Investor Pro

7 Daftar ICO Kripto yang Berhasil Kumpulkan Dana Investasi Terbanyak

ico

Jika saham yang melantai di bursa harus melalui IPO atau Initial Public Offering, maka aset kripto akan melalui ICO atau Initial Coin Offering untuk mengumpulkan dana di awal setelah berhasil listing. ICO sendiri memang dilakukan oleh suatu organisasi maupun perusahaan di bidang kripto untuk mendapatkan pendanaan atas proyek yang ditawarkan.

Dalam beberapa tahun terakhir, sudah banyak proyek kripto yang melalui proses ini dalam menarik investor untuk berinvestasi di koinnya. Tidak heran, jika ada sejumlah kripto yang berhasil mengumpulkan dana investasi melalui ICO dengan nominal tinggi. Nah, berikut ini ada sejumlah daftar ICO kripto dengan dana investasi terbanyak sampai saat ini.

Penasaran dengan apa saja kripto yang dimaksud? Yuk, simak penjelasannya berikut ini.

EOS

Proyek kripto pertama yang berhasil meraih pendanaan melalui ICO dengan nominal tinggi yaitu EOS. Proyek kripto ini berhasil mengumpulkan dana mencapai USD4,2 miliar melalui ICO selama setahun lebih berdasarkan gabungan dari tiga putaran pendanaan ventura di tahun 2018. Adapun pendanaan dilakukan oleh Epic Games, Uber, serta pengembang rokok elektronik Juul.

EOS sendiri didirikan oleh Dan Larimer selaku CTO Block.One yang menjadi pelopor kripto awal dengan berhasil meluncurkan jaringan media sosial Steemit, DEX BitShares, dan proyek lain. EOS hadir sebagai pesaing Ethereum yang diklaim menjadi platform bukti kepemilikan didelegasikan alias dPoS dengan kemampuan menangani ribuan bahkan lebih banyak transaksi per detik dibandingkan Ethereum.

Hal ini juga menjadikannya pusat pengembangan dApp di masa mendatang. Sampai saat ini, harga token EOS berada di angka USD0,7334 per koin dengan kapitalisasi pasar mencapai USD804 juta.

Telegram Open Network

Lanjut ke peringkat kedua yaitu Telegram Open Network yang berhasil mendapatkan dana melalui ICO sebanyak USD1,7 miliar. Proyek kripto besutan pemilik aplikasi perpesanan Telegram yaitu Pavel dan Nikolai Durov menciptakan Telegram Open Network sebagai jaringan untuk pengiriman pesan dan pembayaran berbasis blockchain.

Sayangnya, Komisi Sekuritas dan Bursa AS alias SEC memberikan sanksi pada Telegram dengan melarang peluncurannya melalui Amerika Serikat pada tahun 2019 lalu. Hal ini dikonfirmasi oleh Pavel Durov pada Mei 2020 yang menyatakan tim sudah berjuang keras dalam menemukan solusi, namun proyek ini gagal untuk diluncurkan.

Sebulan setelahnya, SEC memerintahkan Telegram agar mengembalikan USD1,2 miliar kepada investor sekaligus memberikan sanksi denda sebanyak USD18,5 juta pada perusahaan.

Tatatu

Kemudian ada Tatatu yang berhasil mengumpulkan sebanyak USD575 juta melalui ICO meliputi Polymath Capital, BlockTower Capital, dan para pendukungnya di Juni 2018 lalu. Proyek kripto ini mengeklaim sebagai platform streaming layaknya Netflix yang berbasis blockchain dengan penonton bisa mendapatkan hadiah token TTU ketika menonton film.

Setelah berhasil menjadi startup yang membuat daftar film populer melalui platform-nya, kini Tatatu mampu memberikan penghargaan ke pengguna saat konten visual mereka disukai maupun dibagikan. Selain itu, Tatatu baru saja meluncurkan inisiatif baru untuk membuat setiap pengguna bisa memanfaatkan tokennya dalam berpartisipasi lelang dengan tujuan memenangkan teknologi baru.

Dragon Coin

Kemudian ada Dragon Coin yang mengalami ledakan melalui ICO pada tahun 2018 lalu. Dragon Inc. yang berbasis di Makau ini merilis ICO Dragon Coin dengan sistem pembayaran menargetkan pasar kasino online di wilayah Asia Tenggara. Dengan investor ritel dan institusional yang tertarik memanfaatkan peluang investasi pada proyek ini membuat dana yang berhasil dikumpulkan mencapai USD320 juta.

