Tidak bisa dipungkiri bahwa kehadiran Ethereum menjadi alternatif blockchain dengan throughput lebih cepat dan efisien jika dibandingkan dengan Bitcoin. Hanya saja, efektivitas dan kecepatan ini membuat biaya transaksi menjadi sangat mahal. Oleh karena itu, hadirnya Ethereum Plasma sebagai solusi penskalaan yang membuat biaya transaksi menjadi lebih murah bisa mengatasi permasalahan tersebut.
Kehadiran Ethereum Plasma ini akan membuat kinerja Ethereum menjadi lebih terukur dalam mengurai jaringan blockchain. Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Ethereum Plasma dan bagaimana cara kerjanya sehingga bisa meningkatkan efektivitas dan kecepatan transaksi namun dengan biaya lebih murah? Yuk, simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Apa Itu Ethereum Plasma?
Pada dasarnya, Ethereum Plasma merupakan sebuah solusi penskalaan blockchain yang digagas oleh pendiri Ethereum, Vitalik Buterin dan Joseph Poon selaku penulis White Paper pada jaringan Bitcoin Lightning di tahun 2017. Adapun tujuan dari diciptakannya Ethereum Plasma adalah bisa memecahkan masalah kemacetan yang biasa dihadapi setiap pengguna Ethereum.
Permasalahan komplikasi sekunder yang dimaksud salah satunya adalah biaya transaksi yang dibebankan sangatlah tinggi. Ethereum Plasma ini beroperasi dengan sidechain dalam mengurangi beban blockchain utama miliki Ethereum. Ethereum Plasma ini bisa dikatakan sebagai sidechain atau rantai anak yang berinteraksi dengan jaringan utama.
Hal ini membuat blockchain utama Ethereum terbebas dari sebagian besar tanggung jawab transaksi. Dengan begitu, sidechain bersifat serbaguna yang bisa digunakan oleh pengguna dalam berbagai kasus. Sementara tu, Ethereum Plasma mampu menciptakan rantai lebih kecil dari rantai anak yang sebelumnya sudah ada untuk beroperasi secara paralel sehingga dapat meningkatkan skalabilitas.
Bagaimana Ethereum Plasma Bekerja?
Untuk memahami Ethereum Plasma lebih dalam, tentunya kamu bisa mengetahui bagaimana caranya bekerja. Membangun sebuah kerangka kerja sidechain untuk bisa berkomunikasi dan berinteraksi ke chain utama menjadi tujuannya. Oleh karena itu, kerangka kerja tersebut dirancang melalui struktur pohon blockchain secara hierarkis melahirkan banyak rantai anakalias plasma chain di atas rantai utama.
Setiap rantai anak ini merupakan salinan dari blockchain utama yang dibentuk tidak terbatas dan membentuk struktur pohon Merkle. Selain itu, rantai anak ini dirancang menjadi smart contract untuk beroperasi secara mandiri dalam memenuhi kebutuhan setiap pengguna. Oleh karena itu, Ethereum Plasma memiliki potensi baik untuk bisnis jika ingin mengimplementasikannya sebagai solusi penskalaan.
Sejumlah Komponen dalam Ethereum Plasma
Jika masih bingung bagaimana Ethereum Plasma bekerja, kamu bisa mengetahui sejumlah komponen dasar yang ada dalam jaringannya. Adapun sejumlah komponen yang dimaksud, di antaranya sebagai berikut:
1. Komputasi Off-Chain
Komponen off chain dalam Ethereum Plasma mampu meningkatkan kepercayaan antara peserta dalam jaringan. Hal ini menjadi mekanisme yang membuat sejumlah transaksi dapat diselesaikan dari luar blockchain utama Ethereum. Adapun ide dari konsep ini menunjukan bahwa tidak semua transaksi membutuhkan validasi oleh setiap node melalui rantai utama.
Dengan begitu, transaksi yang dikecualikan bebas dari sejumlah beban kerja akan membuatnya menjadi tidak terlalu padat. Apalagi sistem blockchain ini sering menggunakan operator tunggal dalam mengelola transaksi yang memungkinkan jaringannya mencapai transaksi secara lebih cepat dengan biaya lebih rendah pula.
2. State Commitment
Komponen berikutnya yang diterbitkan adalah state commitment secara berkala melalui mainnet Ethereum. Hal ini membuat rantai utama Ethereum bisa mengetahui status dari rantai anak sehingga bisa mempertahankan tingkat kompatibilitas mereka. Selain itu, cara ini yang membuat blockchain Ethereum Plasma bisa menghasilkan keuntungan dari keamanan rantai utama.
Di samping Ethereum Plasma mengeksekusi transaksi dari luar rantai, penyelesaian justru terjadi di dalam lapisan eksekusi Ethereum utama. Hal ini mengharuskan sinkron setiap saat untuk menghindari adanya ruang inkonsistensi yang mampu menyebabkan berkembangnya transaksi tidak valid.
