Investor Pemula

Waspada! Rug Pull adalah Bentuk Kejahatan Dalam Crypto

Ajaib.co.idTeknologi memang bak pedang bermata dua. Di satu sisi, teknologi mempermudah manusia untuk memenuhi berbagai kebutuhannya. Di sisi lain, teknologi membuka kesempatan terjadinya bentuk kejahatan baru. Rug pull adalah salah satu kejahatan yang terbentuk karena perkembangan teknologi ini.

Penjahat dunia maya sekarang mengambil keuntungan dari ‘kegilaan’ yang sedang berlangsung di sekitar cryptoc untuk mengelabui calon korban dan mencuri uang digital mereka.

Apa itu Rug Pull?

Rug pull diambil dari bahasa Inggris yang memiliki arti harfiah menarik karpet sehingga membuat orang yang berdiri di atasnya terjatuh. Penipuan ini terjadi dalam periode waktu yang singkat dan cepat sehingga kebanyakan investor kecil yang mengikuti tren akan dirugikan tanpa mengerti apa yang terjadi.

Rug pull adalah bentuk penipuan dalam kripto di mana developer atau pengembang meninggalkan proyek yang mereka buat, setelah sebelumnya mengumpulkan dana dari investor. Mereka melakukan penjualan aset crypto dari proyek yang mereka kembangkan secara serentak dan dalam jumlah banyak sehingga nilai aset yang dimiliki investor menjadi tidak berharga.

Kejahatan yang Sering Terjadi pada Crypto

Rug pull atau exit scam sering terjadi pada token-token dalam decentralized exchange (DEX) yang mengandalkan kumpulan aset yang disimpan dalam DEX tersebut. Dalam rug pull, penipu yang mengaku sebagai pengembang biasanya merancang proyek menjanjikan yang menarik banyak pengguna.

Kemudian proyek ini disebarkan dan menarik banyak investor yang kemudian membuat harga aset menjadi meningkat. Ketika harga naik ke titik yang dianggap memuaskan bagi penipu, mereka kemudian serentak menjual semua aset yang mereka miliki (biasanya sangat besar) lalu menghancurkan harga aset tersebut dan merugikan semua investor yang sudah menyimpan dana di dalamnya.

Rug pull adalah manuver jahat dalam industri crypto di mana pengembang crypto meninggalkan sebuah proyek dan melarikan diri dengan dana investor. Secara total, penipuan crypto naik 81% tahun 2021 dibandingkan tahun 2020, dipimpin oleh rug pull, kata perusahaan itu, dalam sebuah posting blog.

Memang, cryptoc menawarkan return yang lebih besar daripada beberapa instrumen investasi lainnya. Namun, seperti instrumen investasi lainnya, crypto tetap menyimpan risiko, seperti rug pull.

Rug pull adalah bentuk penipuan dalam crypto. Pada praktiknya, pengembang meninggalkan proyek yang mereka buat sendiri.

Proyek ini ditinggalkan setelah pengembang mengumpulkan sejumlah dana dari investor. Pelaku kejahatan ini menjual aset kripto dari proyek yang dikembangkannya dalam jumlah banyak dan secara serentak. Alhasil, nilai aset yang dimiliki investor menjadi tidak berharga.

Cara Kerja Rug Pull

Rug pull umumnya terjadi pada Decentralized Exchange (DEX). Di mana, pihak developer akan membuat token dan juga listing-nya di DEX. Selanjutnya, mereka akan secara sengaja memasangkannya dengan mata uang kripto terkenal seperti Ethereum atau USDT.

Umumnya, akan ada investor yang tidak mencurigainya dan akan menukar Ethereum mereka dengan menggunakan token yang telah terdaftar tersebut. Jika sudah banyak investor yang sudah menukarkan Ethereum mereka, maka pihak pengembang  akan menarik seluruhnya dari kolam likuiditas yang biasanya dikenal dengan liquidity pool.

Hasilnya, harga koin yang terdaftar pun menjadi nol. Tentunya, pihak investor yang terlanjur menukarkan Ethereum dengan koin baru tersebut akan mengalami kerugian besar.

Untuk bisa membuat rug pull, terdapat banyak cara yang bisa dilakukan pihak developer. Misalnya dengan merekrut artis, dan mereka membuat suatu sensasi ataupun kehebohan di media sosial, seperti di Instagram ataupun Twitter, atau media sosial lainnya. Sensasi tersebut bisa dalam bentuk memberikan sejumlah besar modal likuid ke dalam kelompok. Sehingga, para investor pun akan menjadi sangat mudah untuk mempercayainya.

Jenis-Jenis Rug Pull

Rug pull sendiri terdiri dari berbagai modus atau jenis, seperti berikut ini:

1. Mencuri likuiditas

Mencuri likuiditas adalah jenis rug pull yang paling umum. Ini melibatkan pengembang proyek penipuan yang mendaftarkan altcoin pada pertukaran terdesentralisasi (DEX), dan memasangkannya dengan crypto berkinerja terbaik, seperti Ethereum (ETH).

