Perkembangan industri NFT saat ini terus mengalami perkembangan dan melesat hingga beberapa tahun mendatang, termasuk di Indonesia. Hal ini diungkapkan oleh Research and Market selaku perusahaan riset pasar dalam skala global. Di mana, prediksi dari nilai pasar NFT di Indonesia akan melesat hingga lebih dari 13,39 miliar USD atau setara Rp205,01 triliun dalam 5 tahun mendatang.
Hal ini tentu tidak terlepas dari Indonesia yang menjadi salah satu negara yang aktif pada industri kripto global. Mengacu pada data Chainalysis, Indonesia masuk ke dalam jajaran 20 negara yang memiliki adopsi kripto paling cepat secara global.
Dukungan dari pemerintah dan meningkatnya minat untuk memiliki aset berisiko menjadi alasan kuat pertumbuhan pasar kripto di Tanah Air.
Begitu juga dengan hasil riset Research and Markets yang menyampaikan jika pasar kripto di Indonesia dipercaya bakal terus mengarah ke industri web3, metaverse, hingga decentralized autonomous organization alias DAO. Dalam riset tersebut juga disebutkan jika para seniman sudah mulai menggunakan media digital seperti NFT untuk media kreatif yang bebas.
Apalagi dalam setahun terakhir, industri NFT di Indonesia diperkirakan berhasil mencapai 2,36 miliar USD. Selain itu, kemunculan NFT diinisiasi oleh sejumlah sektor kreatif yang dalam beberapa tahun ke belakang memang menjadi pertanda jika industri tersebut tumbuh subur untuk beberapa masa ke depan.
Salah satunya di sektor musik melalui grup band Shaggydog yang menggunakan teknologi NFT untuk proses penjualan tiket dalam konser musiknya.
Lalu, ada klub sepak bola asal Jawa Tengah, PSS Sleman yang merilis sebanyak 10.000 NFT untuk memperkuat interaksi dengan komunitas sepak bola.
Ditambah dengan adanya sejumlah perhelatan yang dirancang oleh komunitas seni dengan memanfaatkan teknologi NFT untuk wadah memperluas eksposurnya ke kancah global seperti pameran NFT secara hybrid pada 2021 yang diselenggarakan oleh Art Moments Jakarta.
Regulasi yang Kuat Sangat Dibutuhkan
Menurut riset tersebut perkembangan aset digital yang kuat saat ini dapat berjalan lancar jika ada pedoman regulasi yang kuat dan jelas pada sektor NFT. Baik secara jangka waktu pendek maupun menengah. Mengingat, hingga saat ini, belum ada aturan jelas mengenai NFT khususnya di Indonesia.
Di mana, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi atau Bappebti baru mengatur perdagangan aset kripto meliputi mata uang kripto saja seperti Bitcoin, Ethereum, dan jenis aset kripto lainnya.
Bappebti tampak sedang menunggu pembentukan Bursa Kripto Nasional yang rampung terlebih dulu sebelum bisa menyusun aturan jelas mengenai aset digital.
Mengingat, praktik mengenai aturan NFT jelas membutuhkan sinergitas dengan sejumlah kementerian maupun lembaga pemerintah seperti Kementerian Komunikasi dan Informatika hingga Otoritas Jasa Keuangan.
Pengembangan dan Inovasi Tidak Hanya Berhenti di Sektor NFT
Walaupun regulasi mengenai pasar NFT di Indonesia sendiri masih membutuhkan waktu, namun sejumlah influencer maupun selebriti di Indonesia yang aktif menyuarakan aset digital, sudah lebih dulu mempromosikan koleksi NFT pribadi hingga kampanye terkait proyek NFT.
Pasar untuk perdagangan NFT juga sudah bermunculan, salah satunya menurut Research and Markets yaitu Relictum NFT yang didirikan oleh perusahaan rintisan milik Relictum Pro di Indonesia.
Pplatform tersebut memungkinkan setiap pengguna untuk memilih format token apapun untuk bisa digunakan. Di mana, pasar tersebut dikembangkan dan dirilis menggunakan teknologi blockchain 5.0 yang disebut bisa menyaingi penggunaan stablecoin seperti USDT menggunakan aset digital yang diperkenalkannya untuk mendukung perdagangan secara global.
Untuk mendapatkan berita menarik lainnya seputar aset kripto, blockchain, NFT, dan Metaverse, kunjungi halaman blog Ajaib Kripto! Ajaib Kripto menghadirkan layanan investasi crypto online yang aman dan terpercaya. Yuk, download aplikasi Ajaib Kripto dengan klik button di bawah ini!
Sumber: https://id.beincrypto.com/pasar-nft-indonesia-diprediksi-tembus-205-koma-01-triliun-rupiah-di-2028/
