Investor Pemula

Mantle Network, Layer 2 Ethereum yang Sebelumnya Bernama BitDAO

mantle-network

Tidak bisa dipungkiri bahwa layer 2 Ethereum menjadi solusi skalabilitas yang banyak diterapkan proyek kripto dengan tujuan membuat penggunaan smart contract dalam blockchain lebih efisien. Hal ini dibuktikan dengan banyak bermunculan proyek kripto menggunakan solusi ini seperti Arbitrum, Optimism, hingga Polygon. Salah satu proyek blockchain yang juga ikut menggunakan solusi ini adalah Mantle Network.

Uniknya, pihak-pihak di balik proyek ini justru bukan orang baru karena Mantle Network merupakan perubahan nama dari BitDAO. Lalu, apa sebenarnya yang coba ditawarkan oleh Mantle Network dan bagaimana cara kerjanya sehingga menarik untuk digunakan? Yuk, simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Apa Itu Mantle Network?

Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa Mantle Network merupakan proyek blockchain Layer 2 Ethereum dengan memanfaatkan Optimistic rollups dalam memfasilitasi transaksi menjadi lebih cepat dan murah. Adapun solusi ini terjadi dengan cara menggabungkan serta mengeksekusi transaksi secara off-chain, namun semua transaksi tetap akan selesai di chain utama.

Proyek blockchain Layer 2 ini cukup unik karena memanfaatkan arsitektur modular dengan membagi eksekusi, ketersediaan data, mekanisme konsensus, hingga penyelesaian ke lapisan independen. Dengan begitu, jaringan bakal lebih skalabilitas maupun efisien yang disebabkan oleh setiap lapisan mengoptimalisasi fungsi dari spesifiknya.

Selain itu, jenis blockchain modular hadir sebagai upaya penyelesaian masalah Blockchain Trilemma sehingga setiap layer dapat ditukar, dimodifikasi, maupun diganti dengan tujuan menciptakan performa ideal dan sesuai kebutuhan jaringan.

Awal Mula BitDAO Berubah Menjadi Mantle Network

Pada dasarnya, pendiri Mantle Network sendiri bersifat anonim, namun sejarahnya bisa dilihat dari komunitas BitDAO yang mewujudkannya. Adapun pendiri DAO atau organisasi otonom terdesentralisasi sendiri yaitu Daniel Yan serta Ben Zhou yang ada sejak Juni 2021. Mantle Network lahir berkat diskusi antarkomunitas DAO yang ingin tahu bagaimana cara mengembangkan DAO-nya.

Lalu pada Mei 2023 lalu, komunitas BitDAO melakukan diskusi yang menghasilkan ekosistem BitDAO dan Mantle Network bisa menyatu di bawah nama Mantle Network. Dengan begitu, semua hal berkaitan dengan nama BitDAO berubah menjadi Mantle termasuk token BIT yang kini menjadi MNT. Walaupun begitu, perubahan nama ini tidak akan memengaruhi kepemilikan token.

Mengingat, perubahan terjadi hanya sebatas tampilan dari BitDAO saja. Selain itu, BitDAO sendiri kini tengah dalam proses mengalokasikan USD200 juta dalam mendanai ekosistem Mantle dan mengonversi token BIT ke MNT.

Bagaimana Cara Kerja Mantle Network?

Optimistic rollup yang diterapkan oleh Mantle Network ini membuat eksekusi transaksi dilakukan secara off chain, namun tetap diselesaikan melalui rantai utama. Pada rollup, validator off chain yaitu sequencer akan mengumpulkan sejumlah transaksi pada Layer 2, lalu melemparkannya ke konsensus Ethereum.

Dengan begitu, solusi ini memproses transaksi menjadi lebih cepat jika dibandingkan dengan mainnet yang jelas mengurangi waktu serta biaya transaksi. Selain itu, Mantle Network memiliki arsitektur yang menjadikan kelebihan tersendiri pada jaringannya meliputi desain modular, ketersediaan data EigenDA, serta Multi-Party Computation alias MPC.

Desain modular membuat skala lebih tinggi dengan cara mengombinasikan optimistic rollup beserta lapisan ketersediaan data terpisah. Dengan begitu, Mantle Network memproses transaksi di lapisan berbeda dengan penyelesaian eksekusi kompatibel pada Ethereum Virtual Machine Mantle. Sementara untuk ketersediaan data menjadi tantangan sendiri saat mengoperasikan optimistic rollup.

