Investor Pro

Drawdown dalam Trading: Definisi, Risiko, serta Contohnya

drawdown-dalam-trading

Drawdown dalam trading mengacu pada penurunan nilai investasi atau akun perdagangan mata uang crypto selama periode tertentu, biasanya dinyatakan dalam persentase.

Penarikan atau drawdown tersebut mengukur tingkat kerugian yang dialami oleh suatu akun atau portofolio dari titik tertinggi (puncak) hingga titik terendah (palung) sebelum mulai pulih.

Berikut ini adalah artikel yang akan membahas seputar drawdown dalam trading crypto, mulai dari penjelasan untuk memahaminya, risiko, serta contohnya.

Mengenal Drawdown dalam Trading

Sebuah artikel di Investopedia menjelaskan bahwa drawdown dalam trading adalah penurunan selama periode tertentu terkait investasi, akun perdagangan, atau dana.

Drawdown mengukur risiko historis dari berbagai investasi, membandingkan kinerja dana, atau memantau kinerja perdagangan pribadi. Biasanya dinyatakan sebagai persentase antara puncak dan penurunan berikutnya.

Jika akun perdagangan memiliki US$10.000 di dalamnya, dan dana turun menjadi US$9.000 sebelum kembali ke atas US$10.000, maka akun perdagangan mengalami penarikan 10%.

Singkatnya, drawdown dalam trading adalah besarnya kerugian berturut-turut yang mungkin saja terjadi di dunia investasi, perdagangan, dan dana. Hal ini merupakan salah satu faktor risiko yang wajib dipertimbangkan oleh setiap investor.

Pentingnya Trader Memahami Drawdown dalam Trading

Bagi seorang trader, drawdown adalah hal yang sangat ingin dihindari. Pasalnya, aset bisa jatuh sangat rendah dari titik tertingginya.

Oleh karena itu, penting untuk trader memahami beberapa poin terkait drawdown:

  1. Agar dapat mengukur risiko suatu instrumen aset secara akurat dan historis, maka trader wajib memahami angka drawdown. Ini akan membantu trader untuk membandingkannya dengan risiko instrumen lainnya sebelum memilih aset yang akan diperdagangkan.
  2. Data drawdown dalam trading bisa digunakan oleh investor menilai kinerja perdagangan asetnya. Pasalnya, data drawdown akan mengukur besaran potensi kerugian berturut-turut yang kemungkinan terjadi ketika berinvestasi atau trading berdasarkan data historis.
  3. Data drawdown dalam trading juga berisi volatilitas pasar, selera diversifikasi aset dari trader, hingga efektivitas dari aktivitas perdagangan.
  4. Bagi pengelola dana, drawdown dalam trading merupakan salah satu bahan pertimbangan yang penting untuk mengukur peluang rasio berbanding kerugiannya. Hal ini tentunya dapat membantu para trader untuk melihat struktur portofolio mana yang risiko seminimum mungkin namun dapat menghasilkan return yang “lumayan”.

Resiko Drawdown dalam Trading

Drawdown adalah ukuran relatif dan bukan kerugian absolut. Artinya, ini adalah terjadinya penurunan sementara nilai suatu investasi, sedangkan kerugian terjadi ketika investasi diuangkan dengan cara menjual.

Agar tidak terjadi kesalahpahaman, berikut ini adalah risiko drawdown dilansir dari IIFL Securities:

1. Volatilitas Pasar

Risiko drawdown dipengaruhi oleh volatilitas pasar, yang mengacu pada besaran dan frekuensi fluktuasi harga aset keuangan.

Pasar yang sangat bergejolak, seperti mata uang kripto atau saham tertentu, mungkin mengalami drawdown yang lebih besar dibandingkan dengan aset yang kurang bergejolak seperti obligasi pemerintah atau saham blue-chip.

2. Strategi Perdagangan

Strategi perdagangan yang berbeda memiliki tingkat risiko drawdown yang berbeda-beda pula.

Strategi perdagangan yang agresif, seperti perdagangan harian atau perdagangan frekuensi tinggi, dapat membuat pedagang mengalami drawdown yang lebih tinggi karena aktivitas perdagangan yang sering dan periode penahanan yang lebih pendek.

