Berita

Amerika Serikat Segera Buka Penambangan Bitcoin Bertenaga Nuklir Pertama di 2023

Amerika Serikat Segera Buka Penambangan Bitcoin Bertenaga Nuklir Pertama di 2023

Para penambang Bitcoin mencoba membuat kripto yang terkesan menghasilkan polusi menjadi sedikit ramah lingkungan. Sejak Ethereum menurunkan emisi karbon yang dihasilkan sebanyak 99 persen pada tahun 2022, aset kripto menjadi lebih sedikit ramah lingkungan.

Hal ini seolah menjadikan sorotan besar pada Bitcoin yang diperkirakan menghasilkan emisi karbon hingga 86,3 juta ton pada tahun 2022.

Hal ini yang melatarbelakangi adanya sejumlah langkah baru dalam menerapkan teknologi blockchain lebih ramah lingkungan, salah satunya menggunakan tenaga nuklir. Di mana, penerapan teknologi ini mulai dilakukan oleh Amerika Serikat.

Berdasarkan Cumulus Data yang berhasil menyelesaikan pengumpulan pusat data yang terhubung dengan pembangkit listrik tenaga nuklir di Susquehanna Pennsylvania.

Di mana, rencananya tahun ini bakal mulai menampung ruang bagi TeraWulf, perusahaan pertambangan Bitcoin. Dengan adanya penyelesaian pusat ini, maka hal tersebut menjadikan teknologi tersebut sebagai penambangan Bitcoin bertenaga nuklir pertama di Amerika Serikat.

Hal ini berarti penambangan Bitcoin melalui pusat ini akan menghilangkan adanya emisi karbon yang dihasilkan.

Mengingat, penambangan Bitcoin sendiri membutuhkan energi dalam jumlah yang sangat besar. Di mana, banyak komputer di seluruh dunia bersaing dalam memecahkan kriptografi rumit dengan tujuan mendapatkan hadiah berupa Bitcoin. Dengan banyaknya kekuatan komputasi, maka semakin besar peluang untuk menyelesaikan masalah utama. 

Bahkan, untuk membuatnya semakin kompetitif, para penambang Bitcoin menggunakan gudang yang berisi rig komputer dan menghabiskan banyak sumber tenaga listrik.

Walaupun sebenarnya para penambang Bitcoin yang menggunakan energi baru atau alternatif disebabkan oleh energi yang mahal, maka mereka mulai sering mengatur sejumlah operasinya berdekatan dengan ladang surya, angin, hingga air.

Diberitakan bahwa setidaknya ada lebih dari 55 persen Bitcoin ditambang menggunakan energi terbaru. Mengingat, para pendukung aset kripto menilai jika sebenarnya Bitcoin baik bagi lingkungan. Oleh karena itu, jumlah emisi karbon yang dihasilkan Bitcoin ini besar, maka energi nuklir menjadi langkah tepat untuk membantu pengurangannya.

Pada dasarnya, pengaturan yang dilakukan Cumulus Data sendiri ada beberapa, salah satunya adalah Oklo sebagai perusahaan startup energi yang berencana membangun pembangkit nuklir kecil, bahkan Oklo sudah resmi menandatangani kerja sama selama 20 tahun dengan perusahaan penambangan Bitcoin bernama Compass Mining.

Salah satu pejabat di negara bagian Amerika Serikat yaitu Walikota Miami yang mendukung kripto telah menarik para penambang Bitcoin asal China dengan menawarkan tenaga nuklik kota dalam jumlah besar.

Untuk mendapatkan berita menarik lainnya seputar aset kripto, blockchain, NFT, dan Metaverse, kunjungi halaman blog Ajaib Kripto! Ajaib Kripto menghadirkan layanan investasi crypto online yang aman dan terpercaya. Yuk, download aplikasi Ajaib Kripto dengan klik button di bawah ini!

Sumber: https://www.cnet.com/science/us-first-nuclear-powered-bitcoin-mine-opening-in-2023/

Artikel Terkait