Berita

Uniswap V3 Ekspansi Sidechain Bitcoin Demi Perkuat Likuiditas DeFi

uniswap crypto

Demi meningkatkan cakupan DeFi alias decentralized finance melalui jaringan Bitcoin, Uniswap lakukan ekspansi ke sidechain bernama Rootstock. Menjadi salah satu platform DEX terpopuler yang ada di jaringan Ethereum, Uniswap melihat prospek baik melalui langkah ini karena Bitcoin sendiri memang dikenal sebagai blockchain terbesar saat ini.

Melalui GFX Labs selaku tim di balik trading terminal Oku, berhasil melakukan deploy pada Uniswap dengan versi 3 atau v3 di Rootstock. Sebelumnya, Uniswap v3 dirancang pada blockchain Ethereum, lalu kini mulai di-deployed ke jaringan layer-2 Arbitrum, Optimism, hingga Polygon. Selain itu, Oku bakal menghadirkan Rootstock sebuah alat perdagangan dengan menggabungkan analitik, limit order, serta manajemen posisi untuk penyedia likuiditas.

Uniswap Mampu Perkuat Likuiditas DeFi di Rootstock

Sebagai salah satu tujuan utama dari ekspansi oleh Uniswap, langkah ini tentu bisa memberikan peningkatan pada likuiditas DeFi di Rootstock. Hal ini karena nantinya, kemampuan smart contract milik Uniswap berbasis Ethereum akan dikombinasikan dengan keamanan Bitcoin berbasis konsensus PoW alias Proof of Work.

Dengan begitu, menghasilkan likuiditas lebih dalam dengan meningkatnya penggunaan DeFi lebih banyak lagi. Selain itu, kombinasi yang menjadi keunggulan tersebut juga ditambahkan Uniswap v3 untuk memperkenalkan dimensi baru on chain swap maupun peluang imbal hasil alias yield melalui jaringan Bitcoin.

Sejumlah Fitur Ethereum yang Diadopsi ke Jaringan Bitcoin

Langkah ekspansi yang dilakukan Uniswap dengan membiarkan keunggulannya diadopsi ke dalam jaringan Bitcoin, tampaknya bukan menjadi hal pertama kali karena tahun ini seolah menjadi era untuk banyaknya inisiatif beragam fitur Ethereum seperti NFT dan smart contract, diadopsi ke dalam jaringan Bitcoin.

Salah satunya adalah Stroom Network sebagai protokol liquid staking bagi Bitcoin Lightning Network yang berhasil meraih pendanaan awal senilai 3,5 juta USD atau Rp53,3 miliar pada akhir Agustus lalu dan mendapatkan kelebihan permintaan atau oversubscribed. Adapun putaran pendanaan tersebut dipimpin oleh Greenfield selaku perusahaan investasi kripto Jerman. 

Lalu diikuti oleh sejumlah investor lainnya seperti Lemniscap, Cogitent Ventures, No Limit Holdings, dan Mission Street. Dengan suntikan dana segar ini, nantinya Stroom bakal melakukan ekspansi tim hingga meluncurkan liquid staking Bitcoin Lightning Network. Ditambah adanya rencana merilis token ERC-20 wrapped Bitcoin di jaringan Ethereum yaitu lnBTC.

Sementara itu, kehadiran Lightning Network sebagai solusi penskalaan L2 di jaringan Bitcoin memiliki tujuan membuat pembayaran Bitcoin yang akan menjadi lebih murah dan cepat. Lalu untuk protokol liquid staking akan membuat orang-orang bisa memiliki token baru ketika staking aset kripto menggunakan blockchain konsensus PoS. 

Hal ini yang ditawarkan oleh protokol Stroom untuk sejumlah pihak bisa menggunakan modal Bitcoin mereka dalam mendukung likuiditas Lightning Network hingga mengakses benefit lainnya dalam ekosistem Ethereum. Sederhananya, partisipan yang mengirim Bitcoin ke Stroom akan dikreditkan ke perbendaharaan Stroom DAO. Kemudian, jumlah lnBTC yang sesuai akan dikirim ke wallet Ethereum partisipan.

Setiap para partisipan nantinya bakal menerima dividen berupa lnBTC dari biaya peruteran alias routing fee pada sejumlah node Lighting Network yang dikurasi Stroom. 

Untuk mendapatkan berita menarik lainnya seputar aset kripto, blockchain, NFT, dan Metaverse, kunjungi halaman blog Ajaib Kripto! Ajaib Kripto menghadirkan layanan investasi crypto online yang aman dan terpercaya. Yuk, download aplikasi Ajaib Kripto dengan klik button di bawah ini!

Referensi: Ahmad Rifai, Perkuat Likuiditas DeFi, Uniswap v3 Lakukan Ekspansi ke Sidechain Bitcoin, Beincrypto, diakses terakhir 12 Desember 2023.

Artikel Terkait