Seputar Info

Ruja Ignatova: Sang “Ratu Crypto” yang Kontroversial dari OneCoin

Ruja Ignatova: Sang “Ratu Crypto” yang Kontroversial dari OneCoin

Ruja Ignatova adalah seorang pengusaha dan pendiri perusahaan asal Bulgaria. Dia dijuluki sebagai “Ratu Kripto” karena merupakan salah satu orang yang paling kontroversial dalam dunia crypto. Ia dikenal sebagai pendiri sekaligus CEO dari perusahaan crypto yang bernama OneCoin.

OneCoin diklaim sebagai mata uang kripto yang aman dan mudah untuk digunakan. Namun, seiring berjalannya waktu, perusahaan OneCoin menjadi viral karena kontroversi dan tuduhan mengenai perusahaan ini. Sebelum membahas lebih lanjut, kita mulai dengan membahas apa itu OneCoin terlebih dahulu.

Mengenal OneCoin

Pada tahun 2014 silam, OneCoin pertama kali diluncurkan dan mendapatkan popularitas dengan cepat hampir di seluruh dunia. Jaringan yang luas dan banyaknya orang yang membeli dan berinvestasi pada aset kripto ini menjadikan OneCoin salah satu yang paling populer diantara aset kripto lainnya pada saat itu.

OneCoin mengklaim menawarkan sebuah mekanisme yang memungkinkan pengguna untuk membeli token atau aset kripto yang kemudian dapat ditukar menjadi uang tunai. Sistem seperti ini mengajak penggunanya untuk mengajak orang lain agar ikut berinvestasi, dan begitu seterusnya. Bisa dibilang sistem ini mirip dengan skema MLM atau multi-level marketing.

Ruja Ignatova dan OneCoin

Selama bulan Agustus 2014 sampai maret 2017, dana yang telah mengalir ke OneCoin tercatat setidaknya ada lebih dari 4 miliar Euro atau setara 62 triliun Rupiah. Dana tersebut didapat dari investor yang berasal dari beberapa negara.

OneCoin pertama kali diperkenalkan oleh Ruja Ignatova, pebisnis asal Bulgaria. Ia juga sempat mengadakan acara di kota London untuk memperkenalkan sekaligus memasarkan OneCoin di Inggris.

Ignatova mengatakan bahwa OneCoin merupakan sebuah aset kripto yang diluncurkan oleh sebuah perusahaan bernama OneCoin Ltd dan beroperasi di Hong Kong, Eropa, dan Uni Emirat Arab. Tidak hanya itu, Ia juga mengatakan bahwa aset kripto ini akan mengalahkan Bitcoin dan memudahkan penggunanya untuk melakukan transaksi dimana saja.

Kemampuan berbicara Ruja Ignatova ditambah dengan promosinya mengenai kelebihan-kelebihan yang ditawarkan OneCoin membuat banyak calon investor tertarik pada aset kripto tersebut.

Pada saat itu berinvestasi di aset kripto bukanlah suatu hal yang lazim dilakukan. Namun, dengan kelihaiannya, Ignatova berhasil untuk meyakinkan para calon investor untuk berinvestasi.

Tuduhan Mengenai OneCoin

Pada tahun 2016, banyak tuduhan yang muncul bahwa OneCoin merupakan skema Ponzi dan tidak memiliki pondasi yang kuat untuk mendukung mata uang atau aset kripto yang mereka klaim. Pada akhirnya, tuduhan-tuduhan tersebut ditanggapi serius oleh banyak pihak dan beberapa negara mulai menyelidiki perusahaan OneCoin beserta praktik bisnisnya. 

Meskipun banyak tuduhan yang dilontarkan ke OneCoin pada saat itu, perusahaan ini tetap beroperasi seperti biasa dan menarik banyak investor baru.

Berbagai kecaman yang datang tidak ditanggapi serius oleh Ruja Ignatova. Ia menganggap bahwa kritik yang ditujukan kepada OneCoin hanyalah hate speech atau ujaran kebencian.

Pada waktu yang lain, ada seorang ahli blockhchain bernama Bjorn Bjercke yang menceritakan pengalamannya tentang OneCoin. Ia mengaku sempat ditawari pekerjaan yang menarik oleh seorang agen perekrutan. Agen tersebut mengatakan bahwa ada perusahaan crypto yang sedang membutuhkan Chief Technology Officer atau CTO.

Setelah mendapat tawaran tersebut, Bjercke menanyakan tentang apa yang harus ia kerjakan di perusahaan tersebut. Agen tersebut lalu menjawab bahwa Bjercke diminta untuk membangun blockchain di perusahaan tersebut.

Setelah mendengar jawaban tersebut, timbul pertanyaan di benak Bjercke, bagaimana bisa perusahaan crypto yang sudah berjalan cukup lama baru ingin membangun sistem blockchainnya. Setelah bertanya lebih lanjut, agen tersebut memberi tahu bahwa perusahaan yang dimaksud adalah OneCoin. Lantas, Bjercke memilih untuk tidak menerima tawaran tersebut.

Setelah kejadian tersebut, banyak tuduhan mulai bermunculan. Jen McAdam adalah salah satu orang yang berperan mengingatkan para investor OneCoin agar berhati-hati. Setelah kejadian tersebut, Jen juga sempat menerima ancaman kekerasan dari orang tak dikenal. Namun, hal itu tidak membuatnya gentar.

Sementara itu, sang ratu crypto, Ruja Ignatova masih terus melakukan aksinya untuk mempromosikan OneCoin. Pada Oktober 2017, OneCoin mengadakan pertemuan di Lisbon, Portugal. Namun, Ignatova tidak hadir dalam pertemuan tersebut dan hal ini membuat investor semakin khawatir.

Sejak saat itu, perempuan asal Bulgaria itu menghilang dan ia dinyatakan buron oleh FBI. Investigator juga menyebutkan bahwa penipuan yang dilakukan oleh OneCoin dan Ruja Ignatova mencapai 4 miliar Pound sterling.

Keberadaan Ruja Ignatova

Setelah kontroversi yang terjadi pada tahun 2017, status hukum Ruja Ignatova masih belum diketahui hingga saat ini. Beberapa negara sudah melakukan penyelidikan terkait perusahaan OneCoin dan beberapa pihak yang terkait. Berkat kejadian ini, banyak investor yang rugi dan kehilangan aset mereka karena berinvestasi di OneCoin.

Jejak Ignatova baru-baru ini muncul lagi setelah menghilang sekitar 5 tahun dan masuk daftar orang paling dicari oleh FBI. Dikutip dari New York Post, perempuan tersebut berhasil terlacak oleh pihak berwajib setelah dirinya menjual apartemen di daerah Kensington, London.

Hal ini menjadi sebuah kemajuan kasus ini dan menandakan bahwa Ignatova kemungkinan masih hidup dan meninggalkan petunjuk tentang keberadaannya. Kita tunggu saja ya kelanjutannya.

Artikel Terkait