Popularitas jaringan Ethereum dalam dunia kripto yang terus meningkat menjadi latar belakang munculnya sejumlah platform blockchain yang tertarik membuat ekosistem DeFi dan dApps-nya sendiri. Ethereum sendiri mampu menarik banyak pengguna baru yang ingin masuk ke dalam industri kripto. Selain itu, Ethereum memiliki skalabilitas dan kepadatan jaringan sehingga menjadi peluang bagi platform lain untuk menawarkan jaringan blockchain pribadi sebagai alternatif Ethereum.
Salah satu platform yang dimaksud adalah NEAR protocol. Di mana, Near adalah protokol yang mulai banyak dilirik sejumlah platform yang membutuhkan jaringan blockchain. Tidak heran, jika Near adalah protokol yang dianggap bisa menggantikan protokol Binance Smart Chain. Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Near protocol dan kelebihan apa yang ditawarkan? Yuk, simak penjelasannya berikut ini.
Apa Itu Near Protocol
Protokol Near adalah platform terdesentralisasi menggunakan kapabilitas smart contract yang mendukung terciptanya ekosistem DeFi serta DApps. Near juga memiliki kompatibilitas pada jaringan Ethereum menggunakan Ethereum Virtual Machine atau EVM sehingga para pengembang aplikasi Ethereum bisa berpindah ke Near secara mudah.
Selain itu, protokol Near adalah blockchain Layer-1 yang murah, cepat, serta lebih mudah digunakan pengembang aplikasi. Adapun pilar utama dari jaringan Near adalah inovasi teknologi Layer-2 bernama sharding yang menggunakan mekanisme konsensus Doomslug. Di mana, kedua teknologi ini membuat Near bisa memproses transaksi secara cepat dan ideal saat digunakan secara massal. Jaringan Near juga memiliki coin bernama NEAR.
Pendiri Protokol Near
Near sendiri diciptakan pada tahun 2018 oleh dua orang yang sudah berpengalaman di dunia teknologi yaitu Illia Polosukhin dan Alexander Skidanov. Di mana, Illia pernah bekerja di Google untuk bidang teknik dan Alex sebagai insinyur perangkat lunak yang pernah bekerja di Microsoft. Latar belakang diciptakannya protokol Near sebagai blockchain sendiri untuk membantu mengatasi permasalahan blockchain yang dirasa terlalu lambat, mahal, serta tidak bisa memproses transaksi dengan skala besar.
Setelah melihat teknologi smart contract Ethereum, tim NEAR kemudian menyadari bahwa proses pemrograman milik Ethereum terasa rumit dan tidak intuitif khususnya untuk pengembang aplikasi pada umumnya. Mereka mengacu pada titik tersebut dengan membangun komponen pemrograman protokol Near sesuai standar industri yang dirancang Google dan Microsoft. Hal ini dilakukan dengan tujuan mempermudah transisi untuk pengembang non-kripto yang ingin menggunakan jaringan blockchain.
Oleh karena itu, Near adalah protokol yang membangun jaringan dengan mengutamakan kemudahan untuk pengembang yang tertarik membangun aplikasi melalui ekosistem Near.
Ekosistem dari Near Protocol
Untuk membuat proyeknya menarik, tentu Near adalah protokol yang menawarkan ekosistem cukup luas. Mulai dari Wallet, DAO, DeFi, platform edukasi, infrastruktur yang menciptakan aset kripto, gaming, NFT, stablecoins, platform Initial DeX Offering, serta Oracle. Di mana, ekosistem protokol Near setidaknya memiliki 136 proyek.
Dengan angka ini, tentunya proyek tersebut cukup mengesankan untuk blockchain yang baru bergerak secara resmi di tahun 2021 lalu. Oleh karena itu, aset kripto ini bisa menjadi pilihan untuk dimiliki karena tawarkan prospek bagus di masa mendatang. Keunikan dari ekosistem yang ditawarkan protokol Near salah satunya adalah Near Wallet dengan mekanisme tidak berbentuk kode kriptografi, melainkan bisa diubah sesuai keinginan nama secara gratis.
Selain itu, Near protokol memiliki DAO atau Decentralized Autonomous Organization yang bisa digunakan untuk memiliki koin Near. Nantinya setiap pemilik koin akan mendapatkan hak dalam mengambil keputusan persetujuan, penolakan pembaruan, maupun ide baru untuk protokol Near. Lalu, ada ekosistem blockchain layer dua dengn nama Aurora yang menggunakan mekanisme sharding untuk menghasilkan kecepatan tinggi.
