Berita

Cetak Rekor Harga Tertinggi, Harga Bitcoin Sentuh US$69,000!

Bitcoin cetak new ATH

Angin segar terjadi di dunia kripto. Bitcoin (BTC) yang berhasil menyentuh harga all time high barunya menandai pasar sedang dalam kondisi bull. Setelah di rentang hari Minggu ke Senin terus mengalami kenaikan, akhirnya Bitcoin berhasil menyentuh angka tertingginya di US$69,047 pada 5 Maret 2024, sebelum kembali turun lagi. Sejak tulisan ini dibuat pada Rabu (6/3/2024), harga Bitcoin sendiri berada di angka US$66,812.

Sebelumnya, aset kripto dengan kapitalisasi terbesar di dunia saat ini memang terus bergerak naik dalam seminggu terakhir mencapai lebih dari 21% yang juga berhasil menyentuh harga ath terakhir di US$68,990. Uniknya, rekor baru harga Bitcoin ini diikuti oleh masuknya arus dana melalui ETF Bitcoin Spot di Amerika Serikat dengan nilai US$66,010. 

Walaupun sebenarnya reli Bitcoin dipacu dengan banyaknya tekanan beli dalam beberapa minggu terakhir karena adanya ETF Bitcoin Spot, harga koin ini bisa saja mengalami resistance. Hal ini diungkapkan oleh Vetle Lunde selaku Analis Senior di K33 research yang mengatakan kondisi pagi ini “frothy”.

Mengingat, level pendanaan saat ini berada di level tertinggi dalam tiga tahun terakhir dan OI notional meningkat 23,000 Bitcoin dalam enam hari terakhir. Dengan adanya open interest yang mengacu pada jumlah dari total kontrak secara berjangka dan opsi kontrak di pasar merupakan indikator bagus pada permintaan token. 

Ditambah adanya periode arus masuk bersih berkelanjutan pada ETF Bitcoin, hal ini sering kali dikalahkan arus keluar melalui produk ETF Grayscale dengan biaya lebih tinggi yang totalnya mencapai 500 juta USD pada Jumat kemarin.

Pengaruh ETF Bitcoin Spot

Kehadiran ETF Bitcoin sendiri memiliki dampak yang cukup positif karena berhasil memperkenalkan passive dan tidak bergantung pada harga permintaan Bitcoin. Ditambah hal ini memperkuat status sebagai media penyimpanan nilai sehingga membuat harganya naik.

Berdasarkan laporan dari penelitian analis Bitfinex, terdapat sasaran harga konservatif mencapai 100 ribu sampai 120 ribu USD yang bakal tercapai di kuartal keempat 2024 dengan puncak siklus akan dicapai 2025 mendatang.

Selain itu, terkait ETF Spot dinilai bisa mengurangi volatilitas Bitcoin setelah berhasil mencapai harga baru. Hal ini menjadikan ETF Bitcoin memiliki peranan penting pada reli harga Bitcoin di pasar. Sejak 15 Februari 2024 lalu, ETF Bitcoin berhasil menyumbang 75 persen investasi baru ke Bitcoin karena berhasil melampaui 50 ribu USD berdasarkan data Cryptoquant.

Hal ini juga memungkinkan ETF Bitcoin untuk mengambil alih ETF emas untuk aset yang dikelola dalam waktu dua tahun ke depan. Terlepas dari pencapaian baru yang dilakukan Bitcoin, momen halving Bitcoin yang akan segera terjadi ini dinilai bisa mempengaruhi volatilitas Bitcoin secara signifikan. 

Menurut Paul Eisma selaku head of options trading di XBTO Futures, ekosistem kripto kemungkinan akan mendapatkan tekanan yang menjadi dampak adanya deflasi pasokan yang berkurang separuh maupun guncangan permintaan setelah halving terjadi.

Baca juga: Bagaimana Prediksi Bitcoin pada Maret 2024?

Referensi:

Artikel Terkait