Investor Pro

Apa Itu Byzantine Fault Tolerance (BFT)?

byzantine-fault-tolerance

Byzantine Fault Tolerance, atau lebih dikenal dengan konsensus BFT, adalah salah satu mekanisme dasar yang sangat penting dalam suatu sistem komputer dan teknologi blockchain yang kita kenal saat ini.

Mekanisme ini menciptakan suatu bentuk ekosistem yang sepenuhnya terdistribusi dan dapat diakses oleh semua orang secara adil untuk menyetujui berbagai hal tanpa perlu saling mengenal atau bahkan percaya terlebih dahulu sebelumnya.

Nah, untuk dapat memahami apa yang dimaksud dengan konsensus Byzantine Fault Tolerance serta bagaimana cara kerjanya, kalian dapat membaca informasi selengkapnya pada artikel yang telah tim Ajaib Kripto rangkum di bawah ini.

Mengenal Konsep Byzantine Fault Tolerance

Byzantine Fault Tolerance atau BFT adalah kemampuan suatu sistem komputer ataupun jaringan yang dapat terus beroperasi ketika beberapa nodenya mengalami kegagalan.

Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Leslie Lamport, Robert Shostak, dan Marshall Pease pada tahun 1982 dan berasal dari sebuah konsep hipotetis yang disebut sebagai Byzantine Generals Problem.

Mekanisme Konsensus BFT

Pada gambar di atas, konsep BFT digambarkan dengan para jenderal memberikan perintah kepada pasukannya. Jika mereka semua membuat keputusan yang sama, mereka berhasil. Namun, jika terjadi suatu miskomunikasi ataupun pengkhianatan, maka akan menyebabkan kekalahan.

Pada suatu sistem komputer, setiap node dapat digambarkan sebagai para jenderal tersebut. Byzantine Fault Tolerance merujuk pada suatu sistem yang dapat berfungsi walaupun beberapa node mengalami gangguan ataupun kesalahan.

Cara Kerja Byzantine Fault Tolerance

Cara kerja Byzantine Fault Tolerance melibatkan beberapa rangkaian mekanisme dan protokol yang dirancang untuk memastikan bahwa proses di suatu sistem dapat mencapai kesepakatan, meskipun beberapa node mengalami kegagalan.

Tahapan tertentu harus ditempuh untuk memverifikasi dan mencapai kesepakatan tentang validitas suatu data atau informasi, menjadikan BFT sebagai landasan yang sangat penting untuk menciptakan lingkungan sistem yang aman.

Berikut ini adalah langkah-langkah penting yang perlu diketahui terlebih dahulu untuk memahami bagaimana cara kerja dari konsensus BFT.

1. Penyebaran Perintah

Langkah penting pertama dimulai dengan suatu node yang mengirimkan perintah terkait dengan transaksi atau perubahan ke seluruh sistem atau jaringan.

Perintah dapat berupa transaksi baru ke dalam blockchain atau membuat suatu keputusan penting lainnya. Pesan tersebut kemudian diteruskan ke semua node lain yang ada pada suatu sistem atau jaringan.

2. Validasi dan Persetujuan

Setelah perintah berhasil disebarkan, setiap node dalam jaringan mulai memberikan suara atau persetujuan terhadap permintaan tersebut.

Proses ini melibatkan pertukaran pesan di setiap node untuk mencapai kesepakatan akhir. Node yang terlibat harus secara konsisten mencapai mayoritas persetujuan untuk memastikan integritas.

3. Mekanisme Konsensus

Dalam konsensus Byzantine Fault Tolerance, mekanisme konsensus seperti PBFT (Practical Byzantine Fault Tolerance) dapat digunakan. Algoritma ini memungkinkan setiap node dapat mencapai konsensus dengan sejumlah mayoritas node lain.

Setidaknya lebih dari dua pertiga node harus terlebih dahulu mencapai kesepakatan agar transaksinya dianggap sah. Setelah mayoritas mencapai konsensus, transaksi atau keputusan dapat dieksekusi sepenuhnya.

4. Verifikasi dan Komitmen

Setelah mayoritas node mencapai konsensus, langkah selanjutnya adalah memverifikasi kembali validitas transaksi atau keputusan yang telah disetujui sebelumnya.

Setiap node melakukan verifikasi ulang terhadap semua informasi yang telah disetujui untuk dapat memastikan integritas data atau informasi. Setelah diverifikasi, transaksi atau keputusan ini dianggap sah dan disimpan ke dalam sistem.

