Berita

Telegram Hadirkan Fitur Transfer USDT Menggunakan Jaringan TRON

telegram fitur transfer usdt

Telegram umumkan fitur terbarunya yang memungkinkan setiap pengguna bisa saling mengirim stablecoin USDT. Hanya saja, melalui wallet-nya setiap pengguna bisa mengirim USDT di jaringan TRON dan TON saja. Mengingat, USDT sendiri tersedia di beberapa jaringan blockchain seperti Ethereum, Avalanche, Solana, maupun Polygon.

Hal ini berarti pengguna Telegram hanya bisa membeli, menjual, mengirim, hingga bertransaksi peer to peer USDT di jaringan TRON. Selain itu, pengguna juga bisa menukar USDT mereka ke kripto TON ke sesama pengguna Telegram yang tidak akan dikenakan biaya transaksi. Sementara itu, pengguna juga tetap bisa membeli aset kripto menggunakan kartu bank maupun market P2P.

Dengan adanya fitur Telegram ini, pengiriman kripto akan menjadi lebih mudah layaknya mengirim pesan teks maupun gambar saja. Uniknya, pengguna Telegram juga bisa membeli Bitcoin langsung melalui aplikasi perpesanan tersebut.

TON Miliki Hubungan Relasi dengan Telegram

The Open Network atau TON sendiri merupakan blockchain layer-1 yang secara penuh terdesentralisasi dengan menawarkan proses transaksi ultra cepat, biaya rendah, kemudahan saat menggunakan aplikasinya, hingga ramah lingkungan. Awalnya, TON merupakan singkatan Telegram Open Network yang kemudian bertransformasi menjadi The Open Network pada Agustus 2021. 

Selain itu, proyek kripto blockchain ini awalnya dikelola oleh Telegram menggunakan token asli bernama Grams. Lalu, proyek ditinggalkan pada Agustus 2020 lalu karena gugatan dari Komisi Sekuritas dan Bursa atau SEC Amerika Serikat.

Untungnya, proyek kripto tersebut terus dikembangkan komunitas dengan mengubah namanya menjadi The Open Network. 

Komunitas untuk pengembangan TON sendiri menyebut dirinya sebagai TON Foundation dengan sejumlah proyek menarik di dalamnya.

Telegram Berencana Membuat Crypto Wallet dan DEX Melalui Blockchain TON

Pada Desember 2022 lalu, Pavel Durov selaku founder sekaligus CEO Telegram menyatakan jika pihaknya ingin membangun layanan non kustodial wallet serta decentralized exchange atau DEX untuk jutaan orang yang memperdagangkan serta menyimpan mata uang kripto secara aman. Rencana tersebut nantinya akan dibangun di atas jaringan blockchain TON.

Menurutnya blockchain yang dibangun melalui desentralisasi justru terkonsentrasi dan dikuasai oleh segelintir orang saja sehingga proyek blockchain memang harus balik ke akar atau tujuan awal yaitu desentralisasi. Setiap pengguna kripto wajib beralih ke transaksi tanpa adanya kepercayaan serta crypto wallet mereka sendiri.

Oleh karena itu, Pavel Durov membuat industri blockchain jauh dari sentralisasi melalui pembangunan decentralized apps atau dApps secara cepat dan mudah digunakan bagi banyak orang. Rencana ini disambut baik oleh TON Foundation melalui pernyataan di akun Twitter resminya bahwa rencana Telegram membuat seperangkat alat terdesentralisasi di jaringan TON adalah pilihan tepat.

Hal ini karena skalabilitas dan visi TON yang sama dengan Telegram mengenai pentingnya desentralisasi. Sebelumnya ada platform lelang yang sepenuhnya terdesentralisasi bernama Fragment dengan dibangun di jaringan TON. Menurut Pavel Durov, hal tersebut hanya membutuhkan 5 minggu dan 5 orang dalam menyusun proyek.

Hasilnya, Fragment sukses melelang sejumlah username Telegram dengan nilai mencapai 50 juta USD yang berhasil laku dalam waktu kurang dari sebulan saja.

Untuk mendapatkan berita menarik lainnya seputar aset kripto, blockchain, NFT, dan Metaverse, kunjungi halaman blog Ajaib Kripto! Ajaib Kripto menghadirkan layanan investasi crypto online yang aman dan terpercaya. Yuk, download aplikasi Ajaib Kripto dengan klik button di bawah ini!

Sumber:

https://id.beincrypto.com/pengguna-telegram-kini-dapat-saling-kirim-usdt-di-jaringan-tron/

Artikel Terkait