Hanya saja, terdapat permasalahan skandal yang menimpa koin ini karena sebulan setelahnya, New York Times mengeklaim jika Cambridge Analytica sebagai perusahaan konsultan politik kontroversial terlibat memengaruhi ratusan pemilihan umum dalam skala global pada kampanye promosi Dragon Coin. Selain itu, laporan tersebut mengaitkan Dragon Coin dengan Wan Kuok-koi yaitu gangster Makau.

Investigasi dilanjutkan oleh Divisi Penindasan Kejahatan Thailand alias CSD yang berhasil menangkap aktor Thailand, Jiratpisit Jaravijit karena sejumlah dana ICO tersebut dilacak masuk ke rekening banknya. Sementara itu, Dragon Coin saat ini menjadi proyek kripto yang terbengkalai karena belum ada perkembangan sama sekali.

HDAC

Lanjut ke kripto yang mendapatkan pendanaan terbesar kelima melalui ICO yaitu Hyundai Digital Asset Company atau HDAC dengan dirilis pada Desember 2017 lalu. Anak perusahaan pembuat mobil asal Korea ini berhasil mengumpulkan dana sebesar USD258 juta. HDAC sendiri diciptakan sebagai ekosistem blockchain dalam mendukung Internet of Things dan blockchain lainnya.

Akan tetapi, proyek kripto ini gagal di pasaran dengan tokennya hanya dihargai sebesar USD0,016 dengan mencapai harga tertinggi di USD0,106 pada 2018. Kemudian di Maret 2020, HDAC merilis dapp pertama melalui mainnet-nya dan berencana merilis ekosistem blockchain dari mitra agar bisa menyaingi Klatyn sebagai konsorsium platform blockchain yang mendapat dukungan pemilik Kakao.

Filecoin

Proyek kripto berikutnya dengan berhasil mendapatkan pendanaan tinggi melalui ICO yaitu Filecoin. Proyek besutan Protocol Labs ini berhasil mengumpulkan dana mencapai USD257 juta di September 2017 lalu yang berjanji akan membangun pasar terdesentralisasi sebagai tempat penyimpanan data untuk menyaingi perusahaan cloud terpusat.

Walaupun proyek ini sempat mengalami penundaan, namun akhirnya dirilis pada Oktober 2020 dengan diperjualbelikan saat itu dibuka di harga USD26 per koinnya hingga berhasil memuncak di angka USD63, sebelum akhirnya jatuh ke USD31 per koinnya. Sampai saat ini, harga Filecoin sendiri berada di angka USD4,35 per koin dengan kapitalisasi pasar mencapai USD1,8 miliar.

Tezos

Proyek kripto terakhir yang juga mendapatkan pendanaan di ICO dengan nominal tinggi adalah Tezos. Tezos Foundation asal Zug, Swiss ini berhasil menerima USD232 juta melalui ICO yang diselenggarakan pada Juli 2017 lalu. Proyek kripto ini hadir sebagai platform smart contract yang diciptakan untuk mendukung ekonomi digital pada online game dan lain sebagainya.

Nilai jual proyek kripto ini yaitu tata kelola dengan kemampuan mengubah dirinya dalam mencegah hard fork seperti yang dihasilkan DAO. Sampai hari ini, Tezos menjadi salah satu kisah sukses kripto yang melalui ICO hingga difavoritkan dalam memberdayakan Euro digital dan protokolnya dipilih dalam uji coba mata uang digital milik bank sentral Prancis.

Saat ini harga koin Tezos berada di angka USD0,8213 per koinnya dengan kapitalisasi pasar mencapai USD775 ribu. Walaupun sejumlah proyek kripto tersebut berhasil mengumpulkan dana melalui ICO dengan jumlah fantastis, namun tidak semua berhasil berjalan dengan baik sampai sekarang.

Hal ini berarti saat memilih proyek kripto, kamu tetap membutuhkan analisa secara mendalam. Apalagi mendapatkan aset kripto semakin mudah dilakukan saat ini, salah satunya menggunakan aplikasi Ajaib Kripto.

Mulai Investasi Aset Kripto di Ajaib Kripto!

Siap memulai perjalanan investasi crypto kamu? Yuk, langsung saja mulai bersama Ajaib Kripto! Cek harga crypto hari ini, dan Jual Beli Bitcoin, Ethereum, Binance Coin, serta koin lainnya akan jadi lebih mudah, aman, dan tepercaya bersama Ajaib Kripto, aplikasi crypto yang sudah terdaftar dan berizin dari Bappebti.

Yuk, download Ajaib Kripto sekarang!

Artikel Terkait