Seputar Info

Mengenal John Bollinger: Sang Pencipta Bollinger Bands

Mengenal John Bollinger: Sang Pencipta Bollinger Bands

Bagi para trader, Bollinger Bands merupakan salah satu indikator yang dapat digunakan untuk meraih keuntungan saat trading. Bollinger Bands bisa diterapkan dalam trading kripto, walaupun awal penggunaannya ditujukan untuk trading pada instrumen pasar keuangan. Indikator Bollinger Bands diciptakan oleh John Bollinger. Yuk, kenali John Bollinger dan indikator ciptaannya lewat artikel berikut ini!

Siapa itu John Bollinger?

John Bollinger merupakan warga negara Amerika yang terkenal karena menciptakan indikator Bollinger Bands.

Indikator ini terkenal dalam ilmu teknikal analisis dan sering digunakan oleh para trader karena kemudahan untuk memprediksi pergerakan market.

John Bollinger menciptakan indikator ini sekitar tahun 1980an. Pada awalnya, John Bollinger melihat bahwa pergerakan harga dalam market berjalan dinamis bukan statis sebagaimana banyak orang yakini.

Perjalanan untuk menciptakan indikator tersebut dimulai ketika John Bollinger membeli komputer mikro pertama kali pada tahun 1977. 

Ia kemudian mulai banyak terlibat dalam analisis teknikal yang menggunakan komputer.

Pemanfaatan teknologi komputer membuat John Bollinger mampu mengembangkan Group Power yang merupakan sistem peringkat kelompok industri. 

Sistem ini mampu menunjukkan tren yang sedang berkembang dalam kelompok dan sektor industri.

John Bollinger kemudian menciptakan Indikatornya setelah mengamati indikator yang diciptakan oleh Wilfrid Ledoux tahun 1960. 

Hasil karyanya dapat digunakan dalam berbagai instrumen keuangan seperti saham, forex, komoditas bahkan futures. 

Indikator buatannya juga dapat digunakan berdasarkan frame waktu per jam, per hari, per minggu dan per bulan.

Selain menciptakan sebuah indikator, John Bollinger merupakan seorang penulis lewat publikasi Capital Growth Letter sejak tahun 1988.

Bollinger juga mendirikan perusahaan investasi yaitu Bollinger Capital Management dan pernah menjabat sebagai ketua analisa pasar mulai dari tahun 1984 hingga 1990.

Apa itu Bollinger Bands?

Indikator ciptaan John Bollinger memanfaatkan moving average dengan dua garis trading di atas dan di bawah. 

Bollinger Bands memberikan fitur penambahan dan pengurangan dalam perhitungan deviasi standar yang merupakan formula matematika yang menghitung volatilitas suatu aset.

Lewat perhitungan volatilitas harga, Bollinger Bands dapat melakukan penyesuaian dengan kondisi pasar. 

Hasil yang didapatkan dari penentuan kondisi pasar tersebut adalah adanya overbought dan oversold.

Overbought merupakan kondisi di mana aset telah mencapai titik jenuh dalam pembelian. 

Overbought terjadi karena adanya tren kenaikan harga yang signifikan. Pada titik ini, para trader biasanya akan melepaskan aset untuk mendapatkan keuntungan lewat penjualan.

Aksi penjualan besar-besaran akan membuat harga turun karena besarnya penawaran dibandingkan permintaan. Penurunan harga mengakibatkan banyak investor ikut menjual aset sehingga 

Harga yang turun secara Aksi ini kemudian akan mencapai titik oversold yang merupakan kondisi di mana aset sudah berada pada titik jenuh penjualan.

Ketika aset telah menyentuh titik oversold umumnya harga aset akan rebound seiring dengan meningkatnya permintaan daripada penawaran. 

Para trader umumnya akan memanfaatkan momentum oversold untuk melakukan pembelian demi memaksimalkan keuntungan.

Manfaat yang diberikan oleh Bollinger Bands tentu sangat berguna bagi para trader dalam mengoptimalkan keuntungan dan manajemen risiko saat trading.

Cara menggunakan Bollinger Bands

Indikator ciptaan John Bollinger ini memberikan 3 garis yaitu garis atas, tengah dan bawah.

Garis tengah merupakan garis moving average dan kedua garis sisanya adalah deviasi standar dari harga aset yang sedang dianalisa.

Garis atas dan bawah akan mengalami pelebaran dan penyempitan seiring pergerakan harga.

Pelebaran garis atas dan bawah menunjukkan hasil dari volatilitas harga. Penyempitan menunjukkan sempitnya pola trading.

Tanda sebuah aset telah mencapai overbought adalah ketika harga telah melewati garis atas. Pada oversold, harga telah melewati garis bawah.

Ketika harga berada diantara 2 garis tersebut, maka aset sedang berada dalam masa sideways. Penggunaan garis-garis ini sangat berguna dalam menentukan beli dan jual.

Jika saat trading menggunakan indikator Bollinger Bands, kamu melihat harga mencapai garis atas, maka hal ini menunjukkan sinyal untuk menjual (sell signal).

Ketika harga telah mencapai garis bawah, maka ini menjadi tanda untuk melakukan pembelian (buy signal).

Bollinger bands memang didesain oleh John Bollinger untuk memudahkan para trader dalam trading. Namun, kamu juga harus memanfaatkan indikator lain dan tidak mengandalkan 1 indikator saja.

Nah, kamu bisa mulai mencoba menggunakan indikator karya John Bollinger menggunakan Aplikasi Ajaib Crypto. 

Aplikasi Ajaib Crypto juga memberikan fitur yang lengkap untuk kamu melakukan trading maupun berinvestasi. Nah,tunggu apa lagi? Download sekarang!

Artikel Terkait