3. Entry dan Exit
Ethereum Plasma juga mengimplementasikan main contract agar bisa memproses entry dan exit. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari rantai utama dan plasma bisa membuat saluran komunikasi untuk transfer aset sebagai solusi skalabilitas. Apalagi kedua blockchain tersebut memiliki kemampuan ini ketika bergabung dan menjadi persyaratan utama.
4. Dispute Arbitration
Lanjut ke penyelesaian arbitration yang menjadi salah satu aspek ini pada solusi skalabilitas Ethereum Plasma. Mekanisme ini mengintegrasikan transaksi yang digunakan agar dapat diimplementasikan, sehingga sejumlah peserta yang memilih melakukan tindakan kejahatan bisa diketahui. Mekanisme ini memang menjadi solusi dalam mengidentifikasi terjadinya penipuan karena sebagai bukti.
Bukti penipuan ini yang menjadi acuan untuk menyatakan ketidakabsahannya dalam kondisi tertentu. Nantinya, pengguna akan mengaktifkan cara ini saat dicurigai terjadinya pembelanjaan ganda yang terjadi sebelum konfirmasi pertama berhasil. Selain itu, efektivitas pada proses ini bakal mengacu pada kewaspadaan dan kemampuan pengguna dalam melaporkan upaya terjadinya kejahatan sebelum tersangka berhasil menyelesaikan transaksi.
Saat pengguna berhasil mempublikasikan bukti penipuan tepat waktu, maka jaringan bakal menghentikan percobaan transaksi, lalu memberikan hukuman ke pelakunya.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa kehadiran Ethereum Plasma memang ditujukan untuk bisa mengurai jaringan Ethereum hingga meningkatkan skalabilitas di dalamnya. Implementasi yang dilakukan ini akan membuat setiap transaksi melalui jaringan Ethereum menjadi lebih murah karena throughput eksekusi lebih tinggi.
Apalagi Ethereum Plasma bisa diadaptasi pada sejumlah kasus penggunaan dalam ekosistem yang sama. Terlepas dari kelebihannya, tentunya ada hal yang harus diperhatikan oleh pengguna sebagai kekurangannya. Mengingat, Ethereum Plasma tidak mampu menjalankan smart contract, melainkan transaksi dasar saja yang bisa dilakukan seperti transfer dan swap token melalui jaringannya.
Selain itu, untuk penarikan melalui Ethereum Plasma akan membutuhkan waktu beberapa hari agar bisa terselesaikan. Mekanisme ini memang sengaja dilakukan agar memberikan ruang sebagai tantangan bagi pengguna yang ingin melakukan kejahatan penipuan. Di samping itu, hal ini memberikan dampak baik bagi Ethereum karena memiliki prospek yang baik di masa depan untuk dijadikan pilihan investasi.
Hal ini menunjukkan bahwa utilitas Ethereum terus berkembang ke berbagai proyek baru sehingga akan memengaruhi harganya. Bagi kamu yang ingin memiliki Ethereum sebagai aset investasi, kamu bisa mendapatkannya secara aman dan mudah melalui aplikasi Ajaib Kripto. Ajaib Kripto hadir untuk membantu siapapun yang ingin berinvestasi di aset kripto.
Coba Fitur Ajaib Earn untuk Mendapatkan Passive Income!
Anda juga bisa mendapatkan keuntungan harian dengan menyimpan Aset Kripto di Ajaib Earn. Ajaib Earn adalah fitur yang memungkinkan Anda untuk mendapatkan reward atau imbalan secara harian dari Aset Kripto yang Anda miliki.
Tidak perlu khawatir, sebab Anda dapat melakukan pencairan Aset Kripto yang disetorkan pada Ajaib Earn kapan saja (fleksibel). Selain itu, Ajaib Earn menawarkan APY 7% lebih besar di atas rata-rata pasar. Dapatkan APY 7% SOL, 6% ETH, 3,9% USDT & USDC, serta 3,8% MATIC. Cari tahu cara setor dan tarik Aset Kripto dari Ajaib Earn di sini: Tutorial Fitur Ajaib Earn
Mulai Investasi Aset Kripto di Ajaib Kripto!
Siap memulai perjalanan investasi crypto kamu? Yuk, langsung saja mulai bersama Ajaib Kripto! Cek harga crypto hari ini, dan Jual Beli Bitcoin, Ethereum, Binance Coin, serta koin lainnya akan jadi lebih mudah, aman, dan tepercaya bersama Ajaib Kripto, aplikasi crypto yang sudah terdaftar dan berizin dari Bappebti.
Yuk, download Ajaib Kripto sekarang!