Hal ini membuat fungsi rollup bisa memverifikasi transaksi ketika mengunggahnya ke Ethereum. Hanya saja, hal ini yang menyebabkan biaya gas dan biaya penyimpanan menjadi sangat mahal. Untungnya, fungsi ketersediaan data pada Mantle dibantu oleh teknologi EigenDA alias Eigen Data Availability yang menyimpan data panggilan balik.

Sedangkan untuk Multi-Party Computation atau MPC menjadi solusi pada penyelesaian transaksi yang membutuhkan waktu tunggu sekitar 7 hari. MPC akan menegaskan validitas blok yang dihasilkan sequencer dengan node MPC secara independen menghitung akar status data transaksi maupun memberikan tanda tangan pada transisi dengan status valid.

Kelebihan dan Kekurangan Mantle Network

Sebelum memutuskan untuk memilih Mantle Network karena hal menarik yang ditawarkan, tentunya kamu harus mengetahui kelebihan dan kekurangan yang terdapat di dalamnya. Adapun sejumlah kelebihan dari Mantle Network sebagai solusi Layer 2 Ethereum di antaranya sebagai berikut:

  • Biaya transaksi yang terjangkau dengan kemungkinan dipangkas lebih dari 80 persen dari biasanya dengan desain modular karena transaksi disatukan per batch.
  • Memiliki hyper scales Ethereum dengan bantuan EigenLayer membuatnya bisa menghasilkan transaksi 1TB/s atau lebih.
  • Keamanan Ethereum yang membuat transaksi menggunakan validator dan konsensus sama dengan Ethereum termasuk sistem keamanan di setiap transaksinya.
  • Kompatibel dengan EVM yang memungkinkan pihak pengembang men-deploy Ethereum Dapps di dalamnya.

Sedangkan untuk kekurangan yang ada pada Mantle Network meliputi kehadirannya yang masih cukup baru karena mainnet Mantle baru dirilis pada Juli 2023 lalu sehingga masih membutuhkan proses panjang untuk bisa memberikan potensi maksimalnya. Selain itu, sifat Mantle Network yang tidak sepenuhnya terdesentralisasi juga menjadi perhatian penting.

Node sequencer terdesentralisasi pada Mantle justru membuat jaringannya berisiko terhadap adanya penyensoran.

Terlepas dari pertimbangan apakah Mantle Network menjadi proyek yang berpotensi, Mantle sendiri memiliki token pribadi bernama MNT. Token ERC-20 ini tentunya sudah tergabung menjadi satu dengan BitDAO menjadi MNT. Selain itu, token MNT menjadi token utilitas dan tata kelola yang memberikan hak bagi pemegangnya untuk memilih maupun membuat keputusan pada ekosistem.

Menjadi token utilitas, setiap pengguna dapat membayar biaya bahan bakar alias gas fee menggunakan MNT. Ditambah dengan node Mantle Network dapat menjadikan MNT sebagai aset jaminan dan insentif bagi node untuk dapat berpartisipasi pada jaringan sehingga menjaganya stabil dan aman. Sampai saat ini, harga token MNT berada di angka USD0,5892 per koin dengan kapitalisasi pasar mencapai USD1,8 miliar.

Selain itu, token ini juga masuk ke dalam 50 besar berdasarkan data Coinmarketcap. Lalu, apakah Mantle Network sebagai Layer 2 Ethereum bisa menjadi proyek untuk dipilih dalam menghasilkan keuntungan? Hal ini tentu balik lagi ke analisa kamu dalam menentukan apakah proyek blockchain ini menjadi pilihan yang tepat.

Jika kamu tertarik dengan proyek blockchain ini, kamu bisa mendapatkannya secara aman dan mudah melalui aplikasi Ajaib Kripto. Ajaib Kripto hadir untuk membantu siapa pun yang ingin berinvestasi di aset kripto secara mudah. Selain itu, ada pilihan aset kripto dengan prospek bagus lainnya yang bisa disesuaikan dengan investasi.

Mulai Investasi Aset Kripto di Ajaib Kripto!

Siap memulai perjalanan investasi crypto kamu? Yuk, langsung saja mulai bersama Ajaib Kripto! Cek harga crypto hari ini, dan Jual Beli Bitcoin, Ethereum, Binance Coin, serta koin lainnya akan jadi lebih mudah, aman, dan tepercaya bersama Ajaib Kripto, aplikasi crypto yang sudah terdaftar dan berizin dari Bappebti.

Yuk, download Ajaib Kripto sekarang!

Artikel Terkait