Seputar Info

Artificial Super Intelligence: Pendekatan Futuristik untuk Meningkatkan Kemampuan Mesin

artificial-super-intelligence

Artificial super intelligence (ASI) didefinisikan sebagai suatu bentuk AI yang mampu melampaui kecerdasan manusia dengan mewujudkan keterampilan kognitif dan mengembangkan keterampilan berpikirnya sendiri.

Meskipun AI telah mengubah berbagai aspek kehidupan manusia, artificial super intelligence mewakili ambang batas teoritis di mana mesin melampaui kecerdasan manusia di semua bidang.

Konsep ini sering digambarkan dalam fiksi ilmiah sebagai sistem AI yang sangat canggih yang mampu melakukan penalaran, pembelajaran, kreativitas, dan pemecahan masalah secara otonom di berbagai domain.

Artikel ini menjelaskan dasar-dasar artificial super intelligence, potensi ancaman dan keuntungan sistemnya.

Mengenal Artificial Super Intelligence

Dilansir dari Spiceworks, ASI mengacu pada tingkat kecerdasan buatan yang melampaui kecerdasan manusia di semua domain dan aktivitas.

Tidak seperti AI sempit, yang dirancang untuk melakukan tugas atau fungsi tertentu dalam lingkup terbatas, ASI akan memiliki kecerdasan umum yang lebih luas dan fleksibel.

Juga dikenal sebagai super AI, artificial super intelligence dianggap sebagai jenis AI paling canggih, kuat, dan cerdas yang melampaui kecerdasan beberapa pemikir paling cerdas, seperti Albert Einstein.

Mesin dengan kecerdasan super memiliki sifat sadar diri dan dapat memikirkan abstraksi dan interpretasi yang tidak dapat dilakukan manusia. Ini karena kemampuan berpikir otak manusia terbatas pada beberapa miliar neuron.

Selain mereplikasi kecerdasan perilaku manusia dalam berbagai aspek, ASI juga dapat memahami dan menafsirkan emosi dan pengalaman manusia. Mesin ini akan mengembangkan pemahaman emosional, keyakinan, dan keinginannya sendiri, berdasarkan kemampuan pemahaman AI.

Upaya untuk Merealisasikan Artificial Super Intelligence

Ada beberapa teknologi penting yang harus dikembangkan lebih lanjut sebelum ASI menjadi kenyataan. Berikut adalah beberapa proses lain yang merupakan dasar dari kecerdasan super buatan, dikutip dari IBM:

1. Large Language Model (LLM) dan Big Data

Artificial super intelligence memerlukan akses terhadap kumpulan data yang sangat besar untuk mempelajari dan mengembangkan pemahaman tentang dunia; pemrosesan bahasa alami di LLM akan membantu ASI memahami bahasa alami dan berkomunikasi dengan manusia.

2. AI Multisensor

Adanya AI multisensor akan memungkinkan ASI memproses dan menafsirkan berbagai jenis input data seperti teks, gambar, audio, dan video untuk melakukan tugas atau mengambil keputusan.

Pendekatan ini berbeda dengan sistem AI unimodal, yang mengkhususkan diri dalam memproses hanya satu jenis data, seperti teks atau gambar.

3. Jaringan Saraf

Pada dasarnya, jaringan ini terdiri dari perangkat lunak pembelajaran mendalam yang dimodelkan pada cara neuron beroperasi di dalam otak manusia.

Artificial super intelligence memerlukan jaringan saraf yang jauh lebih kompleks, kuat, dan canggih dibandingkan generasi sekarang.

4. Komputasi Neuromorphic

Sama seperti jaringan saraf yang dimodelkan pada operasi otak manusia, komputer neuromorphic adalah sistem perangkat keras yang terinspirasi oleh struktur saraf dan sinaptik otak manusia.

5. Perhitungan Evolusioner

Ini adalah bentuk optimasi algoritma yang terinspirasi oleh evolusi biologis. Algoritma evolusi memecahkan masalah dengan meningkatkan populasi kandidat solusi secara berulang, meniru proses seleksi alam.

6. Pemrograman yang Dihasilkan AI

Ini mengacu pada kode, aplikasi, dan pemrograman yang dihasilkan oleh sistem AI tanpa campur tangan manusia.

Artificial Super Intelligence vs Artificial Intelligence

Artificial intelligence (AI) dalam pengembangannya hingga saat ini telah mencakup berbagai teknologi dan aplikasi yang dirancang untuk meniru fungsi kognitif manusia.

Dari pengenalan gambar dan pemrosesan bahasa alami hingga pengambilan keputusan secara otonom, sistem AI unggul dalam tugas-tugas spesifik dalam domain yang telah ditentukan sebelumnya.

Namun, sistem ini kurang memiliki kecerdasan manusia yang luas dan mendalam, sehingga sering kali memerlukan pelatihan dan pengawasan ekstensif agar dapat bekerja secara efektif.

Sebaliknya, artificial super intelligence melampaui keterbatasan AI konvensional dengan mencapai kecerdasan umum yang setara atau melampaui kecerdasan manusia.

Tidak seperti sistem AI yang sempit, yang dikhususkan untuk tugas-tugas tertentu, ASI memiliki kemampuan untuk memahami, belajar, dan beradaptasi di berbagai domain secara mandiri.

