Investor Pemula

Pengertian Crypto Dead Cat Bounce dan Cara Mengidentifikasinya

crypto dead cat bounce

Dalam dunia investasi aset kripto atau saham, hal yang paling ditakutkan para investor adalah ketika mengalami tren penurunan. Bukannya naik, harga malah mengalami Dead Cat Bounce. Istilah ini merujuk pada sebuah pola yang terbentuk dari harga yang tengah mengalami kenaikan sementara dalam kondisi trend turun. Maksudnya bagaimana? Mari kita bahas lebih dalam tentang siapa Crypto Dead Cat Bounce ini!

Dead Cat Bounce

Dead Cat Bounce adalah sebuah kenaikan harga sementara saat tren sedang bearish lalu kemudian turun lagi. Singkatnya, Dead Cat Bounce adalah kenaikan harga yang teramat sangat singkat sebelum kembali turun. Istilah yang satu ini agak mirip dengan technical rebound (TR), dimana kenaikan pada sebuah aset hanya bersifat sementara setelah sebelumnya mengalami penurunan. 

Lalu mengapa fenomena ini disebut sebagai Dead Cat Bounce?

Kata “Dead Cat Bounce” berasal dari istilah lama yang didasarkan pada anggapan bahwa kucing mati pun akan terpental jika jatuh cukup jauh dan dalam waktu yang cepat. Asal usul kutipan ini berasal dari media berita pada Desember 1985 yang menyinggung pasar saham Singapura dan Malaysia bangkit setelah sempat jatuh selama masa resesi tahun itu. 

Chris Sherwell dan Wong Sulong, wartawan Financial Times adalah orang pertama yang memamerkan istilah ini di dalam tulisan mereka. Pasalnya, Ekonomi Singapura dan Malaysia saat itu terus turun tepat setelah kenaikan sementaranya, hal inilah yang disebut sebagai Dead Cat Bounce. 

Cara Mengidentifikasi Dead Cat Bounce Pattern dalam Crypto

Fenomena ini agak sulit diidentifikasi, mengapa demikian? Dead Cat Bounce hampir tidak bisa diprediksi bahkan secara teknis, karena hanya bisa diidentifikasi setelah terjadi. Kita cenderung akan baru menyadari Dead Cat Bounce setelah melihat hasil pola yang dibuat. Ada 3 jenis fase dalam Dead Cat Bounce yang bisa kamu pelajari, yaitu:

  1. Terjadi penurunan nilai aset yang amat  tajam dan berlangsung dalam durasi yang cukup lama.
  2.  Nilai aset tiba-tiba melonjak, seolah sedang terjadi pembalikan tren.
  3. Nilai aset kembali turun, bahkan lebih rendah dibandingkan dengan penurunan pada tahap pertama. Seperti pada tahap pertama, tren penurunan ini juga akan berlangsung lama. Hingga penurunan ini terjadi, tidak ada cara untuk mengetahui apakah kenaikan harga saham merupakan dead cat bounce atau awal dari pemulihan nilai aset.
Sumber: tradingview.com

Dead Cat Bounce ini juga bisa terjadi karena adanya volume transaksi yang lebih rendah dari biasanya. Selain itu, seperti yang disebutkan sebelumnya kalau fenomena ini mirip dengan technical rebound (TR). Hanya saja, lonjakan nilai aset pada Dead Cat Bounce terjadi dalam waktu yang sangat singkat, dan sangat sulit diprediksi karena baru bisa diidentifikasi setelah semua tahapan diatas terjadi. 

Penyebab Dead Cat Bounce

Fenomena ini disebabkan oleh beberapa hal, seperti:

  1. Investor beranggapan akan terjadi pembalikan tren

Salah satu penyebab utama Dead Cat Bounce adalah adanya spekulasi dari para investor itu sendiri. Biasanya, ketika nilai sebuah aset kripto turun, ada banyak orang yang memprediksi kalau penurunan itu hanya bersifat sementara dan tren akan segera berbalik bullish. 

  1. Kondisi pasar yang fluktuatif 

Kondisi pasar juga tidak lepas jadi salah satu penyebab terjadinya Crypto Dead Cat Bounce. Pasar crypto memang sangat fluktuatif alias selalu naik-turun. Jadi, ada berbagai hal yang bisa saja mempengaruhi naik-turunnya harga suatu aset. Jika ada pemberitaan negatif, maka nilai aset akan ikut terjun. Hal ini juga berlaku sebaliknya jika ada kabar positif, maka nilai aset juga ikut merangkak naik. 

Cara Trading dengan Dead Cat Bounce Pattern

Fenomena ini nggak melulu kearah negatif. Kadang, Dead Cat Bounce juga bisa dijadikan sebagai jalan mencari cuan bagi para investor. Pola Dead Cat Bounce bisa digunakan dalam trading, bagaimana caranya?

  1. Membuka posisi short dan meletakkan stop loss di atas harga tertinggi. Hal ini bertujuan untuk membatasi kerugian yang akan dialami jika pola yang terjadi bukan Dead Cat Bounce, tetapi hanya pola bullish. 
  2. Melihat grafik jangka panjang. Hal penting yang dilakukan adalah melihat grafik jangka panjang sebelum melakukan investasi. Ini bertujuan untuk melihat apakah tren sedang bearish atau sudah mengalami kenaikan. Sebagai catatan, jika ada kenaikan pada grafik jangka pendek, maka kamu bisa memastikan kalau kenaikan itu hanya bersifat sementara.

Jadi, Dead Cat Bounce juga bisa dijadikan sebagai acuan bagi para trader untuk mengumpulkan cuan. Tapi, jangan lupa kalau Dead Cat Bounce ini juga bisa jadi sebuah malapetaka bagi investor jangka panjang karena mereka cenderung mengira harga akan segera membaik, padahal harga akan terus turun.

Kalau kamu sedang menghadapi Dead Cat Bounce ini, jangan merasa panik atau buru-buru memasang order beli, padahal keadaan trend masih negatif. Jangan asal-asalan mengikuti trader lainnya atau FOMO (Fear of Missing Out) membeli aset tanpa menganalisis proyek dari aset yang kamu beli itu. Intinya, jangan terburu-buru! Ada baiknya kamu dibekali pengetahuan dasar sebelum mulai berinvestasi. 

Baca Artikel Lainnya di Ajaib Kripto!

Untuk mendapatkan informasi menarik lainnya seputar aset kripto, blockchain, NFT, dan Metaverse, kunjungi halaman blog Ajaib Kripto! Ajaib Kripto menghadirkan layanan investasi crypto online yang aman dan terpercaya. Yuk, download aplikasi Ajaib Kripto dengan klik button di bawah ini!

Artikel Terkait