Berita

Uni Eropa Tinjau Hubungan Bank, Non-Bank, & Kripto

Uni Eropa Sanksi Batu Bara Rusia, Peluang Ekspor Indonesia

Regulator Uni Eropa tengah mempertimbangkan hubungan antara lembaga keuangan non-bank, termasuk aset kripto, dengan sektor perbankan. Langkah ini untuk mengurangi risiko terhadap sistem keuangan.

Industri kripto, yang telah mengubah sektor non-bank, menjadi fokus utama. Sekitar setengah dari aset keuangan dunia, senilai US$217,9 triliun, dikelola oleh sektor ini.

Ketua Otoritas Perbankan Eropa, Jose Manuel Campa, menekankan urgensi untuk memahami bagaimana tekanan pada sektor non-bank bisa mempengaruhi bank.

Meski ada regulasi seperti MiCA, pengawasan terhadap kripto masih sulit. Hubungan antara bank dan kripto jadi sorotan untuk dinilai dampaknya pada sistem keuangan.

EBA melakukan stress test secara berkala terhadap penyedia pinjaman Eropa. Sementara ECB juga akan menguji 109 institusi perbankan terhadap serangan siber.

Kepala Pengawas ECB, Andrea Enria, menyoroti celah dalam regulasi Uni Eropa yang memungkinkan bank menghindari tanggung jawab terkait kripto. Dia menekankan perlunya pengawasan tambahan oleh ECB.

Enria juga memperingatkan bahwa persyaratan penyimpanan cadangan untuk stablecoin bisa berdampak buruk jika dana tersebut ditarik tiba-tiba.

Regulator berupaya memahami hubungan antara sektor keuangan tradisional dengan kripto untuk menjaga stabilitas sistem keuangan di Uni Eropa.

Sumber: Regulator Uni Eropa Kaji Hubungan Bank, Non-Bank, dan Kripto, dengan perubahan seperlunya.

Artikel Terkait