Investor Pro

Begini Cara Kerja dan Pentingnya Proses Hashing pada Crypto

Hashing

Inovasi perkembangan teknologi dimasa yang akan datang yang cukup signifikan adalah teknologi blockchain. Salah satu teknologi yang digunakan untuk menambang pada blockchain adalah hashing. 

Namun, apa yang yang dimaksud dengan hashing? dan bagaimana cara kerjanya? Berikut pembahasannya!

Apa Itu Hashing?

Hashing merupakan fungsi kriptografi yang memberdayakan teknologi blockchain, lho. Hashing juga merupakan bagian sentral dan juga integral dari blockchain yang berbeda. 

Untuk menyelesaikan komputasi blockchain, akan digunakan sebuah fungsi guna memenuhi tuntutan yang terenkripsi. 

Hashing dapat didefinisikan sebagai proses untuk menghasilkan output dalam ukuran tetap yakni melalui input ukuran variabel. 

Nah, proses hashing Ini dilakukan dengan penggunaan rumus matematika atau yang lebih dikenal dengan fungsi hash yang diimplementasikan sebagai algoritma hash, lho. 

Cara Kerja Hashing

Cara kerja hashing pada blockchain pada dasarnya adalah dengan mengambil jumlah dari bit yang tidak terbatas. 

Langkah selanjutnya setelah melakukan pengambilan jumlah bit adalah dengan membuat perhitungan dan menghasilkan sejumlah bit tetap. 

Kemudian akan menghasilkan output, dan output yang dihasilkan akan selalu diperbaiki, lho.

Oleh karena itu, data terakhir yang telah bertransformasi lah yang disebut sebagai hash. 

Untuk saat ini, umumnya banyak dari algoritma hashing yang berbeda. Perbedaan tersebut berbeda karena cara pemrosesan informasi yang dilakukan. 

Pentingnya Proses Hashing

Proses hashing sangat penting lho, hal ini karena manfaat dari proses hashing itu sendiri, seperti:

  • Hashing memberikan metode pengambilan data yang lebih aman dan dapat disesuaikan dibandingkan dengan struktur data lainnya.
  • Dapat mencegah transaksi penipuan
  • Dapat menyimpan password atau kata sandi. Kata sandi yang di-hash tidak dapat dimodifikasi, maupun dicuri karena tidak dapat diterapkan di tempat lain.
  • Dapat mencegah pengeluaran ganda pada blockchain
  • Dapat digunakan untuk memverifikasi keaslian dokumen, tidak perlu membuka kedua dokumen satu per satu. Hashing membandingkannya kata demi kata dan nilai hash yang dihitung secara instan memberi tahu apakah dokumen tersebut memiliki perbedaan.

Jenis-jenis Hash Function

Jenis-jenis hash function dalam cryptocurrency memang sangat beragam. 

Berikut ini adalah beberapa jenis hash function yang  umum dipakai, yakni:

1. MD5

MD merupakan singkatan dari message digest. MD5 juga merupakan fungsi hash kriptografi yang paling banyak digunakan, lho.

Ronald Rivest dari MIT adalah perancang algoritma ini pada tahun 1991 untuk digunakan untuk verifikasi tanda tangan digital.

MD5 biasanya digunakan untuk menghasilkan intisari 128-bit dari string 512-bit yang dipecah menjadi 16 kata yang masing-masing terdiri dari 32 bit.

Algoritma MD5 ini pada umumnya tersusun acak yang merupakan gabungan dari huruf dan juga angka dan terdiri atas 32 digit heksadesimal.

2. SHA-1

SHA-1 ini dirancang pada tahun 1995 yakni untuk memperbaiki kelemahan dari SHA-0. 

Tahun 2005, sebuah metode ditemukan untuk mengungkap tabrakan dalam algoritma SHA-1 yang menyebabkan kelayakan kerja jangka panjang menjadi diragukan.

Namun demikian, SHA-1 memiliki peranan yang penting dalam menjaga keamanan jika kamu mengakses website dengan password

Algoritma  nantinya berfungsi untuk mencocokkan password dengan password lain yang telah dimasukkan. Jika cocok, maka kamu akan diberikan akses masuk.

3. SHA-2 dan SHA-3

SHA-2 dan SHA-3 merupakan jenis SHA berikutnya yang merupakan fungsi hash yang lebih kuat dan namun masih mengikuti desain SHA-1.

SHA-2 diterbitkan pada tahun 2001, yang terdiri atas enam fungsi hash dengan macam-macam ukuran digest, di antaranya adalah SHA-224, SHA-256, SHA-384, SHA-512, SHA-512/224, serta SHA-512/256.

SHA-256 adalah fungsi hash yang paling terkenal dari semua fungsi hash kriptografi karena digunakan secara luas dalam teknologi blockchain. 

Algoritma Hashing SHA-256 dikembangkan oleh National Security Agency (NSA) pada tahun 2001, dan pada tahun 2012, algoritma Keccak dipilih sebagai standar SHA-3 yang baru.

 4. RIPEMD-160

RIPEMD-160 atau Race Integrity Primitive Evaluation Message Digest-160 merupakan algoritma yang memiliki tingkat keamanan yang tinggi.

RIPEMD-160 adalah yang paling umum dan dikembangkan dari MD4. Fungsi hash ini mampu menghasilkan intisari pesan 160-bit.

Hasilnya algoritma RIPEMD-160  dapat membuat alamat Bitcoin yang telah diakumulasi sesuai dengan kunci publik dan juga dapat mengurangi pending data yang menjadi penyebab terhambatnya transaksi.

Perbedaan Hashing dan Encryption

Proses hashing maupun encryption sangat berguna dan dibutuhkan untuk menjaga kerahasiaan data.

Meskipun  hashing dan encryption memiliki kesamaan tersebut, namun hashing dan encryption memiliki perbedaan, lho.

Hashing dimanfaatkan untuk melakukan validasi integritas data dengan melakukan deteksi pada semua modifikasi dan kemudian adanya perubahan pada output hash. Oleh karena itu, hashing merupakan fungsi satu arah.

Sedangkan encryption atau enkripsi memberikan sandi pada data untuk tujuan utama yakni menjaga keamanan dan kerahasiaan data dan merupakan fungsi dua arah yakni enkripsi dan juga deskripsi. 

Cryptocurrency merupakan instrumen investasi yang memiliki volatilitas yang tinggi, lho. Profil risiko dalam berinvestasi sangat penting untuk diketahui sebelum memilih instrumen investasi. 

Mulai Investasi Aset Kripto di Ajaib Kripto

Apabila kamu sudah memiliki cukup ilmu tentang asret kripto dan tertarik untuk mulai investasi, langsung saja aktivasi aset kripto kamu di aplikasi Ajaib Kripto! Aset kripto yang ditawarkan oleh Ajaib Kripto juga beragam, dan bisa dipastikan aman karena Ajaib sudah terdaftar dan diawasi oleh BAPPEBTI, dan juga dijamin oleh CoinCover dan Fireblocks, platform perlindungan aset kripto dengan proteksi dan keamanan tingkat dunia.

Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, lanjutkan perjalanan investasi kamu dengan berinvestasi aset kripto di Ajaib Kripto dengan klik link di bawah ini!

Artikel Terkait