Investor Pemula

Apa Itu Oversold dan Overbought dalam Analisis Aset Kripto

Apa Itu Oversold dan Overbought dalam Analisis Aset Kripto

Untuk mendukung aktivitas trading secara nyaman dan lancar, bahkan untuk instrumen aset kripto sekalipun membutuhkan analisis teknikal. Di mana, analisis teknikal ini bisa membantu para trader maupun investor untuk menentukan strategi investasi secara tepat. Informasi yang akan didapat saat menggunakan analisis teknikal tersebut yaitu overbought dan oversold.

Di mana, informasi tersebut bisa menjadi acuan kamu dalam menerapkan strategi investasi agar mencapai target. Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan oversold dan overbought dalam analisis teknikal di instrumen kripto? Untuk lebih mudah dalam memahaminya, ada baiknya untuk mengetahui penjelasannya berikut ini.

Pengertian Relative Strength Index

Ada baiknya bagi kamu untuk mengetahui asal dari oversold dan overbought, sebelum memahami pengertiannya. Di mana, kedua analisis teknikal ini sendiri bisa dilihat pada indikator bernama Relative Strength Index atau RSI. RSI sendiri merupakan rasio pemisah jumlah hari rata-rata pada harga aset kripto yang naik dengan rata-rata dari jumlah hari pada harga aset kripto turun.

Di mana, indikator RSI ini digunakan dalam mengukur besaran perubahan dari harga terkini untuk mengevaluasi kondisi oversold maupun overbought pada beberapa aset kripto. Selain itu, RSI sendiri memiliki peran penting untuk trader yang ingin mencoba identifikasi pada potensi reversal tren dan level support maupun resistance.

Dengan begitu, trader akan terbantu dalam melakukan analisis teknis secara lebih komprehensif. Ditambah dengan trader yang bisa menentukan jika pasar akan menunjukkan divergensi bearish maupun bullish menggunakan RSI.

Apa Itu Oversold dan Overbought?

Setelah memahami asal dari oversold dan overbought, tentunya kamu bisa masuk ke penjelasan mengenai kedua istilah tersebut. Di mana, oversold merupakan istilah yang digunakan dalam menunjukkan adanya aset kripto yang diperdagangkan di harga lebih rendah dari nilai sebenarnya. Akan tetapi, oversold seringkali dianggap menjadi indikator bersifat subjektif karena hasilnya sering kali bergantung pada alat analisis yang digunakan.

Di mana, salah satu tanda dari kemunculan oversold yaitu periode reversal yang tidak bisa diketahui. Namun dengan technical indicator bisa melakukan pengukuran status oversold untuk sebuah aset kripto. Selain itu, indikator ini bisa memberikan perkiraan mengenai kapan bakal terjadinya kondisi reversal seperti pada kebanyakan kasus dengan tanggal reversal masih mengacu pada prediksi saja.

Misalnya saja saat seorang technical analyst melakukan pengamatan bahwa pergeseran hanya bakal terjadi ketika support level pada sebuah aset kripto bisa tercapai. Lain halnya dengan Overbought yang digunakan untuk menggambarkan sebuah fenomena di mana harga aset kripto mengalami peningkatan dari waktu ke waktu yang disebabkan oleh investasi berkelanjutan, namun tanpa adanya alasan untuk investasi yang mendukung.

Di mana, hal tersebut terjadi ketika periode penjualan yang mengikuti kondisi overbought sehingga aset kripto dianggap sedang memasuki wilayah overbought di saat aset tersebut dianggap bisa diperjualbelikan di atas nilai wajarnya. Tidak bisa dipungkiri bahwa ekosistem aset kripto membutuhkan analisis teknis sebagai salah satu metode untuk menentukan apakah suatu aset mengalami overbought dan kapan tren tersebut akan berbalik arah.

