Tim Sushiswap memperkenalkan tokenomics baru yang dipersiapkan untuk mengatasi masalah likuiditas Decentralized Exchanges (DEX) yang disebabkan oleh kondisi pasar yang bearish.
Sushiswap Mendesain Kembali SUSHI Token Economy
Untuk mengatasi krisis likuiditas yang sedang dialami oleh DEX, tim khusus akan memperkenalkan model tokenomics baru yang didesain untuk mendorong kepemilikan yang terdesentralisasi dan memberi reward terhadap pertumbuhan likuiditas melalui sistem yang berkelanjutan secara efektif dan efisien.
Head Chef Sushiswap, Jared Grey, menuturkan bahwa pasar bearish saat ini telah menjadikan token economics dan sistem reward yang berjalan tidak dapat bertahan lama. Dia menambahkan bahwa protokol tersebut mungkin akan menjadi tidak bermanfaat lagi apabila masalah tersebut tidak segera diatasi.
Seperti yang tercatat dalam proposal tokenomics baru project ini, tim khusus memiliki rencana untuk mengatasi kekurangan likuiditas dengan empat langkah utama, termasuk memberikan insentif kepada Liquidity Providers (LPs) dengan volume yang dapat dihitung dan hadiah token yang tidak terdilusi, mendukung product stack improvements untuk memfasilitasi potensi LP, menempatkan mekanisme reward yang dimaksimalkan untuk menumbuhkan market share Sushi, dan merombak tatanan sistem dengan model yang lebih fair.
Developers sangat optimis bahwa model baru tersebut akan berhasil diimplementasikan, dan memungkinkan Sushiswap untuk tetap memiliki sources dalam segala kondisi pasar, karena menghilangkan tekanan dari Sushi treasury secara total.
Pada saat rilis, Sushiswap adalah protokol Decentralized Finance (DeFi) terbesar ke-20 di dunia, dengan $454,12 juta Total Value Locked (TVL) total, dilansir dari data DefiLlama.
Di sisi lain, berdasarkan data CoinMarketCap, harga SUSHI saat ini sekitar level $0,938, dengan market kapitalisasi sebesar $208,4 juta.
Sumber: Sushiswap introduces new tokenomics to tackle liquidity crunch, dan SushiSwap CEO proposes new tokenomics for liquidity, decentralization, dengan perubahan seperlunya.