Investor Pemula

Mengenal Luna Classic Sebagai Native Token dari Terra Classic

Luna Classic

Perkembangan dunia crypto yang terus meningkat hingga saat ini, diikuti oleh munculnya beragam pilihan aset kripto melalui token yang bisa dimiliki oleh siapapun. Salah satu token yang dimaksud adalah Luna Classic atau LUNC. Di mana, Luna Classic sendiri menjadi salah satu token dari rantai bernama Terra Classic.

Menurut pendiri Terra Luna, Do Kwon, aset kripto ini sebagai rencana kebangkitan dari LUNA yang sempat anjlok beberapa bulan lalu melalui tajuk Terra Ecosystem Revival Plan 2. Di mana, LUNC akan menjadi token yang dikelola melalui rantai Terra Classic. Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Luna Classic dan potensinya di masa mendatang sehingga bisa menjadi pilihan untuk dimiliki? Yuk, simak penjelasannya berikut ini.

Apa Itu Luna Classic?

Pada dasarnya, Luna Classic dengan kode LUNC sendiri merupakan native token yang ada di jaringan lama Terra Luna setelah adanya percabangan atau fork pada rantai Terra baru. Di mana, aset kripto ini hadir setelah kejadian anjlok pada token UST Luna beberapa bulan lalu. Istilah Classic yang digunakan oleh LUNC sendiri tampak mengadaptasi Ethereum Classic sebagai pembagian Ethereum yang disebabkan adanya peretasan DAO Ethereum pada tahun 2017 lalu.

Menurut Kwon, runtuhnya LUNA disebabkan oleh UST yang turun tajam, namun menjadi titik balik dalam membagi dua rantai melalui blockchain Terra. Luna Classic sendiri dirilis pada Mei 2022 lalu ketika  hard fork membagi Terra Chain ke dalam dua bagian. Penjualan LUNA pada pelemahan sebelumnya juga ditambah dengan naiknya popularitas aplikasi decentralised finance alias DeFi.

Terra Classic sebagai blockchain dari token Luna Classic sendiri menggunakan mekanisme Delegated Proof of Stake dengan mewajibkan validator dalam melakukan staking sehingga bisa menjadi validator jaringan maupun mendapat imbalan. Sistem Tendermint yang digunakan oleh blockchain ini digadang memiliki kecepatan cukup tinggi yang mampu mengalahkan jenis blockchain menggunakan sistem Proof of Stake lainnya. 

Di mana, kecepatan blockchain Terra sendiri mencapai 10.000 transaksi per detik dengan validator yang mampu memvalidasi 10.000 transaksi masuk setiap detiknya. Hal ini jelas jauh lebih cepat jika dibandingkan dengan kecepatan Bitcoin dan Ethereum karena masih ada di angka puluhan transaksi per detik. Selain itu, cara ini ditujukan dalam menjadikan blockchain untuk mudah dipahami dan diadopsi.

Perbedaan Luna Classic dengan LUNA 2

Ketika ekosistem Terra LUNA mengalami penurunan tajam pada kuartal kedua tahun 2022 memang membuat keriuhan hingga menyebabkan kekhawatiran atas aset kripto. Mengingat, ada banyak investor LUNA yang kehilangan uang dalam jumlah besar karena runtuhnya harga koin Luna Classic dan UST sebagai stablecoin algoritmiknya.

Di mana, dua token tersebut mengalami penurunan tajam mencapai lebih dari 90 persen sehingga sangat sulit untuk bisa bangkit kembali ke harga tertingginya. Ditambah tidak adanya upaya lebih oleh pihak Terraform Labs dalam mengatasi permasalahan ini. Akan tetapi, Do Kwon selaku CEO Terraform Labs sendiri justru merancang jaringan Terra baru bernama Terra 2.0 dengan token baru yaitu LUNA 2.0.

Hal ini tentu sangat menuai pro dan kontra bagi para investor. Mengingat, nasib dari LUNA dan UST terkesan diabaikan karena fokusnya pada token baru. Walaupun begitu, token baru ini sendiri bisa dibilang menjadi pengganti LUNA yang diharapkan bisa memulai perkembangannya, namun tidak memiliki nasib yang sama dengan pendahulunya.

