Sama seperti investasi pada instrumen saham, penempatan uang pada investasi jenis aset kripto selalu mengalami pasang surut.
Maka dari itu, banyak orang merekomendasikan untuk beli pada saat bear market crypto, dan jual pada bull market crypto.
Namun, tak banyak orang yang mengetahui kapan datangnya dua momen penting tersebut dalam berinvestasi aset kripto.
Ada yang bahkan menyamakan momentum bear market crypto dengan crypto winter. Apakah keduanya adalah istilah yang menerangkan hal yang sama?
Apa itu crypto bear market?
Apa itu bear market crypto? Tidak seperti winter crypto, yang matriksnya kurang jelas, bear market dikatakan demikian jika sudah memenuhi ambang angka numerik tertentu secara resmi.
Bear market adalah momentum dimana harga aset turun 20 persen atau lebih, dari harga tertinggi.
Kondisi ini juga bisa menjelaskan posisi harga yang terus menurun pada waktu yang sangat lama.
Investor aset kripto melalui bear market hampir di sepanjang tahun 2022. Dua aset digital dengan market cap tertinggi, Bitcoin dan Ethereum, masing-masing turun 65 persen dan 68 persen secara year-to-year.
Berinvestasi di bear market sebenarnya berisiko tinggi, karena harganya lebih rendah dan investor memiliki kepercayaan rendah hingga nol terhadap aset kripto.
Namun, risiko ini juga datang dengan kemungkinan return yang lebih tinggi di masa depan.
Penyebab crypto bear market
Bear market crypto adalah peluang langka untuk tidak hanya mengumpulkan aset tetapi juga memposisikan diri untuk mengelola risiko dengan hati-hati.
Namun, kenyataannya sebagian besar investor gagal mencapai prestasi tersebut selama kondisi bearish.
Sebagian besar dikaitkan dengan kurangnya pengetahuan tentang apa itu bear market crypto dan kegagalan untuk mempelajari bagaimana investor lain memprediksi bear market.
Untuk mengetahui lebih banyak, berikut adalah penyebab crypto bear market yang sering terjadi:
1. Ketidakseimbangan permintaan dan penawaran
Bear market crypto adalah posisi dimana permintaan dan penawaran berada di posisi yang sangat doplang. Hal ini ditandai dengan banyaknya pelaku pasar yang menjual dibandingkan membeli.
Banyaknya pelaku pasar yang menjual asetnya bahkan untuk harga yang rendah membuat harga tidak terkontrol sehingga terus menerus jatuh. Alhasil, terjadilah bear market secara keseluruhan.
2. Sentimen pemberitaan yang negatif
Aset kripto adalah jenis investasi yang sangat sensitif pada pemberitaan karena bursanya selalu beroperasi tanpa kenal libur.
Beberapa sentimen berita negatif diantaranya harga koin yang turun signifikan karena proyek yang tak jelas atau skandal mismanajemen platform jual beli (crypto exchange).
Pemberitaan yang buruk membuat ketakutan dan ketidakpastian mulai menyelimuti kondisi pasar. Penjualan mulai melebihi sisi permintaan, mengakibatkan penurunan signifikan yang gagal pulih dengan cepat.
3. Kondisi makroekonomi
Harga aset kripto dapat turun seiring dengan perlambatan ekonomi secara global. Hal-hal yang mempengaruhinya seperti suku bunga yang lebih tinggi, kenaikan inflasi, dan faktor ekonomi makro lainnya yang dapat mempengaruhi orang menginvestasikan uang mereka pada aset alternatif yang berisiko.
Dan ketika harga turun dengan cepat, seperti yang terjadi pada tahun 2022, hal itu dapat menambah tekanan di pasar dengan memaksa beberapa investor mencairkan uang tunai untuk mengurangi risiko yang lebih besar.
Berapa lama crypto bear market umumnya berlangsung?
Melihat dari sejarah pergerakan harga aset kripto secara keseluruhan, tidak ada definisi yang tepat menerangkan berapa lama bear market pada aset kripto akan berlangsung.
Pada dasarnya, ada banyak berita buruk yang terjadi setiap tahun. Kamu mungkin mendengar soal kemungkinan resesi, suku bunga dan inflasi yang tinggi dan lain sebagainya.
Bedanya, pelaku pasar di instrumen investasi berisiko biasanya sudah merespon hal ini jauh sebelum hal tersebut benar terjadi. Harga aset berisiko seperti crypto akan turun jika outlook ekonomi secara keseluruhan juga negatif.
Hal ini juga terjadi bagi pemberitaan positif. Jadi, jika ada satu saja pemberitaan positif diantara pemberitaan negatif, maka bursa juga merespon dengan cara positif pula.
Dampak bear market bisa sangat memprihatinkan, tetapi kondisi ini cenderung bertahan dalam waktu yang sangat singkat. Faktanya, rata-rata bear market hanya bertahan selama 9,6 bulan.
Intinya, hanya karena sepertinya kita mengalami kesulitan ekonomi, bukan berarti bear market crypto akan terus terjadi.
Strategi investasi saat bear market crypto
Beberapa strategi yang bisa kamu lakukan saat berada di kondisi bear market crypto adalah:
1. Dollar-cost averaging (DCA)
Istilah ini digunakan kala investor menempatkan dananya pada aset investasi pada kurun waktu tertentu.
DCA menjadi strategi yang jitu dilakukan saat bear market, agar rata-rata harga kripto yang dibeli tetap berada di bawah harga pasar normal.
2. Fokus ke tujuan jangka panjang
Aset kripto adalah uang masa depan. Baik investor individual maupun institusional mengakui hal ini. Mempercayai bahwa aset kripto yang dimiliki saat ini punya prospek yang baik membuat kamu akan hold aset tersebut.
3. Jangan panik dan terlalu banyak membaca berita
Siklus ekonomi adalah mengenai pasang dan surut. Hal ini juga terjadi pada bursa aset kripto. Setelah mengalami kenaikan berpuluh-puluh kali lipat pada tahun 2021, maka terjadilah bear market pada tahun 2022.
Hal ini tidak perlu dikhawatirkan pada dasarnya, untuk setiap bear market akan selalu ada momentum rebound.
4. Diversifikasi aset
Untuk mengurangi risiko aset mengalami penurunan dalam, ada baiknya kamu menempatkan dana ke berbagai instrumen investasi termasuk yang berisiko rendah dan menengah seperti deposito, reksadana dan saham.
Nah, investasi kamu reksadana, saham dan kripto sendiri bisa kamu lakukan secara bersamaan di Ajaib. Ajaib juga memiliki platform jual beli kripto sendiri yang dinamai Ajaib Kripto.
Yuk, mulai perjalanan investasi kamu sekarang bersama Ajaib Kripto. Silakan klik button di bawah ini untuk mendownload.