5. Manajemen Kegagalan

Terkadang seringkali terjadi situasi yang menyebabkan beberapa node mengalami kegagalan, contohnya seperti mengirimkan perintah palsu atau memanipulasi hasilnya.

Konsensus BFT dapat memungkinkan sistem untuk tetap beroperasi dengan benar dan lancar. Hal ini dapat dicapai dengan mengharuskan mayoritas node mencapai konsensus, sehingga sistem tetap dapat melanjutkan operasi normal bahkan ketika terjadi gangguan.

6. Rekonsiliasi

Dalam beberapa implementasi mekanisme BFT pada suatu sistem, proses rekonsiliasi juga sering diterapkan untuk memastikan bahwa semua node memiliki hasil yang konsisten. Hal ini menghindari konflik atau ketidakcocokan yang mungkin terjadi.

Secara keseluruhan, cara kerja Byzantine Fault Tolerance melibatkan rangkaian proses penting yang dirancang untuk menjaga integritas dan keamanan sistemnya.

Penerapan Konsensus BFT dalam Teknologi Blockchain

Penerapan konsensus Byzantine Fault Tolerance (BFT) dalam teknologi blockchain memberikan dampak yang cukup signifikan, membentuk sistem dasar yang kuat untuk menjaga integritas dan keamanan jaringannya.

BFT memungkinkan node-node dalam jaringan untuk mencapai konsensus tentang transaksi yang sah. Ini memiliki implikasi penting dalam menghindari risiko manipulasi data atau serangan yang dilakukan oleh node-node yang mungkin telah dimanipulasi atau mengalami kegagalan.

Selain itu, peran konsensus BFT sangat krusial dalam mewujudkan konsep jaringan blockchain sebagai buku besar yang sepenuhnya terdesentralisasi dan aman. Dalam sistem blockchain yang menggunakan BFT, setiap transaksi atau perubahan dalam buku besar harus melalui proses konsensus yang melibatkan mayoritas node.

Dengan demikian, setiap transaksi yang tercatat dalam blockchain telah diperiksa, disetujui, dan diverifikasi oleh mayoritas node, menjadikannya lebih sulit bagi pihak yang tidak jujur atau berbahaya untuk memanipulasi data.

Kelebihan dan Kekurangan Konsensus Byzantine Fault Tolerance

Byzantine Fault Tolerance memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan yang perlu diketahui sebelumnya, yaitu:

Kelebihan

  • BFT memberikan lapisan keamanan yang lebih kuat dalam lingkungan terdistribusi.
  • Konsensus Byzantine Fault Tolerance memungkinkan sistem untuk dapat berfungsi dan mencapai kesepakatan mayoritas, sehingga menjaga integritas data dan konsistensi sistem.
  • Mekanisme ini juga memungkinkan pengambilan keputusan kolektif lebih adil tanpa perlu bergantung pada satu entitas terpusat.

Kekurangan

  • Konsensus BFT memerlukan waktu lebih lama dibandingkan mekanisme konsensus lainnya.
  • Efektivitas Byzantine Fault Tolerance bergantung pada keputusan mayoritas node. Jika mayoritas node terlibat dalam perilaku yang salah, proses konsensus dapat terancam.
  • Algoritma BFT lebih rumit karena melibatkan rangkaian kompleks mulai dari pertukaran pesan, validasi, dan verifikasi sehingga memerlukan pemahaman yang mendalam tentang aspek kriptografi dan komputasi.

Kesimpulan

Teknologi blockchain terus mengalami perkembangan dengan berbagai inovasi baru. Meskipun demikian, konsensus BFT tetap menjadi fondasi utama bagi berbagai jaringan yang ada saat ini karena memberikan tingkat keamanan yang lebih unggul dibandingkan konsensus lainnya.

Byzantine Fault Tolerance juga menghadirkan sistem yang lebih canggih dengan kemampuan untuk tetap beroperasi meskipun terdapat kegagalan pada suatu node. Hal ini memastikan bahwa jaringan akan tetap transparan dan terdesentralisasi.

Mulai Investasi Aset Kripto di Ajaib Kripto!

Siap memulai perjalanan investasi crypto kamu? Yuk, langsung saja mulai bersama Ajaib Kripto! Cek harga crypto hari ini, dan Jual Beli Bitcoin, Ethereum, Binance Coin, serta koin lainnya akan jadi lebih mudah, aman, dan tepercaya bersama Ajaib Kripto, aplikasi crypto yang sudah terdaftar dan berizin dari Bappebti.

Yuk, download Ajaib Kripto sekarang!

Artikel Terkait