Seputar Info

Depresiasi Adalah Menurunnya Nilai Aset, Begini Cara Menghitungnya!

depresiasi-adalah

Depresiasi adalah istilah dalam dasar akuntansi yang menunjukkan tentang penyusutan nilai dari aset sebuah perusahaan. Aset tersebut merupakan aset tetap dan depresiasi yang dialami bersifat permanen.

Melansir The Economic Times, nilai moneter suatu aset menurun dari waktu ke waktu karena penggunaan, keausan, atau keusangan. Adanya penyusutan ini menjadi cukup vital bagi perusahaan, karena bisa memengaruhi kondisi keuangan terutama ketika menghadapi krisis.

Namun, dengan melakukan perhitungan secara akurat, maka sebuah perusahaan justru bisa memiliki kendali lebih baik atas kondisi keuangan internal perusahaan dengan mengetahui depresiasi aset miliknya.

Berikut ini merupakan penjelasan seputar depresiasi dan bagaimana cara menghitungnya untuk menentukan sejauh mana nilai aset mengalami penyusutan. Jangan lupa dicatat, ya!

Apa Itu Depresiasi?

Dikutip dari Business News Daily, depresiasi adalah proses pengurangan biaya aset bisnis dalam jangka waktu yang lama. Jadi bukan hanya selama satu tahun/jangka pendek menenang saja.

Depresiasi bisa terjadi pada beberapa jenis aset tetap perusahaan, mulai dari bangunan, perabotan, pabrik, peralatan kantor, berbagai perlengkapan di perusahaan, dan lain sebagainya. Satu-satunya hal yang tidak bisa mengalami depresiasi adalah tanah, sebab secara ideal nilai tanah akan terus meningkat dari tahun ke tahun.

Umumnya, depresiasi akan memengaruhi nilai dari sebuah perusahaan karena akumulasi depresiasi untuk tiap aset perusahaan dapat mengurangi nilai mereka buku pada neraca. Beban penyusutan ini kemudian memengaruhi laba bersih, karena akan dianggap sebagai beban biaya atau pengeluaran dalam format laporan keuangan.

Manfaat Melakukan Perhitungan Depresiasi

Depresiasi adalah suatu akumulasi biaya yang dialokasikan untuk aset tetap dalam perusahaan selama suatu periode tertentu. Karena dapat memengaruhi biaya asli dari aset tetap, maka penting untuk perusahaan melakukan perhitungan depresiasi.

Adapun manfaat dari melakukan perhitungan depresiasi sebagai berikut.

1. Mendata Perolehan Keuntungan

Biaya depresiasi adalah suatu hal penting dalam mengalkulasi laba perusahaan. Oleh sebab itu, manfaat pertama depresiasi adalah informasi perolehan keuntungan yang dimiliki perusahaan.

Sebab, pasti terdapat banyak pengeluaran aktiva awal serta aktiva cadangan di mana wajib untuk dicatat dalam laporan keuangan.

2. Mengetahui Harga Awal Aset

Adapun manfaat paling utama dari perhitungan depresiasi adalah mengetahui harga awal aset. Dalam akuntansi, aset yang kemudian dibeli tidak serta merta hanya ditinjau manfaatnya saja.

Namun, harga awal aset dan penggunaannya patut untuk diperhitungkan dalam depresiasi. Pengukuran ini kemudian didasarkan pada hak guna kerja serta kepemilikan aset. Gabungan hal ini juga akan menimbulkan harga awal aset yang serta digunakan dalam suatu perhitungan beban operasional serta keuntungan.

3. Mengetahui Nilai Total Kalkulasi

Total beban per-periode kemudian mengetahui kalkulasi total beban per-periode barang, keuangan serta nilai aset dalam berbisnis juga kemudian menjadi penting untuk dilakukan.

Hal ini sendiri dapat diketahui salah satunya dengan memanfaatkan perhitungan serta penerapan depresiasi dalam suatu akuntansi. Pola pemakaian, kerja, utang atau piutang bisa dicatat per-periode untuk evaluasi kerja atau strategi lanjutan.

4. Meminimalisasi Kerugian

Pembelian aset kemudian dapat menjadi sumber kerugian perusahaan, bila aset ini kemudian tidak mampu menghasilkan produktivitas. Sehingga, salah satu manfaat depresiasi adalah untuk meminimalisir kerugian.

Adanya aset, suatu perusahaan akan berpikir untuk memaksimalkan aset dalam menghasilkan keuntungan serta menyiapkan alokasi dana sebagai cadangan dalam membeli suatu aset baru, karena nilainya yang terus terdepresiasi.

