Berita

Indonesia Berencana Mengikuti Jejak BRICS untuk Tinggalkan USD

Indonesia dedolarisasi USD

Negara-negara BRICS menjadi pelopor yang mulai meninggalkan penggunaan USD untuk transaksi secara global. Hal ini tampaknya menjadi momen yang bakal diikuti oleh Indonesia. Mengacu pada berita terbaru yang dikeluarkan SINDOnews, Jakarta berencana memperkenalkan mata uang Rupiah untuk diterapkan dalam pembayaran lintas batas.

Hal ini berarti penggunaan USD akan mulai ditinggalkan dengan mempromosikan mata uang baru untuk perdagangan internasional. Presiden RI Jokowi sendiri sudah mendesak Kementerian Keuangan untuk segera mendiversifikasi Rupiah agar bisa digunakan ke sejumlah negara Asia. Dia berharap jika penggunaan USD bisa dikesampingkan dan membuat Rupiah bisa diterima oleh negara lain.

Upaya Indonesia Dedolarisasi Mata Uang

Indonesia sendiri melakukan sejumlah usaha sebagai bentuk dedolarisasi pada transaksi keuangan. Perry Warjiyo selaku Gubernur Bank Indonesia menyatakan bahwa pergerakan Indonesia ke arah BRICS bertujuan agar bisa menciptakan perdagangan bagi mata uang lokal atau LCT sebagai bentuk diversifikasi pembayaran dalam skala internasional. 

Perry menyatakan bahwa Indonesia sudah menginisiasi diversifikasi penggunaan mata uang baru ke dalam bentuk LCT. Pergerakannya tidak jauh berbeda dengan BRICS, hanya saja usaha Indonesia akan lebih konkret dibanding proses dedolarisasi BRICS. Pada dasarnya, Indonesia sudah lebih dulu mengimplementasikan metode diversifikasi mata uang dengan beberapa negara.

Ditambah dengan pemerintah Indonesia yang berencana menandatangani perjanjian bersama Korea Selatan mengenai LCT atau local currency transactions pada awal Mei Mendatang. 

Sejumlah Negara di Asia yang Ikut Menerapkan Mata Uang Lokal

Selain Indonesia, mata uang lokal atau LCT juga segera diimplementasikan oleh beberapa negara di Asia seperti Thailand, Malaysia, China, dan Jepang. Selanjutnya Korea Selatan dan India juga akan ditambahkan untuk negara yang menggunakan mata uang lokal dalam perdagangan di bulan selanjutnya.

Tidak bisa dipungkiri bahwa sejumlah negara Asia mulai memisahkan dirinya dari ketergantungan penggunaan USD. Salah satunya adalah Yuan China yang menjadi mata uang paling banyak digunakan di Rusia. Selain itu, China juga berencana membuat pembayaran bagi negara Prancis menggunakan Yuan sebagai biaya LNG.

Ditambah dengan Arab Saudi yang membantu para negara BRICS untuk menjatuhkan posisi USD dalam skala global. Sebelumnya, para negara BRICS yang terdiri dari Brazil, Rusia, India, China, serta Afrika Selatan ini bergabung dengan tujuan menghentikan dominasi USD dalam skala global.

Tujuannya jelas untuk menciptakan mata uang baru yang bisa digunakan secara internasional dan bisa meningkatkan penggunaan mata uang suatu negara selain USD.

Terlepas dari langkah Indonesia dan BRICS, Amerika Serikat sendiri merasakan dampak dari proses pelemahan USD oleh sejumlah negara. Hal ini disampaikan oleh Treasury Secretary, Janet Yellen, yang menyatakan bahwa sanksi ekonomi oleh sejumlah negara akan mendominasi risiko bagi USD.

Untuk mendapatkan berita menarik lainnya seputar aset kripto, blockchain, NFT, dan Metaverse, kunjungi halaman blog Ajaib Kripto! Ajaib Kripto menghadirkan layanan investasi crypto online yang aman dan terpercaya. Yuk, download aplikasi Ajaib Kripto dengan klik button di bawah ini!

Sumber:

https://news.bitcoin.com/indonesia-is-following-brics-de-dollarization-lead-says-central-bank-governor/
https://watcher.guru/news/brics-indonesia-looking-to-move-away-from-the-u-s-dollar

Artikel Terkait