Mesin ini dapat menunjukkan kreativitas, penalaran abstrak, dan keterampilan pemecahan masalah yang mirip dengan kognisi manusia, menjadikannya kekuatan yang benar-benar transformatif di bidang AI.

Untuk lebih memahami perbedaannya, berikut ini adalah pemaparan lengkapnya:

1. Cakupan Kecerdasan

AI beroperasi dalam domain yang sempit, unggul dalam tugas atau fungsi tertentu yang dilatihnya. Sebaliknya, ASI menunjukkan kecerdasan umum, yang memungkinkannya melakukan berbagai tugas kognitif dengan kemampuan seperti manusia.

Kemampuannya melampaui tugas-tugas yang telah ditentukan sebelumnya, memungkinkan pembelajaran adaptif dan pemecahan masalah dalam situasi baru.

2. Pembelajaran dan Adaptasi

Sistem AI mengandalkan pembelajaran yang diawasi, pembelajaran penguatan, atau teknik pembelajaran tanpa pengawasan untuk memperoleh pengetahuan dan meningkatkan kinerja dalam batasan yang telah ditentukan.

Di sisi lain, ASI memiliki kapasitas pembelajaran yang cepat dan mandiri di berbagai bidang, terus memperluas basis pengetahuannya dan menyempurnakan kemampuannya dari waktu ke waktu.

3. Otonomi dan Kreativitas

Meskipun sistem AI beroperasi dalam parameter yang telah ditentukan dan mengandalkan algoritma terprogram, artificial super intelligence menunjukkan otonomi dan kreativitas dalam proses pengambilan keputusan.

Hal ini dapat menghasilkan solusi baru, mengeksplorasi kemungkinan-kemungkinan baru, dan berinovasi melampaui lingkup program awalnya, sehingga menghasilkan terobosan dan penemuan yang tidak terduga.

4. Level Peningkatan

Artificial super intelligence memiliki potensi peningkatan diri secara berulang, di mana ASI secara berulang meningkatkan kemampuannya melalui pembelajaran dan adaptasi.

Konsep ini, yang dikenal sebagai “ledakan kecerdasan”, dapat menghasilkan pertumbuhan kemampuan AI secara eksponensial, melampaui kecerdasan manusia dalam jangka waktu yang relatif singkat.

Kemungkinan Tantangan yang Muncul Akibat Artificial Super Intelligence

Kehadiran teknologi kecerdasan buatan yang super bukan berarti hanya memberikan kemudahan maupun dampak positif saja. Beberapa kemungkinan yang muncul adalah:

1. Hilangnya Kendali dan Pemahaman

Salah satu potensi bahaya artificial super intelligence yang mendapat banyak perhatian dari para ahli di seluruh dunia adalah bahwa sistem ASI dapat menggunakan kekuatan dan kemampuannya untuk melakukan tindakan yang tidak terduga.

Sehingga, kinerjanya dapat melebihi kecerdasan manusia dan pada akhirnya tidak dapat dihentikan. Ilmu komputer tingkat lanjut, ilmu kognitif, nanoteknologi, dan emulasi otak telah mencapai kecerdasan mesin yang lebih baik dari manusia.

2. Menjadi Persenjataan

Saat ini, tampaknya cukup logis untuk berpikir bahwa sistem AI yang sangat canggih berpotensi digunakan untuk kontrol sosial atau persenjataan.

Pemerintah di seluruh dunia sudah menggunakan AI untuk memperkuat operasi militer mereka. Namun, penambahan ASI yang dipersenjatai dan dilakukan secara sadar hanya akan mengubah dan memberikan dampak negatif pada peperangan.

3. Kegagalan untuk Menyelaraskan Tujuan Manusia dan AI

Artificial super intelligence dapat diprogram untuk keuntungan namun, terdapat kemungkinan yang sangat besar bagi ASI untuk mengembangkan metode destruktif untuk mencapai tujuannya.

Situasi seperti ini mungkin muncul ketika manusia gagal menyelaraskan tujuan AI. Misalnya, jika memberikan perintah kepada mobil cerdas untuk mengantar ke bandara secepat mungkin, mobil tersebut mungkin akan mengantarkan ke tujuan tetapi mungkin menggunakan rutenya sendiri untuk memenuhi batasan waktu.

Demikian pula, jika sistem artificial super intelligence ditugaskan pada proyek geo-engineering yang penting, hal ini dapat mengganggu ekosistem secara keseluruhan saat menyelesaikan proyek.

Selain itu, setiap upaya manusia untuk menghentikan sistem super AI dapat dianggap sebagai ancaman terhadap pencapaian tujuannya, dan ini bukanlah situasi yang ideal.

Mulai Investasi Aset Kripto di Ajaib Kripto!

Siap memulai perjalanan investasi crypto kamu? Yuk, langsung saja mulai bersama Ajaib Kripto! Cek harga crypto hari ini, dan Jual Beli Bitcoin, Ethereum, Binance Coin, serta koin lainnya akan jadi lebih mudah, aman, dan tepercaya bersama Ajaib Kripto, aplikasi crypto yang sudah terdaftar dan berizin dari Bappebti.

Yuk, download Ajaib Kripto sekarang!

Artikel Terkait