan ini meminimalisir risiko penyalahgunaan dan kebocoran data.

    Menurut CoinMarketCap, kapitalisasi pasar total koin dengan konsep penyimpanan terdesentralisasi telah menembus angka lebih dari US$16 miliar dolar dan terus bertumbuh. Hal ini menunjukkan tingginya minat dan kepercayaan masyarakat terhadap teknologi ini. Decentralized storage, dengan keunggulannya dalam keamanan, privasi, dan efisiensi, diprediksi akan menjadi alternatif yang semakin diminati.

    Kesimpulan

    Penyimpanan terdesentralisasi merupakan tonggak penting dalam melindungi privasi dan kontrol data. Melalui model ini, pemilik data dapat menghindari penyalahgunaan data untuk kepentingan komersial atau hal lainnya tanpa seizin mereka.

    Dengan demikian, penyimpanan terdesentralisasi menjadi solusi terbaharukan yang lebih aman dan menguntungkan bagi setiap individu dan organisasi yang ingin sepenuhnya mengendalikan data mereka.

    Mulai Investasi Aset Kripto di Ajaib Kripto!

    Siap memulai perjalanan investasi crypto kamu? Yuk, langsung saja mulai bersama Ajaib Kripto! Cek harga crypto hari ini, dan Jual Beli Bitcoin, Ethereum, Binance Coin, serta koin lainnya akan jadi lebih mudah, aman, dan tepercaya bersama Ajaib Kripto, aplikasi crypto yang sudah terdaftar dan berizin dari Bappebti.

    Yuk, download Ajaib Kripto sekarang!

    Artikel Terkait