Investor Pemula

Yuk Kenalan Dengan Merkle Tree, Si Komponen Penting Di Blockchain!

Yuk Kenalan Dengan Merkle Tree, Si Komponen Penting Di Blockchain!

Di dalam crypto, ada banyak sekali istilah-istilah asing yang mungkin belum kamu ketahui. Dimulai dari blockchain, node, staking hingga Merkle Tree. Merkle tree atau yang dikenal juga dengan Hash Tree merupakan salah satu komponen penting di dalam crypto. Melalui artikel ini kita akan membahas lebih lengkap mengenai pengertian, sejarah, fungsi dan cara kerja Merkle Tree.

Pengertian Merkle Tree?

Merkle Tree merupakan sebuah struktur data yang digunakan di dalam kriptografi dan juga teknologi blockchain. Hash Tree digunakan untuk memastikan integritas data dan juga memverifikasi keaslian data.

Hash Tree merupakan binary tree dimana setiap nodenya akan mewakili hash dari data yang ada dibawahnya. Node dalam tree ini dihasilkan dari gabungan dua node anaknya. Node root dari tree ini disebut juga sebagai Merkle Root. Merkle Root akan mewakilkan seluruh data yang ada di dalam tree (pohon).

Seperti yang disebutkan sebelumnya, Hash Tree digunakan untuk memverifikasi keaslian dari suatu transaksi. Setiap transaksi yang ada di blockchain akan ditambahkan ke Hash Tree sebagai leaf node. Lalu kemudian akan dihasilkan sebuah Merkle Root yang akan mewakilkan transaksi-transaksi yang ada di dalam blok. 

Ketika node ditambahkan ke Hash Tree, Merkle Root akan otomatis berubah. Hal ini disebabkan oleh Merkle Root ditambahkan ke dalam blok header. Maka akan terjadi perubahan di blok. Dengan begitu Merkle Root juga akan berubah. 

Sejarah Merkle Tree

Merkle Tree pertama kali dibuat pada tahun 1979. Ralph Merkle adalah orang dibalik terciptanya Merkle Tree. Merkle adalah seorang ilmuwan komputer yang sebelumnya bekerja di Xerox PARC. Merkle membuat sebuah jurnal yang isinya membahas tentang konsep Merkle Tree. 

Melalui jurnalnya, ia menjelaskan mengenai struktur lengkap tree (pohon) yang digunakan untuk memverifikasi keaslian transaksi di blockchain. Pada awalnya, Hash Tree digunakan dalam kriptografi untuk mengamankan data yang digunakan melalui jaringan. Namun, teknologi ini dikemabngkan dan mulai diterapkan di dalam blockchain. 

Di tahun 2009, si pendiri Bitcoin alias Satoshi Nakamoto mulai menggunakan Hash Tree di desain blockchain miliknya. Berkat adanya Hash Tree, Nakamoto berhasil mengamankan integritas transaksi di dalam Bitcoin tanpa harus menyimpan semua transaksi di setiap bloknya. 

Di tahun-tahun selanjutnya, Hash Tree mulai digunakan di berbagai jenis blockchain baru, seperti Ripple, Ethereum, dan juga Litecoin. Sampai saat ini, Hash Tree dianggap sebagai salah satu komponen penting di desain blockchain dan aplikasi kriptografi lain. 

Fungsi Merkle Tree

Hash Tree berhasil menjadi komponen dalam keberlangsungan desain blockchain. Hash Tree memiliki fungsi utama untuk memverifikasi data dan juga keasliannya. Namun, Hash Tree juga memiliki beberapa fungsi pendukung lain, seperti:

  1. Memverifikasi integritas data. Hash Tree digunakan sebagai tools untuk memverifikasi kalau data belum diubah secara sah. Jika data sudah diubah, hash dari data akan diubah dan tidak cocok dengan hash yang ada di Hash Tree. 
  2. Memverifikasi keaslian data. Hash Tree digunakan untuk memverifikasi bahwa data yang ada dan disimpan di tree (pohon) itu benar-benar original.
  3. Ekonomi verifikasi. Hash Tree digunakan sebagai wadah untuk menyimpan hash dari data tersebut. Hal ini akan membuat sistem penyimpanan menjadi lebih efisien. 
  4. Kecepatan transaksi menjadi jauh lebih cepat. Dengan adanya Hash Tree, maka sistem hanya perlu memverifikasi beberapa hash. 
  5. Penggunaan dalam blockchain. Seperti yang disebutkan sebelumnya, Hash Tree digunakan di dalam teknologi blockchain untuk memverifikasi keaslian dari suatu transaksi. Hash Tree juga digunakan untuk mengamankan integritas dari suatu transaksi di dalam blockchain. 

Cara Kerja Merkle Tree

Dari penjelasan di atas, mungkin cara Hash Tree terkesan cukup rumit dengan segala fungsinya. Namun faktanya, cara kerja Merkle Tree tidak serumit yang kamu bayangkan. Berikut cara kerja dari Merkle Tree:

Data-data yang akan disimpan dalam Hash Tree akan di hash dengan menggunakan fungsi hash SHA-256. Setiap hash dari data-data itu akan dipindahkan node di Hash Tree. Namun jika data tidak memiliki jumlah genap, maka data terakhir akan digunakan sebagai pasangan. 

Setiap pasangan di dalam tree (pohon) akan di hash menjadi satu hash yang yang kemudian disimpan di dalam tingkat atas tree (pohon). Proses ini akan terus diulang-ulang hingga hanya terdapat satu node di tingkat atas tree (pohon). Nah, tingkat atas ini disebut sebagai root node atau root hash. 

Root hash ini akan mewakili integritas dari seluruh data yang ada di tree (pohon). Jika data diubah, maka hash data akan berubah dan tidak cocok dengan root hash yang sudah disimpan di Hash Tree. 

Hash Tree juga digunakan di dalam blockchain untuk membantu jaringan blockchain memverifikasi keaslian suatu transaksi yang terjadi. Blockchain akan menyimpan hash transaksi tersebut di blok dalam bentuk Hash Tree. Root hash dari Hash Tree disimpan dalam blok header sebagai bagian dari Proof-of-Work untuk memverifikasi keaslian blok.

Itulah penjelasan mengenai satu komponen penting dalam desain blockchain yang menjadi rumah bagi para aset-aset kripto yang kamu miliki. Hash Tree bisa disebut sebagai salah satu pilar mengapa blockchain bisa secanggih dan semaju ini dalam menjalankan transaksi-transaksi di jaringannya.

Artikel Terkait