Sebaliknya, strategi konservatif, seperti investasi jangka panjang atau mengikuti tren, biasanya memiliki risiko drawdown yang lebih rendah namun menawarkan potensi keuntungan yang lebih rendah.

3. Perdagangan Leverage dan Margin

Perdagangan dengan leverage atau margin memperbesar potensi keuntungan dan kerugian, sehingga meningkatkan risiko drawdown.

Meskipun leverage dapat meningkatkan keuntungan dalam kondisi pasar yang menguntungkan, leverage juga memperbesar drawdown selama pergerakan harga yang merugikan.

Trader yang menggunakan leverage harus berhati-hati dan menerapkan langkah-langkah manajemen risiko, seperti menetapkan perintah stop-loss atau membatasi ukuran posisi.

4. Ukuran Posisi

Pengukuran posisi yang tepat sangat penting untuk mengelola risiko penarikan dan menjaga modal.

Trader harus menghindari paparan berlebihan terhadap perdagangan atau aset apa pun, karena posisi besar meningkatkan potensi dampak penarikan pada keseluruhan portofolio.

Menerapkan teknik penentuan ukuran posisi, seperti model risiko persentase atau metode pecahan tetap, membantu pedagang membatasi drawdown dan menjaga konsistensi dalam manajemen risiko.

5. Teknik Manajemen Risiko

Trader menggunakan berbagai teknik manajemen risiko untuk mengurangi risiko drawdown dan melindungi modal perdagangan mereka.

Hal ini termasuk menetapkan perintah stop-loss untuk membatasi potensi kerugian pada perdagangan individu, melakukan diversifikasi ke berbagai aset atau pasar untuk menyebarkan risiko, dan mempertahankan rencana perdagangan yang disiplin dengan kriteria masuk dan keluar yang telah ditentukan sebelumnya.

Selain itu, memantau metrik drawdown dalam trading, seperti penarikan maksimum dan waktu pemulihan, memungkinkan pedagang menilai efektivitas strategi manajemen risiko mereka dan melakukan penyesuaian sesuai kebutuhan.

6. Faktor Psikologis

Risiko drawdown dapat mempunyai implikasi psikologis bagi para pedagang, yang berpotensi menimbulkan reaksi emosional seperti rasa takut, panik, atau pengambilan keputusan impulsif.

Mempertahankan disiplin emosional dan ketahanan psikologis sangat penting untuk menghadapi drawdown tanpa menyimpang dari rencana perdagangan atau menyerah pada perilaku irasional.

Trader bisa mendapatkan keuntungan dengan mempertahankan pola pikir positif, mematuhi protokol manajemen risiko, dan mencari dukungan dari mentor atau komunitas trading selama masa-masa sulit.

Contoh Drawdown dalam Trading

Misalkan portofolio pedagang crypto dimulai dengan nilai US$50.000 dan tumbuh hingga nilai puncak US$70.000 sebelum mengalami drawdown.

Selama periode drawdown, nilai portofolio turun hingga US$40.000 sebelum akhirnya pulih.

Untuk menghitung penarikan:

Peak Value = US$70.000

Trough Value = US$40.000

Penarikan = ((Peak Value – Trough Value) / Peak Value) * 100

Penarikan = ((US$70.000 – US$40.000) / US$70.000) * 100

Penarikan = (US$30.000 / US$70.000) * 100

Penarikan ≈ 42,86%

Dalam contoh ini, drawdown dalam trading sekitar 42,86%, menunjukkan bahwa portofolio mengalami penurunan sebesar 42,86% dari nilai puncak ke nilai terendah sebelum mulai pulih. Secara keseluruhan, memahami drawdown dalam trading sangat penting bagi pedagang crypto untuk menilai risiko, mengelola kinerja portofolio, dan membuat keputusan yang tepat di pasar mata uang kripto yang bergejolak dan dinamis.

Mulai Investasi Aset Kripto di Ajaib Kripto!

Siap memulai perjalanan investasi crypto kamu? Yuk, langsung saja mulai bersama Ajaib Kripto! Cek harga crypto hari ini, dan Jual Beli Bitcoin, Ethereum, Binance Coin, serta koin lainnya akan jadi lebih mudah, aman, dan tepercaya bersama Ajaib Kripto, aplikasi crypto yang sudah terdaftar dan berizin dari Bappebti.

Yuk, download Ajaib Kripto sekarang!

Artikel Terkait