Seputar Info

Financial Distress: Pengertian, Penyebab, Contoh, dan Cara Mencegahnya

Fincancial Distress

Financial distress atau kesulitan keuangan bisa dialami oleh siapa saja, baik individu maupun perusahaan. Contoh financial distress yang jelas terlihat yaitu banyak terjadi di masa pandemi covid-19. Saat itu banyak bisnis yang tutup dan para karyawan yang dipecat dari pekerjaan. 

Financial distress ini bisa terjadi kapan saja, tidak selalu saat peristiwa besar terjadi. Lebih lanjut, pahami apa saja penyebab kesulitan keuangan, contoh, serta cara mencegahnya.

Apa Itu Financial Distress?

Financial distress adalah suatu kondisi ketika perusahaan atau individu tidak bisa menghasilkan pendapatan atau laba yang cukup. Keadaan ini membuat perusahaan atau individu tidak bisa membayar kewajiban keuangannya, seperti memenuhi kebutuhan rumah tangga pada individu atau tidak bisa membayar upah karyawan pada perusahaan.

Sebenarnya istilah financial distress ini pertama kali ditujukan untuk kondisi kesulitan keuangan sebuah perusahaan. Namun, istilah ini pun dapat digunakan untuk individu atau kelompok yang sedang mengalami masalah keuangan, misalnya ketika tidak memiliki pendapatan atau terlilit utang.

Faktor Penyebab Financial Distress pada Perusahaan

Dalam menjalankan sebuah bisnis bukan hanya tentang mendapatkan keuntungan, risiko kegagalan atau kerugian akan selalu ada. Dalam berbisnis akan ada masa suram terkait masalah keuangan, salah satu kemungkinannya yaitu financial distress

Berikut ini beberapa penyebab financial distress yang terjadi di perusahaan.

Kesulitan Arus Kas 

Kesulitan arus kas ini bisa terjadi ketika penerimaan pendapatan perusahaan dari hasil kegiatan operasi tidak cukup untuk menutupi beban-beban usaha yang ada dari aktivitas operasi perusahaan. Selain itu, bisa disebabkan juga oleh adanya kesalahan manajemen ketika mengelola aliran kas perusahaan dalam melakukan pembayaran.

Kerugian Kegiatan Operasional

Kerugian dari kegiatan operasional yang terus menerus bisa menyebabkan kesulitan keuangan. Namun, dalam hal ini kerugian operasional yang membuat hingga arus kas negatif dalam perusahaan. Kerugian operasional terjadi karena beban operasional lebih besar dari pendapatan yang didapatkan oleh perusahaan.

Jumlah Utang yang Besar

Kebijakan pengambilan utang perusahaan dilakukan untuk menutupi biaya yang operasional perusahaan. Nantinya utang ini tentu harus dibayar oleh perusahaan. Ketika waktu jatuh tempo dan perusahaan tidak punya cukup dana untuk membayar utang, kreditur akan melakukan penyitaan terhadap harta perusahaan.

Penyitaan harta perusahaan akan membuat perusahaan mendapatkan kerugian tambahan lainnya. Sehingga jumlah utang yang besar dan tidak bisa dibayar. Hal ini dapat menjadi penyebab kesulitan keuangan. 

Kurangnya Pengetahuan Soal Bisnis

Banyak dewasa muda yang memulai bisnis hanya bermodalkan uang tanpa pengetahuan bisnis lainnya, sehingga banyak di antara mereka mengalami kerugian dan tidak bisa melanjutkan bisnisnya. 

Financial distress pun bisa disebabkan oleh pengusaha yang kurang dalam pengetahuan soal bisnis karena dia tidak akan bisa mengelola bisnis dengan baik. Sehingga terjadi masalah keuangan yang akhirnya sulit diselesaikan.

Contoh Financial Distress di Perusahaan 

Banyak jenis financial distress yang bisa terjadi di sebuah perusahaan. Penyebab kesulitan keuangan pun bisa berbeda-beda. Berikut ini contoh financial distress yang ada di perusahaan.

