Seputar Info

Mengenal Fantom Coin, Aset Kripto yang Mengembangkan Ekosistem DeFi

fantom Coin

Tidak bisa dipungkiri bahwa kesuksesan Ethereum sebagai ekosistem finansial terdesentralisasi alias DeFi, membuat banyak proyek serupa bermunculan yang cukup sukses di pasar kripto. Salah satu proyek aplikasi finansial yang dimaksud adalah Fantom. Di mana, Fantom memiliki ekosistem DeFi yang cukup populer di sejumlah komunitas kripto.

Tidak heran, jika Fantom Coin masuk ke peringkat baik berdasarkan data Coinmarketcap. Dengan begitu, Fantom bisa menjadi pilihan untuk dimiliki karena mampu menunjukkan kredibilitasnya sebagai aset kripto dengan prospek bagus di masa mendatang. Untuk memahami Fantom lebih jauh sebagai langkah untuk mempertimbangkannya, yuk simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Apa Itu Fantom Coin?

Sumber: freepik

Pada dasarnya, Fantom merupakan platform smart contract yang berbasis Directed Acrylic Graph atau DAG dengan memfasilitasi ekosistem finansial terdesentralisasi. Di mana, Fantom memiliki platform open-source bernama Fantom OPERA yang kompatibel dengan mesin Ethereum Virtual Machine. Hal ini akan mempermudah pihak pengembang aplikasi Ethereum dalam memindahkan jaringan ke Fantom hanya dengan beberapa langkah saja.

Selain itu, teknologi DAG pada Fantom sendiri bisa membuat proses transaksi selesai hanya dalam 1-2 detik saja sehingga berguna bagi puluhan aplikasi DeFi dengan setiap detik berinteraksi melalui Fantom OPERA. Sementara itu, Fantom memiliki aset kripto bernama FTM untuk biaya transaksi dan staking. Mengacu pada Coinmarketcap, aset kripto Fantom sendiri masuk ke dalam 50 koin teratas sehingga bisa menjadi pilihan dengan prospek bagus di masa depan.

Sejarah dan Pendiri Fantom

Sumber: freepik

Fantom sendiri lahir dari ide Dr. Ahn Byung Ik seorang computer scientist asal Korea Selatan, Matthew Hur, dan sejumlah beberapa temannya di Digital Currency Holdings Australia pada tahun 2018. Mereka menganggap bahwa terdapat banyak keterbatasan pada blockchain terutama dalam skalabilitas, biaya transaksi yang mahal, hingga konfirmasi transaksi lambat. 

Di mana, sejak awal memang Fantom tidak memanfaatkan teknologi blockchain dan sebagai gantinya justru menggunakan direct acyclic graph dengan struktur data berbeda, namun menggunakan prinsip operasional sama. Sistem DAG juga dianggap mampu menyelesaikan permasalahan yang dialami sejumlah blockchain konvensional.

Latar belakang ini yang membuat Dr. Ahn Byung Ik dan beberapa temannya mendirikan organisasi non-profit bernama Fantom Foundation untuk menangani perkembangan Fantom. Lalu, mengadakan ICO di Juni 2018 dengan berhasil menarik banyak investor. Sampai saat ini, Fantom dipimpin oleh CEO Michael Kong dan Andre Cronje sebagai arsitek untuk DeFi yang fokus pada pengembangan ekosistem DeFi milik Fantom.

Cara Kerja Fantom

Seperti yang disampaikan sebelumnya bahwa Fantom menggunakan direct acyclic graph untuk menggantikan peran jaringan blockchain. Di mana, DAG sebagai sistem pembukuan digital terdesentralisasi yang DAG bekerja layaknya folder pada komputer untuk kemudian memiliki sub-folder masing-masing. 

Setiap struktur data pada sistem DAG terdapat kronologi waktu berisi data transaksi sebelumnya, transaksi berdekatan, hingga stempel waktu. Selain itu, DAG tidak mengumpulkan rangkaian data transaksi pada sebuah blok, melainkan data transaksi terjadi secara berdekatan akan terhubung satu sama lain untuk langsung diverifikasi tanpa harus menunggu konfirmasi berdasarkan banyak node pada jaringan. 