5. Mengetahui Biaya Depresiasi

Manfaat terakhir dari perhitungan depresiasi adalah perusahaan kemudian dapat mengetahui biaya depresiasi pada setiap periode. Biaya depresiasi adalah modal cadangan dalam membeli suatu aset baru karena aset lama kemudian tidak bisa dimanfaatkan lagi.

Dengan melakukan perhitungan serta pencatatan, perusahaan kemudian akan mampu memperhitungkan biaya depresiasi dalam suatu jangka waktu tertentu.

Hal ini kemudian akan membantu perusahaan dalam mempertimbangkan pengambilan suatu keputusan yang berkaitan dengan aset, misalnya saja kapan harus membeli suatu aset baru, berapa kuantitas produksi maksimal aset, dan lain sebagainya.

Metode Perhitungan Depresiasi

Berikutnya adalah metode perhitungan depresiasi yang bisa kamu terapkan ketika hendak menghitung nilai penyusutan aset tetap. Ada apa saja? Simak penjelasannya di bawah ini!

1. Metode Garis Lurus

Metode ini digunakan dengan asumsi yang berdasar pada fungsi dari waktu, bukan fungsi dari pemakaian. Hasil perhitungannya akan menunjukkan hasil konsumsi yang serupa pada setiap aset di setiap periode.

Rumusnya adalah:

Nilai Penyusutan = Harga Pendapatan – Nilai Residu/Usia Ekonomis

2. Metode Beban Menurun

Cara perhitungannya adalah dengan acuan total pendapatan tahunan dan penurunan saldo. Beban penyusutan nilainya akan lebih besar dari periode awal, namun terus mengecil di periode selanjutnya.

Rumusnya adalah:

Nilai Penyusutan = Harga Beli Aset x Persentase Penyusutan

3. Metode Aktivitas

Cara menghitung depresiasi ini adalah dengan mengacu pada pemanfaatan aset, sehingga yang diukur adalah hasil produktivitas aset selama dimiliki dan digunakan perusahaan.

Rumusnya adalah:

Nilai Penyusutan = [(Biaya Perolehan – Nilai Residu) x Estimasi Usia Penggunaan] / Usia Produktif

4. Metode Depresiasi Khusus

Cara menghitung ini dilakukan untuk mencari tahu manfaat dari penurunan nilai aset. Yang digunakan bukan rumus depresiasi, namun metode kelompok dan metode campuran.

Metode kelompok digunakan untuk mengukur aktiva homogen yang memiliki kemiripan fungsi, dan metode campuran diterapkan berdasarkan perhitungan akuntan.

5. Metode Saldo Menurun Ganda

Selanjutnya untuk metode depresiasi yang digunakan adalah saldo menurun ganda. Cara ini digunakan dengan menghitung depresiasi berdasarkan biaya penyusutan garis lurus tanpa nilai residu, kemudian dilipatgandakan. Perhitungan ini dinilai dapat melakukan pengukuran penyusutan dengan nilai buku aset setiap awal periode.

Rumusnya adalah:

Nilai Penyusutan = (Harga Perolehan/Usia Ekonomis) x 2

6. Metode Unit Produksi

Metode terakhir yang bisa digunakan adalah metode unit produksi. Cara ini digunakan untuk merinci perhitungan aset dalam satuan waktu (jam) dan berat (kg).

Rumusnya adalah:

Nilai Penyusutan = (Harga Pendapatan – Nilai Residu) x (Pemanfaatan Aset / Estimasi Usia)

Nah, itu dia informasi seputar depresiasi dan cara menghitungnya. Karena perhitungan depresiasi adalah perhitungan yang dilakukan secara rutin, maka tentu akan lebih praktis bila dimasukkan ke dalam sistem pengelolaan aset. Secara otomatis, setelah ditentukan metode perhitungannya, kamu bisa memperoleh nilai depresiasi pada aset yang diinginkan.

Mulai Investasi Aset Kripto di Ajaib Kripto!

Siap memulai perjalanan investasi crypto kamu? Yuk, langsung saja mulai bersama Ajaib Kripto! Cek harga crypto hari ini, dan Jual Beli Bitcoin, Ethereum, Binance Coin, serta koin lainnya akan jadi lebih mudah, aman, dan tepercaya bersama Ajaib Kripto, aplikasi crypto yang sudah terdaftar dan berizin dari Bappebti.

Yuk, download Ajaib Kripto sekarang!

Artikel Terkait