Technical Insolvency

Technical insolvency merupakan kondisi kesulitan keuangan karena perusahaan tidak bisa membayar utang ketika jatuh tempo. Kondisi ini merupakan salah satu contoh financial distress.

Economic Failure

Selanjutnya contoh dari kesulitan keuangan yang sangat berat di perusahaan yaitu economic failure. Kondisi ini yaitu ketika perusahaan tidak bisa menutupi biaya total, termasuk biaya modalnya.

Business Failure

Business failure merupakan istilah kesulitan keuangan ketika perusahaan menghentikan kegiatan operasional untuk mengurangi dampak kerugian akibat perusahaan tidak mampu membayar utang.

Legal Bankruptcy

Jenis ini merupakan contoh financial distress yang paling parah karena perusahaan secara resmi dinyatakan bangkrut oleh hukum. 

Cara Mengatasi Kondisi Financial Distress

Jika bisnismu terlanjur mengalami financial distress, selama belum sepenuhnya bangkrut, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasinya. Berikut ini cara mengatasi kesulitan keuangan untuk sebuah bisnis.

1. Lakukan Restrukturisasi Kredit

Restrukturisasi kredit diberikan kepada perusahaan atau bisnis yang sedang menghadapi kesulitan keuangan. Dengan restrukturisasi kredit ini perusahaan diberikan keleluasaan untuk membayar utang kredit, misalnya menurunkan suku bunga, jangka waktu kredit diperpanjang, dan lainnya.

Ketika sudah bisa melakukan restrukturisasi kredit, hal pertama yang harus kamu lakukan yaitu meninjau proposal rencana bisnis perusahaan. Tujuan langkah ini untuk bisa mendapatkan banyak aset likuid agar bisa digunakan untuk melunasi utang.

2. Menekan Sumber Pengeluaran

Cara selanjutnya yang bisa dilakukan untuk mengatasi kesulitan keuangan yaitu menekan sebagian pengeluaran. Contohnya perusahaan bisa memotong sebagian anggaran, seperti anggaran pemasaran, pemotongan bonus, atau bahkan memutuskan hubungan kerja seperti PHK.

3. Menjual Sebagian Aset yang Dimiliki

Jika perusahaan masih mempunyai aset yang bisa dijual untuk menutupi masalah keuangan yang ada, maka cara ini bisa dilakukan. Misalnya tanah, gedung, kendaraan, atau aset lainnya yang jika dijual bisa membantu mengatasi kesulitan keuangan yang terjadi.

Cara Mencegah Financial Distress

Terkadang kondisi kesulitan keuangan ini tidak bisa diprediksi karena selain penyebabnya faktor internal ada juga faktor eksternal, misalnya seperti pandemi covid-19 yang tiba-tiba datang. Namun, secara faktor internal kamu bisa mencegah kesulitan keuangan dengan melakukan beberapa hal berikut ini.

  1. Rasio utang tidak boleh melebihi 50% dari total aset bersih perusahaan.
  2. 2. Terapkan perencanaan keuangan dengan baik.
  3. Buat anggaran keuangan dengan benar dan detail.
  4. Pintar dalam pengaturan arus kas dan anggaran kas.
  5. Selalu pastikan memiliki aset likuid.

Itulah berbagai hal mengenai kesulitan keuangan yang perlu kamu ketahui ketika menjalankan sebuah bisnis. Risiko yang mungkin terjadi dalam menjalankan bisnis perlu diketahui sejak awal agar kamu tahu cara mencegah atau meminimalisir terjadinya risiko tersebut.

Baca Artikel Lainnya di Ajaib Kripto!

Untuk mendapatkan informasi menarik lainnya seputar aset kripto, blockchain, NFT, dan Metaverse, kunjungi halaman blog Ajaib Kripto! Ajaib Kripto menghadirkan layanan investasi crypto online yang aman dan terpercaya. Yuk, download aplikasi Ajaib Kripto dengan klik button di bawah ini!

Artikel Terkait