Pasar aset kripto bereaksi positif terhadap tanda-tanda perlambatan inflasi di Amerika Serikat pada hari Rabu. Harga Bitcoin (BTC) melonjak lebih dari 7% bergerak di atas $66.000 pada Kamis (16/5) pagi setelah laporan Indeks Harga Konsumen (CPI) dirilis, yang menunjukkan sedikit penurunan inflasi dibandingkan dengan bulan Maret.
Inflasi Lebih Rendah dari Perkiraan Dorong Kenaikan Bitcoin
Kabar ini memberikan secercah harapan bagi investor aset kripto yang sebelumnya khawatir akan periode berkepanjangan dengan suku bunga tinggi.
Sepanjang tahun 2023, inflasi terus menurun, membuat banyak pihak, termasuk Federal Reserve, memperkirakan kebijakan moneter yang lebih longgar pada tahun 2024. Namun, inflasi yang sedikit meningkat tahun ini telah meredam harapan untuk penurunan suku bunga segera.
Laporan CPI pada hari Rabu menunjukkan kenaikan inflasi bulanan sebesar 0,3% MoM, lebih rendah dari 0,4%MoM yang tercatat pada bulan Maret. Inflasi tahunan juga menunjukkan sedikit penurunan, mencapai 3,4% YoY sesuai dengan ekspektasi pasar dan lebih rendah dibandingkan dengan 3,5%YoY pada bulan Maret.
Core CPI, yang tidak termasuk harga makanan dan energi yang bergejolak, mengikuti tren serupa dengan kenaikan sebesar 0,3%MoM dan kenaikan sebesar 3,6% MoM.
Meskipun angka-angka ini masih mengkhawatirkan, hasil yang sesuai dengan ekspektasi pasar untuk memicu respons positif di pasar kripto. Bitcoin, yang sebelumnya tertekan oleh prospek suku bunga tinggi yang berkelanjutan, mengalami lonjakan harga yang signifikan.
ETF Bitcoin spot, yang berpotensi menjadi katalis untuk pertumbuhan lebih lanjut, belakangan ini terpinggirkan karena aliran masuk yang melambat atau bahkan terbalik.
Baca juga: Ajaib Kripto Flash: Jelang Pengumuman Data CPI, Bagaimana Nasib Bitcoin Cs?
Kapan Pemotongan Suku Bunga dimulai ?
Sebelum laporan CPI, kemungkinan pemotongan suku bunga Fed musim panas ini dianggap tidak mungkin, dengan pedagang hanya memperkirakan 50% kemungkinan pemotongan pada bulan September.
Namun, data inflasi yang mereda dapat mengubah pandangan ini, berpotensi mengarah pada kebijakan moneter yang lebih akomodatif di paruh kedua tahun ini.
Reaksi positif meluas di luar pasar kripto. Pasar tradisional juga merespons baik terhadap inflasi yang lebih lunak dan data ekonomi. Selasa (15/5) Dow Jones Industrial Average naik 0,88%, sedangkan S&P 500 naik 1,17%.
Nasdaq Composite naik 1,40% dan yield Treasury 10 tahun turun menjadi 4,37%. Sedangkan, inflasi yang mulai melandai memberi tekanan terhadap dolar Amerika Serikat sehingga Indeks dolar AS (DXY) ditutup melemah 0,81% pada perdagangan Selasa (15/5).
Meskipun arah jangka panjang inflasi dan suku bunga masih belum pasti, data terbaru ini memberikan sedikit kelegaan bagi investor aset crypto. Meredanya kekhawatiran inflasi dapat membuka jalan bagi pasar kripto yang lebih bullish dalam beberapa bulan mendatang.