Oleh karena, sistem DAG bisa membuat transaksi langsung dikonfirmasi maupun diverifikasi selama 1-2 detik saja. Walaupun berbeda, sistem sama-sama menggunakan prinsip serupa yaitu jaringan hanya bergerak satu arah dengan semua data yang dimasukkan pada kedua sistem tersebut tidak bisa diubah, diganti, maupun dihilangkan. Selain DAG, Fantom juga menggunakan algoritma konsensus miliknya sendiri bernama Lachesis.

Layanan yang Ditawarkan Fantom Coin

Aset kripto dengan kode FTM ini menawarkan sejumlah layanan yang bisa diakses oleh pengguna. Mulai dari staking di jaringan Fantom sebagai salah satu yang unik di antara platform lain. Di mana, terdapat sejumlah tipe staking yang ditawarkan kepada penggunanya seperti staking tanpa mengunci, staking berdurasi waktu, hingga liquid staking.

Adapun staking FTM coin tanpa mengunci menjadi yang paling konvensional dengan memberikan pilihan untuk deposit FTM tanpa harus menguncinya sehingga pengguna bisa menyimpan dan mengambil kapanpun dengan memiliki bunga sebesar 4 persen. Lalu, tipe staking mengunci FTM coin dengan jangka waktu ditentukan mulai 1 bulan sampai 1 tahun. Di mana, semakin lama aset dikunci, maka semakin besar bunga yang didapat alias mencapai 12 persen.

Kemudian tipe yang terakhir adalah liquid staking yang mengunci FTM coin dan membiarkan pengguna mengubahnya menjadi sFTM untuk digunakan pada semua DApps Fantom. Selain staking, Fantom juga memiliki ekosistem DeFi yang tumbuh paling cepat. Di mana, kompatibilitas Fantom bersama EVM Ethereum membantu pengembang aplikasi bisa menambahkan jaringan Fantom. 

Bahkan, aplikasi DeFi besar seperti Curve maupun YFI memiliki kompatibilitas Fantom untuk membantu mengalirkan dana dari Ethereum ke Fantom. Uniknya, aplikasi DeFi ini memiliki nama menarik dengan tema hantu. Mulai dari Tomb Finance, Grim Finance, hingga Spirit Swap. 

Roadmap Fantom di Tahun 2022

Berdasarkan sejumlah milestone, selama tahun 2022 Fantom memberikan tanda untuk roadmap yang meliputi beberapa hal. Di mana, hal tersebut bisa mempengaruhi pergerakan harganya nanti. Adapun sejumlah roadmap yang dimaksud, seperti berikut:

  • Fantom Virtual Machine sebagai peralatan perangkat lunak untuk pengembang yang tertarik membangun aplikasi pada jaringan Fantom dengan tetap menyimpan kompatibilitas ke mesin EVM.
  • CEX khusus token ekosistem Fantom atau Felix Exchange untuk menukarkan token dari ekosistem Fantom seperti TOMB maupun SPIRIT.
  • DeFi besutan Daniele Sesta dan Andre Cronje bernama Ve(3,3) dengan memanfaatkan elemen NFT di dalamnya.
  • Listing di sejumlah CEX besar FTX dan Coinbase.

Sampai tulisan ini dibuat, pergerakan harga FTM coin berada di angka Rp5 ribuan dengan jumlah kapitalisasi pasar mencapai Rp15,974,138,874,903. Tidak heran, jika Fantom bisa dikatakan sebagai aset kripto yang memiliki prospek bagus di masa mendatang untuk dimiliki. Di mana, kamu bisa mendapatkan Fantom di sejumlah platform, salah satunya aplikasi Ajaib Kripto.

Ajaib Kripto hadir untuk membantu kamu mendapatkan aset kripto secara aman dan mudah melalui aplikasinya. Selain itu, kamu bisa mendapatkan aset kripto lainnya dengan potensi untuk menghasilkan keuntungan. Ditambah, pengguna bisa mendapatkan informasi seputar kripto terkini melalui berita dan artikelnya. Jadi tunggu apalagi? Yuk, download aplikasi Ajaib Kripto di smartphone kamu untuk mulai investasi di aset kripto, sekarang.

Artikel Terkait