Berita

Pengguna Telegram Sekarang Bisa Transfer USDT Melalui Obrolan

Pengguna Telegram Sekarang Bisa Transfer USDT Melalui Obrolan

Masa depan Tether Holdings Ltd., penerbit stablecoin terbesar, terlihat cerah. Tether berharap menghasilkan keuntungan sekitar $700 juta pada kuartal ini, dengan peningkatan sirkulasi stablecoin-nya, USDT, sebesar 18% sejak akhir tahun lalu menjadi $78 miliar. 

Tether berencana menutup kuartal ini dengan kelebihan cadangan sebesar $1,6 miliar untuk menopang USDT agar tetap sebanding dengan nilai dolar. Sebagian besar cadangan tersebut diinvestasikan pada surat utang Treasury AS dengan jangka waktu pendek. Ardoino, CTO Tether, mengatakan bahwa Tether telah menempatkan dana pada Cantor Fitzgerald dan dua bank Bahama untuk mengawasi cadangan, serta mengelola portofolionya. 

USDT kini menguasai hampir 60% pasar stablecoin, setelah terjadi penurunan pesaingnya, Circle Internet Financial Ltd.’s USD Coin. Stablecoin seperti USDT sangat populer di pasar crypto, di mana penggunaannya sebagai tempat berlindung dari fluktuasi harga kripto dan sebagai cara mengirimkan dana antar bursa. 

Tether sendiri mengalami masalah saat pecahnya TerraUSD pada Mei 2022, yang menunjukkan bahwa pergerakan stablecoin dapat menjadi ancaman serius bagi pasar. Tether menghabiskan sebagian besar tahun lalu untuk memperbaiki cadangan, yang harus cukup likuid untuk menahan penarikan besar-besaran USDT. 

Perusahaan ini berencana menginvestasikan hingga 20% dari laba tahunannya pada proyek strategis lainnya. Sebaliknya, BUSD dan USDC masing-masing mengalami penurunan pasar sebesar 50% dan 21% pada tahun ini.

Sumber: Tether’s (USDT) Market Cap Sees 17% YTD Surge Amidst Banking Crisis, Tether Expects First-Quarter Profit of $700 Million, CTO Says, Profit Tether Meningkat Berkat Keruntuhan Silicon Valley Bank (SVB), Mengapa Demikian?, dan Telegram Users Can Now Transfer USDT Through Chats, dengan perubahan seperlunya.

Artikel Terkait