Google Cloud mengumumkan kerja samanya dengan Solana yang menciptakan Blockchain Node Engine. Di mana, layanan ini akan ada di Solana tahun depan yang nantinya bisa digunakan dalam memudahkan setiap pengguna untuk meluncurkan node serta melakukan validasi melalui jaringan Solanan. Google sendiri belum menginformasikan secara detail, namun menurut pihaknya, Google Cloud dengan mengindeks data-data Solana yang membawanya ke cloud data warehouse yaitu Big Query.
Selain itu, tujuan dari langkah ini sendiri nantinya akan memfasilitasi akses ke sejumlah developer pada data historis blockchain Solana. Google Cloud juga mengumumkan rencana untuk menerima pembayaran crypto menggunakan Coinbase Commerce yang memungkinkannya untuk mendiversifikasi pilihan metode pembayaran di semua layanan cloud mereka.
Mengacu pada laporan BeInCrypto, pada Oktober lalu Google Cloud berhasil merilis layanan crypto node hosting terbaru yaitu Blockchain Node Engine dengan melalui sejumlah proses. Mulai dari pemasangan Ethereum client seperti Geth atau Parity, lalu menunggu node mengunduh semua data dari blockchain yang membutuhkan waktu berhari-hari. Kini, Google Cloud mampu meluncurkan node pada satu operasi dengan menentukan jaringan mana yang ingin digunakan dalam menjalankan node.
Uniknya, dari pengumuman kolaborasi ini sukses membuat harga koin Solana atau SOL naik dari 34,51 USD menjadi 38,55 USD dalam kurun waktu 2 jam saja. Di mana, volume transaksi Solana juga ikut meningkat mencapai 75,74 persen dengan kapitalisasi pasar menurun 12,09 persen ke 18,839 miliar USD mengacu pada data CoinMarketCap.
Google Cloud Sudah Berkolaborasi dengan Beberapa Blockchain
Selain Solana, Google Cloud juga sudah bekerjasama dengan sejumlah blockchain terlebih dahulu. Mengingat, Blockchain Node Engine sendiri mampu meminimalisir kebutuhan operasi node untuk memudahkan perusahaan-perusahaan web3 yang membutuhkan node dapat mengirim ulang transaksi, menerapkan smart contract, hingga membaca maupun menuliskan data blockchain yang memiliki performa dan keamanan tinggi.
Tidak heran, jika Google Cloud menjadikan Ethereum sebagai blockchain pertama yang menggunakan layanan tersebut. Di mana, Blockchain Node Engine ini akan membantu pengembang menyediakan node Ethereum yang bisa dikelola secara sepenuhnya menggunakan akses aman pada blockchain. Selain itu, pada bulan September lalu, Ronin Network juga mengumumkan jika Google Cloud menjadi validator di jaringannya.
Di mana, tujuan dari kemitraan ini agar bisa meningkatkan keamanan pada jaringan Ronin Network. Mengingat, laporan BeInCrypto menyatakan pada akhir Maret lalu, Ronin Network mengalami peretasan dengan mengakibatkan kerugian mencapai lebih dari 600 juta USD. Selain itu, Sky Mavis selaku perusahaan yang berada di balik Ronin Network dan Axie Infinity juga memilih Google Cloud sebagai langkah peningkatan kapabilitas caching maupun load balancing untuk pengiriman konten jaringannya.
Dengan begitu, Sky Mavis bisa memberikan pengalaman secara mulus dan tepercaya bagi setiap pengguna dengan tidak peduli di mana pun berada dan apapun perangkat yang digunakan.
Sumber:
Untuk mendapatkan berita menarik lainnya seputar aset kripto, blockchain, NFT, dan Metaverse, kunjungi halaman blog Ajaib Kripto! Ajaib Kripto menghadirkan layanan investasi crypto online yang aman dan terpercaya. Yuk, download aplikasi Ajaib Kripto dengan klik button di bawah ini!