Deflasi adalah istilah yang kerap dibicarakan dalam dunia ekonomi. Sama halnya seperti inflasi karena keduanya berkebalikan. Dimana jika deflasi terjadi sebab menurunnya harga produk secara berkala dan bersamaan. Sementara inflasi adalah meningkatnya harga suatu barang.
Namun, suatu kondisi tidak bisa dikatakan inflasi jika hanya terjadi pada satu produk saja dan tidak memberikan pengaruh terhadap barang lainnya. Hal ini dikarenakan inflasi akan berpengaruh pada segala jenis kebutuhan.
Seperti contoh yang terjadi pada beberapa bulan lalu yakni naiknya harga BBM. Dimana kenaikan tersebut pastinya akan memengaruhi banyak sektor. Sehingga inflasi akan terjadi.
Bagaimana dengan Deflasi? Deflasi adalah kebalikan dari inflasi. Ketahui penyebab dan dampaknya bagi pemilik usaha dalam uraian berikut.
Apa Itu Deflasi?
Bagi pelaku bisnis dan berkecimpung dalam dunia perekonomian pasti telah mengenal apa itu deflasi. Akan tetapi, tidak banyak orang awam yang mengerti. Pengertian deflasi perlu dipelajari untuk kamu yang mulai melakukan kegiatan usaha baik skala kecil maupun besar.
Deflasi adalah kondisi dimana harga barang-barang menjadi murah bahkan turun secara drastis. Umumnya kondisi demikian terjadi secara berkelanjutan dan dalam jangka yang lumayan panjang, sehingga memberikan dampak pada perekonomian. Ada yang positif, tetapi ada pula dampak negatif yang diakibatkan.
Di keadaan harga barang rendah, biasanya daya beli masyarakat menjadi meningkat. Hal tersebut didasari oleh berbagai alasan entah berdasarkan kebutuhan atau justru aji mumpung.
Hanya saja, hal demikian jika berlangsung cukup lama akan memberikan dampak negatif pada pelaku usaha yang menawarkan jasa dan barang. Mengapa? Karena kegiatan penjualan dengan harga rendah tersebut dapat memengaruhi keuangan perusahaan. Sehingga harus mengambil tindakan untuk mengurangi produksi atau biaya produksi.
Tak sedikit yang akhirnya terpaksa memangkas gaji serta melakukan PHK secara massal seperti yang pernah juga terjadi di Indonesia pada pandemi lalu. Keputusan tersebut dianggap menjadi salah satu solusi daripada harus memangkas biaya produksi yang bisa menurunkan kualitas produk.
Jadinya PHK adalah pilihan terbaik yang sering diambil pengusaha. Karena kualitas yang buruk justru menciptakan resiko tinggi yaitu konsumen tidak lagi percaya dan membeli produk yang dipasarkan. Sudah tentu para pengusaha tidak menginginkan kondisi tersebut dan membuat pembeli kecewa.
Meski mempunyai kelebihan, deflasi adalah kondisi yang tak boleh terjadi dalam waktu lama karena akan menyebabkan masalah pada ekonomi. Misal rendahnya daya beli yang diakibatkan menurunnya penghasilan dan susahnya mencari lapangan pekerjaan.
Memang awalnya bisa berdampak positif pada pemerintah yakni mengembalikan nilai tukar uang serta menaikkan daya beli masyarakat. Akan tetapi, harus segera diatasi karena akan berdampak buruk dalam jangka panjang.
Penyebab Deflasi
Kondisi deflasi bisa dibilang sangat jarang terjadi, tetapi bukan berarti tidak pernah dialami masyarakat Indonesia maupun dunia.
Salah satu keadaan yang menyebabkan terjadinya deflasi adalah ketika pandemi virus Covid-19 melanda dunia yang mana datang secara mendadak. Ditambah lagi terbatasnya aktivitas diluar ruangan walaupun tergantikan dengan kegiatan online.
Namun, sebenarnya apa yang menjadi penyebab deflasi? Beberapa faktornya antara lain sebagai berikut:
1. Persediaan Barang yang Ditawarkan Mengalami Peningkatan
Tak heran jika suatu produk terutama yang banyak peminatnya terjadi persaingan, sehingga tak sedikit muncul barang baru yang serupa. Meningkatnya produksi untuk mendapatkan harga paling rendah karena pembelian bahan dilakukan dengan volume besar.