Lalu, apa bedanya LUNC dengan LUNA 2.0 sehingga bisa menjadi pertimbangan bagi para investor untuk memilih koin ini dalam menjadikannya aset kripto? Tentunya, kamu bisa mengetahui perbedaan dari kedua token ini berdasarkan pengertian dan fungsinya. Di mana, LUNA 2.0 hadir sebagai proposal pemulihan jaringan Terra berdasarkan ide Do Kwon yang telah disetujui komunitas pada proses perilisannya. 

Apalagi LUNA 2.0 sendiri memiliki simbol LUNA dengan beroperasi pada jaringan Terra baru dan tidak terhubung dengan stablecoin UST. Di mana, token ini pertama kali dibagikan ke para investor melalui skema airdrop khususnya untuk pemegang token Luna Classic dan UST. LUNA 2.0 sendiri memiliki pasokan koin mencapai 1 miliar token dengan fungsi yang sebenarnya masih belum begitu jelas.

Mengingat, visi dan fungsi dari token ini belum dipaparkan secara jelas dan baik. Hal ini membuat banyak investor yang masih meragukan prospek Terra 2.0 sehingga tetap menjadi perhatian bagi Do Kwon beserta tim dalam mengembangkan koin ini sehingga memiliki pandangan positif dari para pengamat maupun investor.

Sementara Luna Classic sebagai token asli yang berada di jaringan Terra dan kembar dengan fungsi menyerap fluktuasi harga stablecoin UST. Selain itu, Luna Classic juga tidak memiliki pasokan tetap. Sedangkan untuk UST, dirancang agar bisa mempertahankan harga tetap stabil dengan mengacu pada USD. Adapun cara yang dilakukan untuk membuat harganya tetap stabil adalah dengan menerbitkan maupun melakukan burn token UST beserta LUNC.

Dengan begitu, perbandingan antara permintaan dan penawaran bisa tetap stabil. Jika mengacu pada penurunan tajam Terra, maka UST sendiri bisa dikatakan sebagai penyebab utama. Hal ini karena banyaknya aksi jual secara besar-besaran pada UST yang memaksa LUNC untuk menambah jumlah tokennya sehingga pasokan mengalami pembengkakan.

Hal ini yang disebut dengan hiper inflasi pada Luna Classic sehingga membuat harganya terjun bebas mencapai 90 persen. Hingga pada akhir Mei 2022 lalu, muncul jaringan Terra 2.0 yang membuat tokennya berganti ke LUNC dengan jaringan Terra Classic. Dari sini, tentu kamu bisa memahami perbedaan di antara kedua token ini.

Kejadian jatuhnya Luna Classic dan UST yang membuat token LUNA terjun bebas, tentunya bisa menjadi pelajaran bagi calon investor maupun trader dalam memilih aset kripto. Mengingat, aset kripto memiliki risiko yang sangat besar sehingga jika dilakukan secara asal, maka kamu bisa kehilangan semua dana yang dimiliki. Selain pilihan aset kripto, platform yang menyediakan layanan untuk mendapatkan aset kripto juga harus diperhatikan.

Mengingat, ada banyak pilihan platform crypto yang tersedia saat ini sehingga kamu diwajibkan untuk memilihnya secara tepat. Salah satu platform yang bisa digunakan untuk mendukung aktivitas tersebut yaitu aplikasi Ajaib Kripto. Di mana, Ajaib Kripto bisa membantu kamu untuk memiliki aset kripto secara aman dan mudah.

Kamu bisa menganalisa dan memilih aset kripto mana yang memiliki potensi baik di masa mendatang. Oleh karena itu, yuk download aplikasi Ajaib Kripto di smartphone kamu untuk mulai investasi di aset kripto, sekarang.

Baca Artikel Lainnya di Ajaib Kripto!

Untuk mendapatkan informasi menarik lainnya seputar aset kripto, blockchain, NFT, dan Metaverse, kunjungi halaman blog Ajaib Kripto! Ajaib Kripto menghadirkan layanan investasi crypto online yang aman dan terpercaya. Yuk, download aplikasi Ajaib Kripto dengan klik button di bawah ini!

Artikel Terkait