Berita

PBB dan Algorand Kolaborasi Hadirkan Blockchain Academy 2024

Algorand

Perhatian PBB terhadap industri blockchain semakin meningkat, terutama melalui United Nation Development Program (UNDP) yang berkolaborasi dengan Algorand Foundation untuk merilis Blockchain Academy pada tahun 2024.

Inisiatif ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam kepada staf UNDP tentang teknologi blockchain. Robert Pasicko, pakar UNDP untuk Keuangan Alternatif dan Pembangunan Rendah Karbon, menjelaskan bahwa proyek ini ditujukan untuk meningkatkan kapasitas karyawan UNDP melalui pendidikan dan pelatihan dalam bidang blockchain.

Kurikulum dari “Algorand Blockchain Academy 2024” akan mencakup rekaman, pidato, lokakarya interaktif, serta tugas langsung. Program ini tersedia bagi lebih dari 22 ribu karyawan UNDP yang tersebar di lebih dari 170 negara dan wilayah.

Pasicko menyatakan bahwa inisiatif ini merupakan solusi inovatif untuk mengatasi tantangan global yang kompleks dengan memanfaatkan teknologi blockchain.

Kerja sama ini menegaskan fokus lembaga dunia pada pengembangan teknologi blockchain, yang juga menjadi dasar dari aset kripto.

Selain Blockchain Academy, UNDP dan Algorand juga akan fokus pada inklusi keuangan, transparansi rantai pasokan, dan tokenisasi aset di dunia nyata untuk meningkatkan akses bagi investor serta mengembangkan identitas digital. Ini merupakan langkah penting menuju inklusi sosial dan keuangan.

Doro Unger-Lee, Kepala Pendidikan dan Inklusi Algorand Foundation, menyatakan bahwa pendidikan di bidang blockchain adalah langkah awal yang penting untuk mengidentifikasi dan menunjukkan contoh penggunaan teknologi ini.

Ini bukanlah proyek blockchain pertama yang dijalankan oleh UNDP. Pada 2018, UNDP telah berkolaborasi dengan Blockchain Charity Foundation (BCF), yang didukung oleh Binance, untuk menerapkan teknologi blockchain untuk kebaikan sosial dengan sumbangan sebesar US$1 juta.

Dari pengalaman tersebut, UNDP menyadari bahwa blockchain memiliki potensi besar untuk memberikan dampak positif, khususnya di negara-negara berkembang, dalam menyelesaikan tantangan pembangunan yang sulit di wilayah Asia Pasifik.

Organisasi internasional lain di bawah naungan PBB, seperti UNHCR, FAO, dan UNICEF, juga menunjukkan minat mereka dalam teknologi blockchain. UNICEF, melalui UNICEF Venture Fund, bahkan telah memberikan pendanaan awal hingga US$100 ribu kepada 8 startup yang mengembangkan solusi open source berbasis blockchain pada tahun 2021.

Salah satu contoh kesuksesan dari program tersebut adalah Leaf Global Fintech, sebuah entitas keuangan dari Rwanda, yang berhasil mengembangkan bank virtual untuk pengungsi dan populasi rentan tanpa memerlukan ponsel pintar.

Baca Berita Menarik Lainnya di Ajaib Kripto!

Untuk mendapatkan berita menarik lainnya seputar aset kripto, blockchain, NFT, dan Metaverse, kunjungi halaman blog Ajaib Kripto! Ajaib Kripto menghadirkan layanan investasi crypto online yang aman dan terpercaya.

Selain itu, Ajaib Kripto kini punya fitur Earn, menawarkan return terbaik di Indonesia dengan periode fleksibel. Ajaib Earn adalah fitur di mana Investor dapat menyimpan Aset Kripto yang dimilikinya dan mendapatkan reward atau imbalan dari Aset Kripto tersebut. Nikmati kelebihan dari fitur ini!

  • APY di atas rata-rata pasar (7% SOL, 6% ETH, 3.8% MATIC, 3,9% USDT & USDC)
  • Pencairan fleksibel, bisa kapan saja
  • Pendapatan dibagikan setiap hari
  • Risiko lebih rendah 

Kamu dapat menggunakan fitur Earn untuk menumbuhkan Aset Kriptomu dan mendapatkan passive income. Coba fitur Earn sekarang!

Yuk, download aplikasi Ajaib Kripto dengan klik button di bawah ini!

Source : https://id.beincrypto.com/undp-gandeng-algorand-rilis-blockchain-academy-2024/

Artikel Terkait