Berita

China Mobile Tawarkan Sistem Identitas Digital untuk Regulasi Metaverse

China Mobile Tawarkan Sistem Identitas Digital untuk Regulasi Metaverse

Perusahaan operator telekomunikasi, China Mobile, tawarkan digital identity sistem alias sistem identitas digital untuk mengatur regulasi metaverse dan mencegah penyebaran rumor maupun kekacauan dalam dunia digital. Terlepas dari China yang kemungkinan melarang aktivitas berhubungan dengan kripto, persiapan untuk metaverse justru sudah ada di tahap persiapan secara penuh.

Walaupun beberapa pihak masih mempertanyakan sistem identitas digital yang dimaksud. Sementara itu, mengacu pada Politico, sistem besutan negeri China ini dirancang untuk mengumpulkan data pribadi yang meliputi beberapa hal. Mulai dari pekerjaan, tanda tangan yang bisa diidentifikasi, dan beberapa data lainnya.

Selain itu, China Mobile juga telah menyarankan penegak hukum untuk menyimpan data secara permanen sehingga bisa dikelola dalam lingkungan yang aman di metaverse.

Hal ini diyakini karena data pribadi bisa membantu pihak berwajib melakukan investigasi ke para bad actor alias orang jahat dalam dunia virtual.

International Telecommunication Union alias ITU, sebuah Badan Informasi dan Komunikasi PBB, meresmikan sebuah kelompok khusus untuk meregulasi metaverse di Desember 2022 mendatang. Berdasarkan laporan Politico menyatakan bahwa kelompok khusus ini kemungkinan bakal memberikan pemungutan suara atas usulan China pada Oktober mendatang.

Hanya saja, pengajuan regulasi yang memiliki kesamaan dengan jenis sistem kredit sosial, justru mendapatkan kritik secara keras dari sejumlah ahli.

Salah satunya dari Friends of Europe melalui Chris Kremidas-Courtney yang menyatakan bahwa pembangunan sistem digital identitas secara terpadu ini bisa memberikan siapapun identitas digital unik, meliputi karakteristik sosial berdasarkan media sosial dan pekerjaan yang terdengar mirip sistem kredit sosial milik China.

Adapun sistem kredit sosial milik China ini menjadi kerangka aturan dalam menilai tingkat kepercayaan setiap orang. Dengan memiliki skor buruk akan menyebabkan adanya beragam daftar hitam, salah satunya menghambat orang untuk mengakses transportasi publik.

Sedangkan menurut beragam prediksi menunjukkan jika industri metaverse China mampu menuju pertumbuhan secara eksponensial. 

Berdasarkan laporan Beincrypto pada April lalu, diharapkan bisa tumbuh 40 persen di 2023. Sementara menurut Statista, industri metaverse akan tumbuh setidaknya 7 kali lebih besar sampai tahun 2030. Hal ini bisa dilihat dari tahun 2023 yang mengalami pertumbuhan senilai 12,6 miliar USD dan diprediksi akan menyentuh valuasi 86,7 miliar USD dalam 7 tahun mendatang.

Sejumlah Negara Jelajahi Metaverse Policing

Di samping China yang mulai mengembangkan metaverse untuk urusan keamanan, sejumlah negara lainnya juga mulai mengikutinya. Pada Mei 2023, Hong Kong merilis CyberDefender Metaverse untuk mengatasi permasalahan kejahatan metaverse seperti fraud, peretasan, pencurian, dan masih banyak lagi.

Serupa dengan hal tersebut, pada Oktober 2022, INTERPOL merilis metaverse untuk penegakan hukum secara global.

Kemudian ada Kepolisian Ajman Dubai yang menjadi kepolisian pertama memberikan layanan melalui metaverse.

Untuk mendapatkan berita menarik lainnya seputar aset kripto, blockchain, NFT, dan Metaverse, kunjungi halaman blog Ajaib Kripto! Ajaib Kripto menghadirkan layanan investasi crypto online yang aman dan terpercaya. Yuk, download aplikasi Ajaib Kripto dengan klik button di bawah ini!

Referensi: Harsh Notariya, China Proposes to Regulate Metaverse Through Digital Identity System, Beincrypto, diakses terakhir 22 Agustus 2023.

Artikel Terkait