Investor Pro

Perpetual Swap: Cara Cuan dari Kripto Tanpa Harus Beli!

perpetual

Ajaib.co.id – Perpetual swap menjadi istilah yang kian populer di kalangan pelaku trading dan investasi cryptocurrency belakangan ini. Perpetual swap memberi peluang bagi mereka yang ingin memperjualbelikan koin tanpa harus memiliki koin tersebut. Bagaimana cara kerjanya?

Untuk memahami lebih dalam tentang perpetual swap, kita harus memahami derivatif terlebih dahulu. Derivatif pada dasarnya adalah semua produk finansial yang nilainya didasarkan atas nilai atas aset lain yang menjadi underlying.

Dikutip dari Cryptocompare.com, produk finansial derivatif bisa didasarkan pada berbagai macam aset lain dengan menggunakan metode tersebut. Contohnya, derivatif bisa menggunakan kontrak berjangka dari aset berupa sejumlah koin kripto sebagai underlying.

Produk seperti ini memungkinkan para trader kripto melakukan transaksi jual beli dengan menggunakan ‘margin’. Dikutip dari Investopedia, margin diartikan sebagai sejumlah uang yang dipinjam dari broker untuk membiayai sebuah investasi.

Pada intinya, margin memungkinkan seseorang berinvestasi dalam nilai yang lebih besar dibandingkan kemampuan asli yang dimilikinya. Jenis investasi ini mungkin terdengar seperti berinvestasi dengan kartu kredit, dan pemikiran ini tidak sepenuhnya salah. 

Karena pada dasarnya, ada risiko yang harus ditanggung oleh investor yang melakukan investasi derivatif. Maka, jika terjadi pelanggaran terhadap kesepakatan, tentu ada penalti yang harus dipertanggungjawabkan.

Namun, tentu investasi seperti ini juga memberikan keuntungan tersendiri bagi para peminatnya. Investasi yang tergolong ‘leveraged trading’ ini juga bisa digunakan untuk transaksi ‘short’, atau berinvestasi atas nilai aset yang turun.

Lantas apa yang dimaksud dengan perpetual swap dan apa hubungannya dengan derivatif? Nah, perpetual swap pada dasarnya bisa dikatakan sebagai jenis derivatif yang tidak memiliki waktu jatuh tempo.

Seperti derivatif pada umumnya, para trader bisa memilih apakah mereka akan berada di posisi ‘long’ atau posisi ‘short’. Posisi ‘long’ pada dasarnya kebalikan dari short yang yang sudah disampaikan di atas.

Namun, ada funding fee atau biaya mereka harus bayarkan untuk melakukan transaksi ini. Mekanisme ini ditujukan untuk memastikan konvergensi dari harga perpetual terhadap harga di pasar spot berdasarkan pertukaran nilai tukar swap antara para trader yang berada di posisi long dan posisi short. Umumnya, biaya ini dibayarkan setiap 8 jam!

Sehingga, bisa dikatakan bahwa saat seorang trader melakukan perpetual swap, mereka sebenarnya seperti berjudi atas pada kenaikan ataupun penurunan nilai sebuah aset. Namun, perpetual tidak memiliki jangka waktu jatuh tempo, tetapi mereka perlu membayar funding fee.

Nah, jika tingkat pendanaan positif, maka posisi long akan membayar dan posisi short akan menerima pendanaan, dan sebaliknya jika tingkat negatif. Hanya pengguna yang memegang posisi pada stempel waktu pendanaan yang akan menerima atau membayar pendanaan; jika posisi telah ditutup sebelum penyelesaian, pengguna tidak akan menerima atau membayar dana.

Sistem ini memberi insentif kepada para trader untuk membuka posisi dengan memastikan harga swap terus-menerus akan mengikuti harga pasar aset dasarnya. 

Apakah penjelasan di atas cukup menggambarkan apa itu perpetual swap? Agar lebih mudah dipahami, coba simak gambaran dari Medium.com berikut ini.

Pada April 2021 misalnya, ada seorang bernama Joko yang sangat percaya bahwa harga Bitcoin yang saat itu senilai US$4.000 akan naik. Joko akhirnya membuka 2 kontrak perpetual swap dengan menggunakan jaminan sebesar US$8.000

Hingga akhir Juni 2021, harga spot Bitcoin tersebut terus naik ke sekitar US$14.000. Sebagai bagian dari mekanisme munding, Joko secara mendapatkan keuntungan sekitar US$20.000! Mekanismenya dihitung berdasarkan perhitungan berikut:

Profit = Posisi kontrak X (Harga saat ini – Harga awal)

Profit = 2 X (14,000 – 4,000)

Profit = 20,000

Tentu gambaran keuntungan ini belum menghitung biaya yang harus dikeluarkan serta funding rate yang harus dibayarkan Joko sepanjang periode tersebut. Seperti dikatakan sebelumnya, biaya funding ini biasanya perlu dibayarkan setiap 8 jam sekali.

Contoh di atas menggambarkan bagaimana kontrak perpetual swap bisa menjadi salah satu opsi investasi untuk cepat tajir. Tapi tentu ada risiko yang perlu dipahami dan diantisipasi oleh para traders kripto yang berniat mencobanya. Salah satunya adalah mekanisme tingkat pendanaan yang cenderung bekerja melawan perdagangan populer.

Artinya, saat banyak orang membuka kontrak dengan posisi long, dan Anda juga ingin ikut, kemungkinan yang terjadi bukanlah yang diharapkan. Besar kemungkinan Anda akan membayar funding fee untuk semua short yang menjaga harga swap terus turun.

Pada dasarnya, investasi apapun, tentu memiliki risiko. Namun, yang terpenting adalah memahami dan mempelajari benar-benar semua risiko yang dapat terjadi dan bersiap dengan hal itu.

Artikel Terkait