Kedua analisis teknis dalam dunia kripto ini akan semakin lengkap jika dikombinasikan dengan analisis fundamental karena melibatkan evaluasi informasi tersedia secara umum mengenai industri maupun faktor ekonomi makro. Di mana, analisis fundamental digunakan dalam mengidentifikasi kondisi overbought. Ditambah dengan analisis fundamental yang bisa membantu trader dalam memperkirakan kapan aset kripto bakal meninggalkan kenaikan harga yang tidak didukung.

Perbedaan Oversold vs Overbought

Setelah memahami apa yang dimaksud dengan oversold dan overbought, tentunya kamu sudah bisa memahami perbedaan di antara keduanya. Di mana, perbedaan yang dimiliki oversold dan overbought sendiri merupakan dampak yang terjadi di pasar. Jika oversold berarti adanya penjualan yang dilakukan terlalu banyak sehingga menyebabkan harga aset kripto terus-menerus turun karena trader memutuskan untuk menjualnya.

Sementara terjadinya overbought karena baik trader dan investor merasa sangat yakin dengan kondisi pasar yang membuatnya melakukan pembelian lebih banyak dibandingkan kondisi biasanya. Dengan begitu, perbedaan di antara keduanya bisa dipahami dengan mengacu pada kondisi yang terjadi di pasar.

Cara untuk Mengetahui Aset Kripto Mengalami Oversold dan Overbought

Pada dasarnya, untuk mengetahui sebuah aset kripto mengalami oversold maupun overbought bisa dilakukan dengan membaca indikator dari relative strength index alias RSI yang bisa berkisar dari 0 sampai 100. Jika sebuah aset kripto berhasil menyentuh angka lebih dari 70, maka aset kripto ini dianggap overbought. Sementara untuk sebuah aset kripto yang dianggap oversold jika posisinya berada di angka 30 maupun kurang dari angka tersebut.

Selain itu, indikator RSI sendiri bisa bertahan di wilayah overbought dalam jangka waktu lama walaupun saham dalam tren mengalami kenaikan. Indikator ini bisa tetap berada di wilayah oversold dalam waktu yang lama saat aset tengah mengalami tren turun. 

Dengan memahami apa yang dimaksud oversold dan overbought dalam trading aset kripto, kamu bisa mempersiapkan sejumlah strategi secara tepat. Di mana, oversold dan overbought berada dalam analisis teknikal untuk upaya menyusun strategi lebih mumpuni dengan membaca indikator RSI yang mungkin memang terasa membingungkan.

Akan tetapi, dengan mempelajari dan menggunakan indikator RSI secara tepat, maka ke depannya trader akan lebih mudah untuk membaca tren berlangsung dalam menyusun strategi trading di aset kripto. Hal ini tentunya akan mengantarkan kamu pada keuntungan yang dihasilkan saat trading secara tepat.

Selain menemukan strategi trading di aset kripto secara tepat, kamu juga harus memilih platform yang membantu dalam mendapatkan aset kripto. Di mana, saat ini ada banyak platform yang membantu untuk mendapatkan aset kripto, namun harus dipahami kredibilitas yang ditawarkan. Jangan sampai kamu tertipu pada platform yang ternyata merupakan tindak scam.

Salah satu platform yang bisa digunakan adalah aplikasi Ajaib Kripto. Di mana, Ajaib Kripto hadir untuk membantu siapapun yang ingin berinvestasi di aset kripto secara aman dan mudah. Kamu bisa menemukan aset kripto yang tepat dengan melakukan analisis terlebih dahulu.

Ditambah dengan dukungan informasi terkini seputar kripto yang didapatkan melalui artikel dan berita di dalamnya. Dengan begitu, kamu bisa mendapatkan aset kripto secara tepat untuk hasilkan keuntungan.Jadi tunggu apalagi? Yuk, download aplikasi Ajaib Kripto di smartphone kamu untuk mulai investasi di aset kripto, sekarang.

Artikel Terkait