Untuk membuat proyek yang dibuat dapat diperdagangkan, pengembang harus membuat kumpulan likuiditas yang menampung sejumlah mata uang tertentu.

Pengembang kemudian akan membuat ‘sensasi’ di sekitar proyek baru dan menarik investor ke sana. Karena semakin banyak investor yang mengambil token, nilainya mulai meningkat, ini akan menarik investor lain yang percaya bahwa ini adalah peluang yang layak. Pada saat itu, investor akan menukar ETH mereka dengan proyek baru di kolam likuiditas.

Setelah token menjadi berharga, pada waktu yang mereka pilih, pelaku rug pull akan menarik semua ETH dari kumpulan likuiditas. Investor tidak dapat menukar kembali token mereka yang sekarang tidak berharga jika menguangkan ETH yang sah dari pertukaran.

2. Manipulasi teknis

Jenis rug pull lainnya melibatkan pengembang proyek crypto yang menonaktifkan kemampuan untuk menjual token. Dalam penipuan ini, pengembang mengeksploitasi fungsi “menyetujui” dari token ERC-20. Dengan manipulasi, pembeli tidak akan dapat menghabiskan token mereka setelah dibeli.

Pada saat membeli token, seorang investor akan berpikir bahwa mereka dapat dengan bebas membeli, menjual, mengonversi, atau membelanjakan token mereka dengan cara apapun yang mereka inginkan.

Di kemudian hari, investor justru mendapati kemampuan pengeluaran terbatas pada pengembang atau yang mereka pilih sesuai kontrak. Setelah nilai token tumbuh cukup tinggi, pelaku rug pull menjual semua token, mengambil semua dana yang diinvestasikan.

Kenapa Rug Pull Bisa Berkembang

Aksi rug pull bisa berkembang di DEX karena disanalah token baru bisa didaftarkan dengan fee murah dan sudah tidak perlu lagi melakukan audit. Sehingga, hal ini berbeda dengan bursa mata uang kripto yang terpusat atau tersentralisasi.

Pertukaran koin yang berharga dengan koin baru di blockchain pun sangat mudah dilakukan karena hanya memerlukan fee murah, atau bahkan bisa juga gratis. Karena adanya dua faktor inilah oknum pengembang  nakal memanfaatkan kesempatan ini.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, oknum developer nakal akan membuat sensasi di media sosial. Bahkan, mereka bisa saja membuat grup di Telegram secara tiba-tiba dan mengumpulkan para investor potensial. Agar tidak mudah terkecoh, maka pihak developer akan mendaftarkan token dengan nama yang hampir sama dengan proyek yang sudah lebih dulu terkenal. Sehingga, banyak sekali investor yang tertipu.

Contoh Kasus Rug Pull

Rug pull adalah salah satu bentuk kejahatan siber yang telah banyak ‘memakan’ korban. Sejumlah kasus rug pull mencuat yang menyita perhatian cukup besar antara lain:

1. Token Squid Game 

Salah satu aset crypto yang paling populer sejak awal Oktober 2021 adalah Squid Game (SQUID). Koin meme ini didasarkan pada salah satu seri Netflix populer, Squid Game, meskipun tidak secara langsung terkait secara hukum dengan seri tersebut.

Sejak informasi tersebar, harga token SQUID tiba-tiba meningkat drastis karena banyak orang melihat promosi dari berbagai media sosial. Antara 26 Oktober dan 1 November, harga koin Squid naik lebih dari 23 juta persen, dari beberapa sen menjadi $2.861,80.

Peningkatan ini diikuti oleh penurunan harga yang besar menjadi $0,003 dan semua orang mengatakan bahwa koin Squid hanyalah rug pull.

Pengembang SQUID diduga meninggalkan proyek dan menjual token mereka, menghasilkan sekitar $3,3 juta. Setelah beberapa penyelidikan, ditemukan bahwa buku putih proyek game Squid dipenuhi dengan kesalahan amatir, seperti kesalahan tata bahasa dasar.

Saat ini, Coinmarketcap telah menyematkan peringatan di halaman SQUID di situsnya agar pengguna mengetahui potensi penipuan.

2. Todeks

Pada April 2021, Thodex, pertukaran crypto dari Turki dengan sekitar 400.000 pengguna dituduh melakukan penipuan keluar. Dalam kasus penarikan karpet ini, CEO Thodex diduga membawa dana pengguna senilai $2 miliar saat melarikan diri dari Turki ke Albania. Pengguna mengklaim bahwa mereka tidak dapat mengakses dana mereka.

Saat ini, sebagian besar tim Thodex telah ditahan oleh polisi Turki, dan CEO Thodex telah dimasukkan dalam daftar buronan Interpol.

3. Compounder Finance (CP3R)

Pada awal November 2020, satu proyek DeFi, Compounder.Finance melakukan penarikan dan mengambil $10,8 juta dari penggunanya. Harga CP3R turun 98,8% dalam rentang waktu 24 jam dan kehilangan nilai sepenuhnya tak lama setelah scam.

