Investor Pemula

Mau Aset Kripto? 6 Bitcoin ETF Ini Cocok Dikoleksi

bitcoin-etf

Sejak Bitcoin ETF resmi diperdagangkan, harga Bitcoin (BTC) sendiri terpantau masih belum stabil. Terpantau hari Rabu (17/11/2021), harga BTC merosot tajam di kisaran USD60.527 atau sekitar Rp859,48 juta (kurs Rp14.200).

Padahal sejak awal ETF diperdagangkan, harga BTC hingga sepekan lalu nyaris menyentuh harga tertinggi di kisaran Rp1 miliar.

Namun, kehadiran ETF semakin menambah beragam investasi khususnya pada aset kripto. Pada dasarnya, Bitcoin ETF adalah semacam reksa dana yang berbentuk kontrak investasi kolektif, di mana unit penyertaannya diperdagangkan di bursa efek.

Hadirnya ETF kripto semakin memudahkan investor untuk berinvestasi di BTC maupun aset kripto yang lain. Sampai hari ini, setidaknya sudah ada lebih dari 10 ETF bertema cryptocurrency dan jumlahnya makin bertambah.

Mengenal Bitcoin ETF

ETF adalah Exchange Traded Funds yang merupakan bentuk lain dari investasi publik menggunakan nilai dasar aset sebagai dasarnya, bisa berupa komoditas, saham, atau kombinasi dari aset yang tersedia.

Bitcoin ETF adalah dana investasi dari cryptocurrency yang bisa melacak nilai Bitcoin dan diperdagangkan pada bursa efek. ETF memungkinkan seorang investor berinvestasi dalam BTC tanpa perlu melalui proses rumit saat melakukan transaksi jual beli ETF.

Selain itu, Bitcoin ETF adalah instrumen yang sekilas hampir sama dengan saham, yakni harganya bergerak sesuai dengan harga Bitcoin lainnya. Menurut coinvestasi.com, Bitcoin ETF punya potensi menghilangkan berbagai masalah keamanan dan instabilitas pada market BTC.

Namun, untuk masalah keamanan yang seringkali jadi tantangan tersendiri bagi investor tampaknya bakal teratasi karena Bitcoin ETF menambah lapisan insulasi. Selain itu keamanan uang investor hanya terkait harganya, bukan pada aset kriptonya.

Sementara tempat pengelolaan Bitcoin ETF adalah perusahaan yang membeli dan menyimpan BTC asli sehingga investasi ETF menawarkan cara lebih aman dan stabil.

Dampaknya di Pasar Kripto

Lalu apa dampaknya di pasar kripto dengan adanya ETF? Kehadiran Bitcoin ETF dapat memicu peningkatan permintaan BTC lainnya. Faktor utama yang jadi pemicu naiknya harga BTC yang nyaris menyentuh angka Rp1 miliar yakni Bitcoin ETF adalah jenis instrumen investasi yang dapat menarik banyak minat investor institusional untuk terjun ke dunia cryptocurrency.

Aset Kripto ETF yang Bisa Dikoleksi

Walaupun sebetulnya Bitcoin ETF masih mendapat penolakan oleh beberapa komisi di Amerika Serikat, investor tetap memiliki banyak pilihan untuk mengoleksi ETF aset kripto dan dana dana cryptocurrency lainnya.

Ada 10 Bitcoin ETF yang bisa kamu cermati untuk dikoleksi sebagai aset kripto, yaitu:

1.    Proshares Bitcoin Strategy ETF (BITO)

Proshares BITO yang diluncurkan pada 19 Oktober lalu, jadi ETF AS pertama yang menyediakan kontrak berjangka BTC bagi investor. ETF yang dimiliki BITO mencapai USD1,4 miliar aset dan rasio pengeluaran tahunan 0,95% atau USD95 untuk dari setiap USD10.000 yang diinvestasikan.

Hal yang perlu diperhatikan adalah BITO tidak berinvestasi secara langsung dalam bentuk Bitcoin fisik. Sebagai gantinya, kamu berinvestasi dalam kontrak berjangka Bitcoin yang diselesaikan secara tunai – kontrak jangka waktu sampai jatuh tempo.

2.    Valkyrie Bitcoin Strategy ETF (BTF)

Valkyrie BTF tidak memiliki aset berupa Bitcoin, namun direncanakan akan memegang kontrak berjangka Chicago Mercantile Exchange Bitcoin pada bulan depan. Saat ini aset yang dimiliki BTF sebesar USD59,5 juta dengan rasio biaya 0,95%.

Berinvestasi aset kripto di Valkyrie terbilang cukup bagus karena ditangani oleh manajer aset yang memiliki pengalaman bertahun-tahun dalam manajemen aset dan digital serta dipercaya untuk berbagai cryptocurrency termasuk Bitcoin, Polkadot, Algorand, dan lainnya.

3.    VanEck Bitcoin Strategy ETF (XBTF)

XBTF merupakan ETF terdaftar pertama Bitcoin-linked pada 15 November. XBTF jadi yang paling murah di antara BTC berjangka ETF dengan rasio biaya 0,65%.

Namun, ini bukan VanEck ETF pertama yang ada di BTC. Perusahaan juga meluncurkan VanEck Inflation Allocation ETF (RAAX), di mana dana yang diperoleh berinvestasi di ETF lain yang menginvestasikan dananya dalam aset nyata, seperti emas, real estate, minyak, hingga BTC.

Setidaknya XBTF sejauh ini berada pada jalur untuk mengakumulasi lebih banyak lagi. Aset yang dimiliki saat ini kurang dari USD10 juta setelah hari pertama perdagangannya.

4.    Grayscale Bitcoin Trust (GBTC)

Tidak seperti ETF lainnya, GBTC memiliki cryptocurrency secara langsung. Setiap saham ETF adalah mewakili sebesar 0,000935 BTC. Saat ini GBTC punya aset mencapai USD41,3 miliar dan rasio biaya 2%.

Namun, nilai tersebut tidak tetap karena tidak seperti ETF, perwakilan seperti GBTC dapat berdagang dengan harga diskon atau premium untuk aset dasarnya.

Hari ini saja GBTC diperdagangkan dengan diskon 14% untuk NAB Bitcoin, yang berarti kamu secara efektif membeli Bitcoin untuk USD86 sen.

5.    Amplify Transformational Data Sharing ETF (BLOK)

Amplify Transformational Data Sharing ETF atau BLOK tidak memegang aset kripto secara langsung. Akan tetapi aset kriptonya dipegang melalui beberapa kepemilikan seperti Galaxy Digital Holdings Ltd (GLXY), dan Square Inc (SQ). Biaya rasio yang dimiliki BLOK adalah 0,71%.

6.    Bitwise 10 Crypto Index Fund (BITW)

Apabila sebagian dari ETF hanya berfokus pada Bitcoin, berbeda dengan BITW yang memberikan paparan 10 cryptocurrency paling berharga berdasarkan nilai kapitalisasi pasarnya. Aset BITW yang dimiliki saat ini berjumlah USD1,4 miliar dan rasio biayanya sebesar 2,5%.

Artikel Terkait