Berita

The Fed Pertahankan Suku Bunga Acuan di Level 5,25-5,50% untuk Ketujuh Kalinya

The Fed Adalah Salah Satu Penentu pada Pergerakan Harga Crypto

Bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed), kembali mempertahankan suku bunga acuan di level 5,25-5,50% untuk ketujuh kalinya secara beruntun pada Rabu waktu AS atau Kamis dini hari waktu Indonesia (13/6/2024). The Fed juga mengisyaratkan hanya akan menurunkan suku bunga sekali pada tahun ini dengan besaran 25 basis poin (bps).

Sejarah Kebijakan Suku Bunga The Fed

The Fed dalam rapat Federal Open Market Committee (FOMC) telah menaikkan suku bunga sebesar 525 bps sejak Maret 2022 hingga Juli 2023.

Mereka kemudian menahan suku bunga di level 5,25-5,50% pada September, November, Desember 2023, Januari 2024, Maret 2024, Mei 2024, dan Juni 2024. Artinya, suku bunga di level ini sudah bertahan selama setahun terakhir.

Pandangan Jerome Powell

“Kami melihat laporan hari ini (inflasi yang melandai) sebagai kemajuan dan bisa membangun rasa percaya diri. Namun, kepercayaan diri kami belum sampai pada tahap membenarkan keputusan untuk mulai melonggarkan kebijakan pada saat ini,” tutur Chairman The Fed Jerome Powell pada saat konferensi pers usai rapat FOMC, dikutip dari CNBC International.

Pada Rabu malam (12/6/2024), AS mengumumkan inflasi melandai ke 3,3% (year on year/yoy) pada Mei 2024, dari 3,4% (yoy) pada April. Inflasi melaju ke level terendah dalam tiga bulan dan di bawah proyeksi pasar sebesar 3,4% (yoy).

 Inflasi dan Kebijakan Suku Bunga

Jika melihat data Juli 2022 saat terakhir kali The Fed menaikkan suku bunga hingga sekarang ini yakni Juni 2023, inflasi AS memang relatif stagnan.

Inflasi AS pada Juli 2022 tercatat 3,2% (yoy) sementara pada Juni 2023 tercatat 3,3% (yoy). Laju inflasi masih jauh dari harapan The Fed yakni di kisaran 2%.

Dalam pernyataan resminya, The Fed menegaskan bahwa komite tidak akan menurunkan target suku bunga sampai lebih percaya diri melihat inflasi bergerak ke arah 2% secara berkelanjutan.

“Apakah kami cukup restriktif atau tidak, maka jawabannya bisa dilihat dari waktu ke waktu. Saya rasa bukti yang ada sudah cukup jelas bahwa kebijakan restriktif telah berdampak pada tujuan yang kami harapkan,” tutur Powell.

Proyeksi Suku Bunga dan Ekonomi AS

Selain mengumumkan kebijakan suku bunga, The Fed juga merilis proyeksi terbaru mereka mengenai ekonomi AS, termasuk inflasi, tingkat pengangguran, hingga pertumbuhan ekonomi. Dalam rapat kali ini, The Fed juga merilis dokumen dot plot yang menunjukkan pandangan setiap anggota The Fed terhadap suku bunga.

Dalam dokumen terbarunya, median dari proyeksi The Fed mengindikasikan hanya ada sekali pemotongan pada tahun ini sebesar 25 bps, paling lambat pada Desember 2024.

Proyeksi ini jauh lebih rendah dibandingkan pada Maret 2024 di mana The Fed mengindikasikan ada tiga kali pemotongan dengan besaran 75 bps.

Dalam jangka panjang, suku bunga akan ada di kisaran 2,8%, turun dari 2,6% pada proyeksi Maret 2024. Proyeksi terbaru ini jelas mengindikasikan jika suku bunga The Fed akan berada dalam posisi “higher for longer”.

Kesulitan Penurunan Inflasi

Kebijakan suku bunga higher for longer disebabkan karena sulitnya inflasi AS turun. Pada pertemuan hari ini, The Fed juga memberikan pembaruan mengenai proyeksi ekonomi mereka.

The Fed memperkirakan inflasi inti pengeluaran pribadi warga AS atau PCE akan mencapai 2,5-2,9% pada akhir tahun ini, lebih tinggi dibandingkan proyeksi pada Maret yakni 2,3-2,7%.

Pertumbuhan ekonomi AS pada 2024 direvisi ke bawah menjadi 1,9-2,3% untuk 2024, dari 2,0-2,4% pada proyeksi Maret. Angka pengangguran diperkirakan ada di 4,0-4,1% pada 2024, lebih tinggi dibandingkan proyeksi Maret yakni 3,9-4,1%.

Artikel Terkait