Tim pengembangan Compounder mampu mencuri $5,066 juta dalam DAI, 4,8 juta dalam ETH (8.080 ETH), $745.000 Wrapped BTC (39 WBTC), dan sisanya dalam bentuk token COMP, UNI-V2, dan CP3R DeFi. Rugpull ini ternyata sudah direncanakan sejak awal proyek karena semua uangnya diambil melalui kode di smart contract yang sengaja ditulis oleh tim pengembang.

Tim pengembang Compounder diduga sengaja memasukkan kode dalam kontrak pintar yang memungkinkan mereka mengambil semua dana yang telah terkumpul.

Mereka telah berniat untuk menarik semua dana setelah mereka menganggap keuntungan sudah cukup. Kejadian mengerikan ini membuktikan betapa penelitian dan perencanaan yang cermat akan selalu penting sebelum berinvestasi dalam sebuah proyek.

Cara untuk Menghindari Rug Pull

Rug pull adalah salah satu metode manipulasi penipu yang caranya tidak melalui metode phishing, peretasan, dan cara tersembunyi lainnya. Namun terjadi secara publik dan membuatnya lebih sulit diidentifikasi dibanding penipuan lainnya. 

Exit scam memanfaatkan salah satu kelemahan aset kripto yang jarang dibicarakan yaitu kekuatan penyebaran informasi, FOMO (fear of missing out), dan komunitas kripto yang dengan mudah bisa mempengaruhi satu sama lain.

Dalam dunia crypto, kenaikan yang mencapai 100% atau bahkan 1000% sangat mungkin terjadi dan investor biasanya akan langsung menyerbu aset crypto yang mengalami kenaikan drastis karena FOMO. Hal inilah yang justru menjadikan mereka sasaran para penipu.

Oleh karena itu, agar tidak terjebak ke dalam rug pull, kamu harus bisa membedakan antara aset kripto yang menjanjikan dan proyek rug pull. Berikut beberapa cara menghindarinya.

1. Teliti tim developer di balik proyek

Sebelum berinvestasi dalam salah satu aset kripto, kamu harus selalu meneliti siapa orang atau organisasi yang membentuk dan mengawasi aset tersebut. Terlepas dari potensi rug pull, meneliti tim di balik pembuatan sebuah crypto dapat menentukan nilai intrinsiknya dan menemukan seluruh informasi yang dibutuhkan.

Kamu harus mengetahui siapa saja yang berada pada struktur organisasinya, bagaimana sejarahnya, dan apa yang sudah mereka lakukan.

Selain itu, kamu juga perlu membaca white paper setiap proyek untuk mengetahui bagaimana rencana jangka panjang, tujuan pembuatan, dan teknologi dibaliknya. Sebuah proyek crypto yang sah dan legal akan memiliki informasi mendetail tentang semua hal di atas.

Sebaliknya, proyek berpotensi rug pull akan memiliki sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali informasi tentang proyeknya.

2. Melihat data dan informasi jaringan

Dalam konteks jaringan blockchain, kamu bisa melihat aktivitas on-chain dari sebuah aset kripto. Hal ini termasuk data volume perdagangan dalam beberapa hari terakhir, jumlah likuiditasnya, dan berapa DEX yang mendaftarkannya sebagai sebuah aset kripto yang sah. Proyek yang memiliki potensi rug pull biasanya hanya terdaftar dalam beberapa DEX dan memiliki aktivitas perdagangan yang kecil.

Selain itu, kamu juga bisa menggunakan block explorer untuk melihat siapa saja yang memegang aset kripto dan apakah jumlahnya banyak atau sedikit. Sebuah aset kripto yang sah akan tersebar dalam banyak pengguna meskipun belum populer.

Sedangkan, aset yang berpotensi mengalami rug pull biasanya dimiliki oleh jumlah yang sedikit dan mereka memilikinya dalam jumlah besar.

3. Menghindari FOMO dan membaca berita

Kamu juga perlu menyamakan data yang kamu cari dengan berita yang sedang populer. Kamu bisa mengetahui bagaimana respon komunitas crypto terhadap aset tersebut, melihat forum-forum populer seperti reddit, dan juga memeriksa berita dari situs-situ crypto tepercaya. Hal ini dilakukan agar kita tidak terjebak dalam FOMO dan bisa melihat gambaran besar popularitas sebuah aset kripto.

Ketika kamu membaca berita dari berbagai sumber, kamu bisa menggunakan sisi kritis untuk mengalahkan sisi emosional FOMO yang dimiliki. Selain itu, membaca banyak berita juga bisa membantu membedakan mana media promosi dan fakta tepercaya yang bersifat netral.

Konten promosi berlebihan dan masif bisa menjadi salah satu tanda rug pull karena kebanyakan aset kripto baru akan dimulai secara perlahan dan kecil.

Nah, itulah beberapa hal mengenai Rug Pull yang perlu kamu ketahui. Kamu tentu bisa menghindari rug pull ini dengan lebih berhati-hati dan mencari tahu tentang koin yang akan dibeli. Jika kamu tertarik untuk memulai investasi aset kripto, bisa menggunakan aplikasi Ajaib Kripto yang mudah digunakan dan berizin Bappebti. Yuk, download sekarang juga!

Artikel Terkait