Investor Pro

Bitcoin Death Cross: Apa itu dan Bagaimana Pengaruhnya Terhadap Harga Bitcoin?

Apa itu Bitcoin Death Cross dan Pengaruhnya pada Pasar Aset Kripto?

Dunia crypto tidak lepas dari pasang surutnya. Namun, Death Cross menjadi perbincangan yang cukup menarik perhatian akhir-akhir ini. Indikator analisis teknis yang mampu memprediksi tren bearish di market Bitcoin. Bitcoin Death Cross jadi isu yang hangat. Namun apa sebenarnya arti Bitcoin Death Cross ini? Apa dampaknya pada pasar crypto?

Pengertian Bitcoin Death Cross

Belakangan ini, Istilah death cross pada Bitcoin jadi hal yang cukup banyak diperbincangkan dan dipertanyakan. Bitcoin Death Cross merupakan istilah untuk sinyal teknikal pada grafik pergerakan harga Bitcoin. 

Istilah ini merupakan istilah yang ditujukan pada sinyal teknis dalam perdagangan yang terjadi ketika garis rata-rata pergerakan harga pendek seperti rata-rata pergerakan harga 50 hari) menjembatani garis rata-rata pergerakan harga jangka panjang (seperti rata-rata pergerakan harga 200 hari) dari atas ke bawah.

Bitcoin Death Cross merupakan sinyal bearish yang menunjukkan bahwa tren harga Bitcoin secara keseluruhan berada dalam penurunan. Selain itu, sinyal ini bisa jadi indikator potensial untuk turunnya harga Bitcoin di masa depan.

Namun, seperti halnya banyak hal dalam perdagangan, tidak selalu pasti bahwa death cross akan berdampak signifikan pada harga Bitcoin. Ada banyak sekali faktor yang bisa mempengaruhi pergerakan harga Bitcoin. Death cross hanya satu dari sekian banyak faktor yang ada.  

Walaupun begitu, death cross tetap berhasil menimbulkan ketakutan dan kepanikan di pasar. Investor dan trader adalah orang yang paling memperhatikan death cross ini. Seperti yang kita tahu, harga Bitcoin sama fluktuatifnya dengan aset kripto lain, sehingga memerlukan analisis yang tepat dalam membuat keputusan investasi. 

Di situasi seperti ini, sebagai investor atau trader, kamu harus tetap tenang dan tidak membuat keputusan yang spontan dalam investasi. Ada cukup banyak faktor fundamental lain yang bisa dipertimbangkan selain death cross. Kamu juga bisa mempertimbangkannya dengan mengenali tanda-tanda dari death cross.

Cara mengidentifikasi Death Cross

Death cross mengacu pada sebuah pola grafik pada harga aset tertentu, dimana moving average jangka pendek memotong average jangka panjangnya. Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengidentifikasi pola ini, yaitu:

  1. Buka chart pergerakan harga aset di platform trading yang biasa kamu gunakan. Kamu bisa memulainya dengan menentukan satu periode waktu yang ingin di analisis, jangka waktu bisa dalam kurun 1 hari, 1 minggu atau 1 bulan.
  1. Lalu kemudian, tambahkan dua moving average di grafik, moving average jangka pendek dan jangka panjang.
  1. Kamu bisa memperhatikan arah dan juga posisi kedua moving average tersebut. Jika moving average 50 hari bergerak di atas moving average 200 hari, maka tren jangka pendek diperkirakan masih bullish. Namun, jika moving average 50 hari memotong 200 hari moving average dari atas ke bawah, maka itu menandakan terjadinya death cross, dan tren jangka pendek diperkirakan akan berubah menjadi bearish.

Sebagai catatan, death cross tidak selalu terjadi pada setiap aset dan periode waktu tertentu. Namun, ketika death cross terjadi pada chart pergerakan harga aset yang kamu trading, kamu perlu mengambil tindakan yang tepat, seperti menutup posisi long atau membuka posisi short, tergantung pada strategi tradingmu.

Contoh Bitcoin Death Cross

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, bitcoin deathcross terjadi jika moving average periode 50 haru memotong moving average periode 200 hari. Hal ini terjadi karena pergerakan harga Bitcoin dalam jangka waktu 50 hari menunjukkan tren penurunan yang signifikan, sehingga moving average 50 hari terlihat di bawah moving average 200 hari.

Jika death cross terjadi, maka hal ini bisa dianggap sebagai sinyal bearish untuk investor dan trader. Death cross dianggap sebagai tanda bahwa tren harga Bitcoin sedang menurun dan bisa terus menurun dalam waktu yang lama. Namun, deathcross hanyalah indikator, yang artinya tidak selalu menjamin bahwa harga Bitcoin akan terus menurun.

Sebagai contoh, pada tahun 2019 terjadi deathcross pada Bitcoin, namun dalam beberapa bulan kemudian harga Bitcoin justru mengalami kenaikan yang signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa selalu ada faktor lain yang mempengaruhi harga Bitcoin selain death cross.

Dalam investasi kripto, penting untuk selalu melakukan riset yang cermat dan tidak hanya bergantung pada satu indikator saja. Death cross bisa menjadi salah satu faktor yang perlu diperhatikan, namun harus dipertimbangkan dengan faktor-faktor lain seperti fundamental kripto dan kondisi pasar secara keseluruhan

Berdasarkan pembahasan di atas, bitcoin death cross bisa disimpulkan sebagai sebuah peristiwa penting yang wajib diwaspadai oleh para investor dan juga trader. Death cross adalah keadaan dimana sinyal jangka pendek melintasi sinyal jangka panjang, dan menandakan adanya tren penurunan di beberapa waktu mendatang. 

Dengan memahami konsep bitcoin death cross dan cara mengidentifikasinya, kamu sebagai investor akan terbantu dalam mengelola risiko dan membuat keputusan dalam berinvestasi. 

Artikel Terkait