Aurora sendiri bisa menerima token dari Ethereum yang cocok dengan Ethereum Virtual Machine sebagai tempat penerbitan smart contract dalam Ethereum. Lalu, ada Rainbow Bridge sebagai jembatan antara protokol Near dengan sejumlah blockchain. Di mana, blockchain ini telah tersambung dengan Ethereum dan Aurora.
Mekanisme Blockchain Near
Pada dasarnya, protokol Near sendiri menggunakan blockchain yang menerapkan mekanisme konsensus Delegated Proof of Stake. Delegated Proof of Stake atau DPoS sendiri merupakan mekanisme validasi untuk blockchain dengan validator melakukan pemeriksaan pada smart contract dengan transaksi diharuskan melakukan staking. Namun karena delegated, maka staking bisa menggunakan sistem perwakilan.
Ketika ingin menjadi validator, maka seorang individu diharuskan memiliki perangkat keras untuk melakukan pengaturan komputer maupun node agar bisa mengunci dana alias staking. Blockchain DPoS juga diperkuat dengan beberapa mekanisme tambahan, salah satunya inovasi validasi block baru dengan nama Doomslug.
Doomslug mampu mempercepat terciptanya blok baru maupun validasi blok untuk mempercepat kecepatan blockchain. sebagai perbandingan pada Ethereum, ketika ada satu blok tercipta, maka jaringan Ethereum harus menunggu sampai 35 blok baru untuk menciptakan blok baru lainnya. Pada protokol Near, pengguna hanya harus menunggu satu blok saja sehingga validasi lebih cepat. Selain itu, teknologi ini dilengkapi mekanisme Nightshade untuk membuat smart contract masuk lebih cepat.
Adopsi dan Kerja Sama yang Dilakukan Near
Sampai saat ini, Near Protocol sendiri berhasil memiliki sejumlah investor dan rekan terkenal di dunia keuangan maupun aset kripto. Mulai dari Pantera Capital, Three Arrows Capital, Coinbase Ventures, Alameda Research, FTX, Binance, hingga beberapa nama besar lainnya. Dengan adanya nama-nama besar yang terlibat, tentunya hal ini membuat investor lain akan percaya sehingga membuatnya semakin menarik untuk proyek jangka panjang.
Selain itu, total investasi dalam proyek Near sendiri sudah berhasil mencapai 500 juta USD sampai 800 juta USD. Di mana, sejumlah bursa maupun exchange sudah mengadopsi NEAR pada aktivitas perdagangannya.
Membedah Koin NEAR
Jika melihat prospek dari proyek yang dijalankan Near adalah protokol dengan peluang bagus, maka tentunya kamu harus melihat prospek koinnya. Di mana, kekurangan Near protokol sendiri ada pada jumlah koin yang tidak terbatas. Near sendiri menerbitkan sekitar 1 miliar koin dengan angka inflasi sebesar 5 persen per tahun sehingga setiap satu tahun, jumlah koinnya bertambah 5 persen setiap tahun.
Jumlah persediaan yang terus bertambah ini tentu bukan tanpa tujuan. Di mana, hal tersebut dilakukan untuk mengakomodir validator sehingga imbalan maupun biaya bisa terus menggunakan Near Coin. Hanya saja mekanisme inflasi ini didampingi dengan mekanisme burn berdasarkan biaya transaksi yaitu sekitar 70 persen dari biaya transaksi.
Dengan prospek yang ditawarkan, Near adalah protokol menarik untuk bisa dipilih bagi investor yang menginginkannya secara jangka panjang. Di mana, Near adalah salah satu dari banyaknya pilihan aset kripto dengan proyek menjanjikan di masa mendatang. Munculnya proyek aset kripto secara terus-menerus salah satunya didukung dengan kemudahan setiap investor dalam mendapatkannya.Mengingat, ada banyak platform yang menyediakan kemudahan mendapatkan aset kripto.
Salah satu platform yang dimaksud adalah aplikasi Ajaib Kripto. Platform ini bisa membantu siapapun mendapatkan aset kripto secara aman dan mudah. Cukup dengan download aplikasi Ajaib Kripto di smartphone kamu dan mulai investasi di aset kripto pilihan, sekarang.