Polygon merupakan blockchain layer 2 yang menggunakan sistem Ethereum. Polygon sendiri memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan Ethereum, yaitu terhadap kecepatan dan biaya transaksi. Dalam meningkatkan layanannya, Polygon akan melakukan Hardfork Polygon sehingga sistem bisa bekerja dengan lebih baik.
Sayangnya, pelaksanaan Hardfork Polygon dianggap sebagai langkah mundur karena menuju ke sistem sentralisasi. Apakah benar demikian? Yuk, baca ulasan berikut ini!
Kritik pada Hardfork Polygon
Polygon terkenal dengan kecepatan transaksi dan hemat biaya. Baru-baru ini, jaringan blockchain Polygon mengajukan perubahan melalui mekanisme hardfork.
Tujuan dari Hardfork Polygon adalah untuk meningkatkan kinerja jaringan dan mengurangi durasi transaksi final dalam jaringan.
Sasaran utama dalam upgrade menggunakan hard fork ini adalah mengurangi emisi dan mengatasi ketidakefisienan reorganisasi blockchain.
Namun, kenyataannya justru tidak seperti yang ditargetkan. Langkah Hardfork Polygon justru dianggap melanggengkan mekanisme sentralisasi.
Pandangan ini muncul akibat ketidaksesuaian persetujuan proposal dalam Hardfork Polygon.
Dalam pengajuan proposalnya pada awal Desember 2022 disebutkan bahwa pelaksanaan Hardfork harus disetujui oleh 100 validator dan penyedia infrastruktur untuk mengupgrade jaringan.
Namun, kenyataannya pelaksanaan Hardfork Polygon hanya disetujui oleh 13 validator dengan 15 validator yang berpartisipasi pada pemungutan suara.
Hal ini tentu sangat jauh dari apa yang diajukan Polygon dalam proposalnya. Padahal, untuk melakukan perubahan dalam suatu blockchain, tentu harus mendapatkan dukungan yang besar.
Penyetujuan ini mengakibatkan munculnya pertanyaan mengenai struktur organisasi jaringan dan sikap polygon atas desentralisasi.
Perdebatan ini banyak dilakukan dalam komunitas kripto terutama pada media sosial twitter.
Jika hanya membutuhkan 13 validator saja untuk menyetujui perubahan dalam blockchain, komunitas kripto mempertanyakan desentralisasi keuangan terdesentralisasi (DeFi) Polygon.
Para anggota forum Polygon juga telah menyatakan kekhawatiran tentang onboard validator baru dan melindungi kepentingan validator kecil.
Dalam blockchain Polygon, pemegang koin MATIC dapat mendelegasikan token mereka ke validator yang lebih besar yang memberikan suara untuk mereka.
Namun, pemegang koin MATIC tidak dapat mengakses catatan kinerja masing-masing validator sebelum mendelegasikan.
Hal ini mengakibatkan struktur kekuasaan dalam Polygon semakin tersentralisasi di antara validator.
Sebab, beberapa delegasi besar dapat bersekongkol untuk mengendalikan suara dan memblokir proposal yang sebenarnya baik atau meloloskan proposal buruk untuk perkembangan jaringan.
Tindakan Polygon yang terpusat ini bukanlah hal yang baru dalam dunia kripto. Sebelumnya, pada tahun 2021, Uniswap yang juga berbasis Ethereum dikritik atas sifat sentralisasinya.
Uniswap kala itu melakukan pencabutan token secara sepihak tanpa melakukan konsultasi atau pemungutan suara dengan para anggotanya.
Hal ini terdengar seperti hal yang sepele, namun dalam dunia kripto, tindakan tersebut tidak mencerminkan sifat desentralisasi.
Kripto dimanfaatkan karena sifatnya yang desentralisasi, oleh karena itu, tindakan terpusat atau sentralisasi membuat kripto atau DeFi tidak berbeda seperti lembaga atau institusi keuangan tradisional.
Hardfork Polygon memang menimbulkan kritik terhadap desentralisasi jaringan, namun Hard fork Polygon harus dipandang sebagai kemajuan teknologi,
Kritik yang timbul tentang desentralisasi jaringan dan struktur organisasi menjadi tantangan yang harus dihadapi oleh industri kripto.
Mereka harus mampu untuk mempertahankan komitmennya terhadap desentralisasi untuk mempertahankan integritas dan transparansi jaringan.
Potensi Hardfork Polygon pada token MATIC
MATIC merupakan token asli dari jaringan blockchain Polygon, Koin ini telah mengalami peningkatan nilai sebesar 17% dalam satu minggu sejak pelaksanaan Hardfork Polygon.
Hardfork Polygon secara signifikan meningkatkan infrastruktur blockchain. Hardfork Polygon mampu meningkatkan kinerja jaringan untuk mengurangi biaya gas emisi dan waktu transaksi.
Base Fee Change Denominator diubah dari 8 menjadi 16. Hal ini akan membantu menghaluskan tingkat peningkatan/penurunan dalam biaya dasar transaksi.
Reorganisasi rantai akan diatasi dengan mengurangi panjang sprint dari 64 menjadi 16 blok.
Artinya seorang produsen blok tunggal akan memproduksi blok secara terus-menerus untuk waktu yang lebih singkat (~32 detik) daripada saat ini (~128 detik).
Oleh karena itu, Hardfork memiliki potensi besar untuk meningkatkan kinerja jaringan dan meningkatkan popularitas di antara pengguna dan pengembang.
Besarnya peran Hardfork, maka dapat dikatakan menjadi tonggak penting dalam pengembangan Polygon dan MATIC.
Hardfork memberikan potensi untuk membawa banyak nilai positif ke jaringan dan membuka jalan bagi lebih banyak pengembangan di masa depan.
Hal ini tentunya akan mengakibatkan adanya lonjakan permintaan untuk token MATIC. Lonjakan tersebut berpotensi untuk meningkatkan harga MATIC di masa depan.
Walaupun dampak pada harga MATIC masih tetap bergantung pada kondisi pasar, namun, dengan fitur yang diberikan,tentu MATIC memiliki potensi to the moon ketika kondisi pasar memasuki bullrun.
Nah, setelah mengetahui kemampuan dan potensi MATIC setelah Hardfork Polygon dilakukan, kamu tentu tidak ingin kesempatan untuk ikut meroket bersama MATIC, kan?
Kamu bisa menggunakan Aplikasi Ajaib Kripto untuk melakukan pembelian MATIC, lho! Aplikasi Ajaib Kripto memiliki fitur yang mudah, aman serta berizin untuk melakukan pembelian aset kripto. Nah, tunggu apa lagi? Download sekarang, ya!