Trading aset kripto merupakan hal yang cukup populer dilakukan saat ini. Namun, trading crypto juga memiliki risiko yang tinggi jika tidak dilakukan dengan baik. Maka dari itu, menentukan entry point dan exit point merupakan hal yang penting untuk meminimalisir risiko dan meningkatkan peluang dalam mendapatkan keuntungan. Sebelum membahas cara menentukan entry dan exit point, mari kita bahas mengenai apa itu entry price dan exit price terlebih dahulu.
Entry Price
Entry price adalah harga sebuah aset kripto pada saat trader memasuki pasar dan membuka posisi trading. Menentukan entry price sangat penting karena hal tersebut akan mempengaruhi keuntungan ataupun kerugian yang diperoleh seorang trader saat menutup posisi.
Ada berbagai macam metode yang dapat dilakukan trader untuk menentukan entry price yang tepat. Metode tersebut dapat berupa analisis grafik harga, analisis fundamental, maupun indikator teknikal.
Analisis grafik harga dapat membantu trader untuk mengetahui level support dan resistance serta tren yang sedang terbentuk dalam pasar crypto. Analisis fundamental juga dapat membantu mengetahui berita, regulasi, atau adopsi aset kripto yang dapat mempengaruhi harga aset kripto tersebut. Sedangkan, indikator teknikal dapat membantu dalam mengidentifikasi momentum, tren, dan apakah kondisi sebuah pasar crypto sedang overbought atau oversold.
Exit Price
Exit price adalah harga saat seorang trader menutup posisi trading pada sebuah aset kripto dan keluar dari pasar. Menentukan exit price juga penting dalam trading crypto karena dapat mempengaruhi jumlah keuntungan atau kerugian yang diperoleh.
Sama seperti entry price, beberapa metode yang dapat digunakan untuk menentukan exit price adalah analisis grafik harga, analisis fundamental, dan indikator teknikal. Selain itu, trader dapat menggunakan strategi manajemen risiko seperti menempatkan stop loss atau trailing stop agar tidak memperparah kerugian dan memaksimalkan keuntungan.
Stop loss merupakan sebuah fitur untuk menutup posisi trading di harga yang telah ditentukan. Sedangkan, trailing stop merupakan fitur yang digunakan untuk menutup posisi trading pada harga yang bergerak mengikuti harga pasar. Jadi, ketika harga pasar sedang naik, maka trailing stop juga akan naik.
Perbedaan Entry Price dan Exit Price
Berikut ini merupakan empat perbedaan utama antara entry price dan exit price.
- Sesuai namanya, entry price adalah harga saat seorang trader membuka posisi trading dan memasuki pasar aset kripto tertentu. Sedangkan, exit price adalah harga pada saat seorang trader menutup posisi trading dan keluar dari pasar aset kripto.
- Jumlah aset yang yang dimiliki setelah entry tentu akan bertambah. Sedangkan, jumlah aset tentu berkurang setelah melakukan exit.
- Menentukan entry price dengan tepat dapat membantu trader dalam mendapatkan keuntungan yang maksimal. Sementara itu, menentukan exit price dapat membantu trader meminimalisir risiko dan juga memaksimalkan keuntungan.
- Dalam menentukan entry price, trader dapat menggunakan metode seperti analisis grafik harga, analisis fundamental, dan indikator teknikal. Metode yang sama dapat digunakan untuk menentukan exit price, namun dapat ditambahkan strategi manajemen risiko seperti menempatkan trailing stop atau stop loss.
Cara Menentukan Entry Point dan Exit Point dalam Trading Crypto
Berikut ini merupakan beberapa cara yang dapat digunakan untuk menentukan entry dan exit point dalam trading aset kripto.
Menganalisis Grafik Harga
Grafik harga merupakan hal yang sangat penting dalam menentukan entry dan exit point dalam trading crypto. Trader dapat menggunakan beberapa jenis fitur dalam grafik seperti candlestick, line atau bar chart untuk menganalisis pergerakan harga. Level support dan resistance serta tren yang sedang terbentuk harus diperhatikan dalam analisis ini.
Titik support merupakan level dimana permintaan aset kripto sedang tinggi, sehingga harga cenderung tidak turun dari titik tersebut. Sedangkan, titik resistance merupakan level dimana penawaran aset kripto sedang tinggi, sehingga harga cenderung tidak naik dari titik tersebut. Sementara itu, tren merupakan arah pergerakan harga yang dibagi menjadi tiga jenis, downtrend, uptrend, dan sideways.
Menggunakan Indikator Teknikal
Indikator teknikal merupakan alat yang dapat digunakan untuk membantu mengidentifikasi tren dan momentum pasar. Beberapa indikator teknikal yang sering digunakan dalam trading crypto adalah moving average (MA), RSI, MACD, dan Bollinger Bands. Masing-masing indikator tersebut memiliki fungsi dan kelebihannya tersendiri dan beberapa dapat digunakan secara bersamaan.
Melakukan Analisis Fundamental
Cara ketiga adalah dengan melakukan analisis fundamental. Analisis ini dapat dilakukan dengan melihat berita tentang regulasi pemerintah terhadap crypto atau keuangan, adopsi aset kripto oleh perusahaan dan institusi, dan kejadian lain yang dapat mempengaruhi harga sebuah aset kripto.
Menetapkan Risk/Reward Ratio
Risk/reward ratio merupakan perbandingan antara potensi keuntungan dan kerugian dalam trading crypto. Risk/reward ratio harus dipertimbangkan dalam menentukan entry maupun exit point.
Sebagai contoh, jika kamu menetapkan risk/reward ratio di 1:4, maka kamu harus siap dengan menerima kerugian satu unit dalam tiga unit keuntungan yang didapatkan.
Menggunakan Stop Loss dan Take Profit
Stop loss merupakan sebuah perintah yang dapat diberikan pada sebuah platform trading crypto. Perintah ini akan secara otomatis menutup posisi trading ketika harga aset kripto menyentuh titik yang sudah ditentukan sebelumnya.
Stop loss digunakan untuk meminimalisir kerugian, sedangkan take profit digunakan untuk mengunci keuntungan. Ketika ingin menentukan entry dan exit point, trader harus mempertimbangkan stop loss dan take profit berdasarkan analisis grafik dan indikator teknikal.
Dalam trading crypto, menentukan entry dan exit price merupakan hal yang sangat penting untuk memaksimalkan keuntungan dan meminimalisir risiko. Dengan menggunakan berbagai metode yang sudah disebutkan sebelumnya, kamu sebagai trader dapat meningkatkan kesuksesan dalam trading crypto walaupun pasar crypto terbilang cukup “labil”.