Tether (USDT) kembali menegaskan keunggulannya dalam pasar stablecoin dengan valuasi hampir mencapai US$100 miliar, mendominasi 69,69% dari nilai total stablecoin.
Pada 3 Januari 2023, Gabor Gurbacs, penasehat strategi VanEck, kembali memberikan dukungan kuat terhadap Tether.
“Marketcap USDT saat itu di bawah US$100 juta pada 2017. Saya memprediksi Tether bisa mencapai US$100 miliar,” ujar Gurbacs.
Per 4 Januari 2024, valuasi USDT mencapai US$92 miliar, hanya butuh 8,7% lagi untuk mencapai target US$100 miliar. Dalam enam tahun terakhir, kapitalisasi pasar Tether telah tumbuh hingga 6.560%.
Sebagian besar keuntungan Tether berasal dari obligasi Departemen Keuangan AS yang digunakan untuk membeli Bitcoin.
Laporan cadangan menunjukkan 85,7% dari cadangan Tether adalah kas dan setara kas serta deposito jangka pendek. Dari jumlah tersebut, 76,4% adalah obligasi Departemen Keuangan AS, 11% perjanjian repurchase overnight, dan 11% dana pasar uang.
Lebih lanjut, stablecoin kini mencakup 7,2% dari total kapitalisasi pasar kripto dengan nilai US$131,3 miliar. Tether memimpin dengan pangsa pasar 69,69%, dengan supply yang tumbuh sekitar 40% dalam 12 bulan terakhir.
Sementara itu, USDC dari Circle mengalami penurunan supply hingga 44% dalam setahun, mencapai level terendah sejak Juni 2021, dengan nilai US$24,9 miliar beredar.
DAI dari MakerDAO menjadi stablecoin terbesar ketiga dengan nilai setara US$5,3 miliar, diikuti oleh TrueUSD (TUSD) di posisi keempat dengan nilai setara US$2,3 miliar beredar.
Sumber: Tether Dominasi Stablecoin, Valuasi Hampir US$100 Miliar, dengan perubahan seperlunya.