Berita

Breaking News: Elon Musk Sah Beli Twitter ‘?’

Elon Musk Beli Twitter

Nama Elon Musk kembali mencuat setelah ia mengunggah video dirinya yang membawa sink atau wastafel di Kantor Pusat Twitter di San Fransisco pada Kamis (27/10) lalu. Ia menuliskan “Entering Twitter HQ – let that sink in!”dalam tweet nya tersebut.

Sebelum itu, Musk sudah lebih dulu mengubah bio profil Twitter nya menjadi “Chief Twit” dan meletakkan Twitter sebagai lokasinya. Perubahan bio tersebut dilakukan Musk beberapa hari sebelum tenggat waktu untuk menyelesaikan akuisisi Twitter.

Dikutip dari BBC, ‘kitchen sinking’ atau ‘penenggelaman dapur’ dalam bahasa bisnis berarti mengambil tindakan radikal di sebuah perusahaan. Namun, belum jelas apakah itu maksud pesan Musk atau tidak.

Sebagai informasi, Elon Musk sebelumnya sempat membuat publik heboh dengan rencananya untuk membeli Twitter. Dia mengatakan ingin membersihkan akun spam di platform dan melestarikannya sebagai tempat untuk kebebasan berbicara.

Tetapi, beberapa minggu kemudian, Musk menolak pembelian itu dengan alasan kekhawatiran bahwa jumlah akun palsu di platform itu lebih tinggi daripada yang diklaim Twitter. Namun, para eksekutif Twitter membantah tuduhan itu, dengan alasan bahwa Musk ingin keluar karena dia khawatir dengan harganya.

Perusahaan Twitter akhirnya mengajukan gugatan untuk menahannya dalam kesepakatan itu, dan Musk menghidupkan kembali rencana pengambilalihannya dengan syarat bahwa proses hukum dihentikan.

Di mana kesepakatan itu harus diselesaikan pada 28 Oktober 2022. Jika Musk tidak menyelesaikan kesepakatan, maka dia harus menghadapi persidangan atas kontrak tersebut.

Lebih lanjut, rencana Elon Musk untuk menyelesaikan proses akuisisi telah diungkapkan ke rekan investornya. 

Menurut narasumber Reuters, semua pihak yang telah berkomitmen mendanai ambisi Elon Musk untuk membeli Twitter dengan harga US$44 miliar telah menerima dokumen pendanaan. Ini menjadi sinyal bahwa Elon Musk akan mematuhi tenggat penyelesaian kesepakatan yang ditetapkan oleh pengadilan Delaware tersebut.

Di sisi lain, Bloomberg mengungkapkan bahwa bank yang terlibat dalam proses akuisisi Twitter juga telah menyusun kesepakatan pendanaan utang yang dalam waktu dekat akan ditandatangani.

Musk berkomitmen untuk menyediakan US$46,5 miliar dalam bentuk ekuitas dan utang demi memenuhi ambisinya memiliki Twitter. Dana tersebut termasuk biaya kesepakatan di luar harga jual Twitter senilai US$44 miliar.

Adapun bank pendukung Elon Musk, antara lain, Morgan Stanley dan Bank of America, yang menyediakan kredit senilai US$13 miliar. Investor dalam bentuk ekuitas, termasuk pendiri Oracle Larry Elison dan pangeran Arab Saudi Alwaleed bin Talal.

Sementara itu, pada Kamis (27/10), Elon Musk melalui tweet-nya kembali mengungkit alasan mengapa ia membeli Twitter, yakni demi kemanusiaan, bukan keuntungan pribadi. 

“Ada banyak spekulasi tentang mengapa saya membeli Twitter dan apa yang saya pikirkan tentang iklan, sebagian besar salah,” klaim Musk, lewat tangkapan layar yang diunggah di kicauannya bertajuk “Dear Twitter Advertisers”, lewat akun Twitter-nya, Selasa (27/10).

“Alasan saya memperoleh Twitter adalah karena penting bagi masa depan peradaban untuk memiliki ‘alun-alun kota digital’ yang sama, di mana berbagai keyakinan dapat diperdebatkan dengan cara yang sehat tanpa memakai kekerasan,” lanjut CEO SpaceX itu.

Musk mengaku memantau situasi media sosial saat ini yang cenderung makin dikuasai kaum kanan (fundamentalisme keagamaan atau kebangsaan berlebih) dan kaum kiri (sosialisme-komunisme). Menurutnya, keberadaan dua kutub itu memicu perpecahan. Hal itu diperburuk oleh media-media pengejar klik.

“Saat ini ada bahaya besar bahwa media sosial akan terpecah menjadi ruang gema sayap kanan dan sayap kiri yang menghasilkan lebih banyak kebencian dan memecah belah masyarakat kita,” ungkapnya.

“Dalam pengejaran klik tanpa henti, banyak media tradisional memicu dan meladeni polarisasi ekstrem itu, karena mereka percaya itulah yang menghasilkan uang, tetapi dengan melakukannya kesempatan untuk berdialog hilang,” jelas Musk.

“Itulah kenapa saya membeli Twitter,” dalihnya.

Mengurangi spam telah menjadi salah satu prioritas utama Musk untuk Twitter sejak mengumumkan kesepakatan pembelian. Spam bot sangat lazim di komunitas crypto, di mana scammer sering mengadopsi identitas influencer, seperti Musk, untuk memikat investor.

Musk telah mempertimbangkan untuk menerapkan solusi berbasis blockchain untuk mengatasi masalah tersebut. Dalam pesan bocor yang terungkap bulan lalu, sang maestro membahas agar pengguna membayar sejumlah kecil untuk mendaftarkan pesan secara on-chain, membuat spam menjadi mahal. “Tidak ada tenggorokan yang tercekik, jadi dijamin kebebasan berbicara,” tulisnya saat itu.

Dogecoin, cryptocurrency favorit Elon Musk, telah meningkat 31% selama dua hari terakhir menjelang kesepakatan, terlihat sangat bullish di tengah reli pasar crypto yang lebih luas minggu ini. Miliarder itu terkenal karena menggerakkan pasar dengan tweet-nya, bahkan ketika crypto tidak terlibat secara langsung.

Sumber: Twitter @elonmusk, Beyond Dogecoin: Elon Musk Explains Why He Bought Twitter, Elon Musk claims he’s buying Twitter to ‘help humanity’, Elon Musk Ungkap Alasan Beli Twitter, Sindir Polarisasi, Elon Musk Sah Caplok Twitter Hari Jumat, dan Elon Musk Tiba-tiba Muncul Bawa Sesuatu di Markas Twitter, dengan perubahan seperlunya.

Artikel Terkait