Sayangnya, hal tersebut menjadikan produk menjadi menumpuk. Oleh karena itu, terpaksa dijual dengan harga murah dari seharusnya. Makanya terjadi deflasi yang sulit dihindari.
Faktor lainnya dari banyaknya persediaan barang pun bisa dipicu akibat menurunnya daya beli dari konsumen. Yang alasannya bisa karena beragam penyebab antara lain pandemi, krisis ekonomi, dan lain-lain.
2. Permintaan Hasil Produksi Menurun
Selain dari faktor pertama, penyebab terjadinya deflasi yang kedua yakni menurunnya permintaan barang dari konsumen. Hal tersebut dipicu oleh tidak adanya atau salah perhitungan jumlah produksi yang menyebabkan menumpuknya barang hasil produksi.
Padahal jika pembuatan produk disesuaikan dengan tingkat konsumsi atau kebutuhan konsumen mungkin saja tidak akan terjadi deflasi. Sebabnya penting sekali membuat manajemen produksi untuk jenis apapun.
3. Jumlah Uang yang Beredar Menurun
Ternyata menurunnya jumlah peredaran uang bisa menjadi penyebab deflasi. Kondisi tersebut karena berlakunya otoritas moneter yang menetapkan kenaikan suku bunga, sehingga menarik perhatian masyarakat untuk melakukan deposit di bank.
Tujuannya untuk mendapatkan keuntungan tinggi, tetapi justru menciptakan sedikitnya transaksi uang di masyarakat. Bahkan sangat langka akibat kebijakan dari moneter atau bank sentral tersebut.
Keuntungan Deflasi
Terjadinya deflasi juga memberikan keuntungan meski memang banyak dampaknya khususnya pada pemilik usaha. Sebelum masuk ke ulasan mengenai apa saja dampak negatif dari deflasi, sekarang akan dibahas mengenai dampak positifnya.
Adapun keuntungan deflasi adalah sebagai berikut:
- Meningkatnya daya beli masyarakat selama upah pekerja masih stabil, namun biasanya tidak berlangsung lama.
- Pengusaha bisa menginvestasikan uangnya ke produk yang laris di pasaran.
- Meningkatkan penghematan.
- Terdapat banyak layanan pinjaman uang baik online atau offline.
- Menurunkan jumlah suku bunga yang diberikan.
Dampak Deflasi bagi Pemilik Usaha
Dampak yang diberikan oleh kondisi deflasi tidak hanya pada masyarakat, tetapi pemilik usaha juga terkena imbasnya. Bisa dibilang yang merasakan dampaknya paling besar adalah pengusaha. Mengapa? Simak jawabannya di bawah:
1. Produk Lebih Banyak Dibandingkan Uang
Pada kondisi deflasi, banyak orang yang memilih menaruh uangnya di bank untuk dijadikan simpanan deposito dan mendapatkan suku bunga tinggi. Hal demikian menjadikan sedikitnya perputaran uang, sementara barang produksi banyak tersisa.
Makanya tak sedikit yang akhirnya menyiasati dengan menurunkan harga barang. Namun terkadang tidak berpengaruh karena masyarakat memilih menunda membelanjakan uang.
2. Menurunnya Daya Beli Masyarakat
Sebenarnya faktor kedua saling berkaitan dengan yang pertama. Hanya saja, penyebabnya tidak hanya karena masyarakat lebih tertarik menabungkan uangnya di bank. Melainkan tidak adanya pendapatan dimana deflasi mampu memberikan dampak pemecatan pekerjaan akibat kurangnya pemasukan.
Daripada menurunkan harga produksi, lebih baik memilih PHK yang mana risikonya sedikit dibanding memangkas biaya. Karena konsumen yang kecewa tidak lagi akan membeli barang sekalipun kualitasnya kembali normal. Tentu setiap pengusaha tidak ingin hal tersebut terjadi.
Kondisi deflasi adalah kondisi yang paling ditakutkan oleh siapapun. Meski memberikan dampak positif, tetapi tak sebanding dengan dampak buruk yang diberikannya. Apalagi sampai terjadi PHK dan sempitnya lapangan kerja.
Untuk mendapatkan informasi menarik lainnya seputar aset kripto, blockchain, NFT, dan Metaverse, kunjungi halaman blog Ajaib Kripto! Ajaib Kripto menghadirkan layanan investasi crypto online yang aman dan terpercaya. Yuk, download aplikasi Ajaib Kripto dengan klik button di bawah ini!